Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten Media Partner
Rangkum 26 Februari 2018: Edisi Sepekan, Ghouta hingga Novel Baswedan
26 Februari 2018 5:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Selamat pagi, pembaca kumparan. Banyak peristiwa yang terjadi sepanjang sepekan terakhir. Berikut peristiwa sepekan yang telah kami rangkum.
ADVERTISEMENT
1. Gunung Sinabung Meletus
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, meletus Senin pagi (19/2). Abu letusan membuat daerah di sekitar Gunung Sinabung menjadi gelap gulita.
Gumpalan abu tebal tampak melambung tinggi akibat letusan Gunung Sinabung. Tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 5.000 meter disertai suara gemuruh dan awan panas dengan jangkauan ke arah timur laut sejauh 3.500 meter, dan ke arah selatan sejauh 4.900 meter.
Selang beberapa hari, pada Minggu (25/2) Gunung Sinabung kembali meletus dengan tinggi kolom abu mencapai 3,8 kilometer. Masyarakat dan pengunjung diminta tidak beraktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.
ADVERTISEMENT
2. Nazaruddin Sebut Fahri Hamzah Korupsi
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin bersumbar bahwa dia akan melaporkan suatu tindak pidana korupsi ke KPK. Ia lantas menyebut yang akan dilaporkannya adalah kasus yang melibatkan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Bahkan, Nazaruddin mengklaim punya bukti yang cukup terkait kasus tersebut. Ia yakin Fahri bisa dijerat oleh KPK dengan bukti yang dia miliki.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR membantah keras tudingan Nazaruddin. Fahri menegaskan, selama menjadi anggota DPR, ia tidak pernah terlibat dalam proyek. Ia bahkan menuding KPK bersekongkol dengan Nazaruddin. Menurutnya, ada skenario tertentu yang sengaja diciptakan Nazar dan KPK.
3. 1,6 Ton Sabu
Tim gabungan dari Satgasus Polri, Dittipid Narkoba Bareskrim Polri dan Bea Cukai berhasil mengamankan kapal yang membawa sabu seberat 1,6 ton di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, (20/2). Sabu itu dibawa kapal berbendera Singapura. Empat WN China yang merupakan awak kapal ditangkap.
ADVERTISEMENT
Empat orang tersangka tersebut, pada Sabtu (24/2) diterbangkan dari Batam, Kepulauan Riau, untuk menjalani pemeriksaan di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur.
Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian seperti dikutip dari Divisi Humas Polri, Sabtu (24/2), berton-ton sabu yang masuk ke Indonesia, diproduksi di perbatasan China dan Myanmar. Ada wilayah tak bertuan di perbatasan kedua negara itu.
4. Ghouta Dibombardir, Lebih Dari 400 Orang Tewas
Angka kematian warga Ghouta setelah dibombardir pasukan rezim Suriah mencapai lebih dari 400 orang. Kecaman internasional berdatangan, desakan gencatan tengah digalang di PBB.
"Lima hari serangan udara dan tembakan artileri yang intens oleh rezim dan sekutu Rusianya telah membunuh 403 warga sipil, termasuk 95 anak-anak," ujar laporan lembaga Syrian Observatory for Human Rights, dikutip AFP, Kamis (22/2).
ADVERTISEMENT
Rezim Suriah yang dibantu oleh kekuatan udara Rusia meningkatkan serangan ke wilayah dekat Damaskus itu sejak akhir pekan lalu. Ini adalah wilayah terakhir dekat ibu kota yang masih dikuasai pejuang oposisi.
5. 500 Ribu Ton Gula Rafinasi Bocor
Kebocoran gula rafinasi ke pasaran kembali terjadi. Kementerian Perdagangan mengklaim menemukan ada 500 ribu ton gula rafinasi yang beredar di pasaran.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku masih mengusut kebocoran gula rafinasi tersebut. Dia menegaskan tidak segan menutup pelaku industri yang dinilai tidak transparan.
"Sekarang yang untuk mamin (makanan minuman) 300 ribu sampai 500 ribu ton bocornya. Saya lagi usut mereka yang bocor ke pasar. Karena ini bocor, ada distorsi pada market. Kami kerjaannya nangkepin aja, nyegelin, capek juga kan," kata Enggar di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/2).
ADVERTISEMENT
6. BPK di Korupsi e-KTP
Mantan Ketua DPR Setya Novanto diduga mengganti anggota BPK guna menghindari temuan proyek e-KTP. Dia diduga menempatkan orang kepercayaannya di BPK.
Hal tersebut terungkap dari sadapan percakapan telepon antara Direktur Utama PT Quadra Solutions, Anang Sugiana Sudihardjo dengan Dirut PT Biomorf Mauritius, Johannes Marliem. Dalam percakapan tersebut, muncul kode 'Kuning Bener'.
Kode itu diduga muncul setelah adanya pergantian anggota BPK menjelang audit proyek e-KTP. Jaksa KPK Abdul Basir mengonfirmasi rekaman suara itu ke Anang.
7. Novel kembali
Penyidik senior KPK Novel Baswedan sudah tiba di Indonesia. Novel kembali ke Indonesia setelah 10 bulan menjalani perawatan mata di Singapura. Pesawat yang membawanya dari Singapura mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 11.10 WIB. Ditemani oleh istri dan anaknya, Novel lalu dijemput oleh para koleganya dari KPK.
ADVERTISEMENT
Di gedung KPK, seluruh pegawai, awak media, dan aktivis antikorupsi lainnya telah menunggu kedatangan Novel. Karangan bunga pun sudah terpajang di halaman Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Semua memberikan dukungan dan semangat kepada Novel agar tidak berhenti dalam upaya pemberantasan korupsi.
Walaupun begitu, meski telah di Indonesia, Novel mengatakan bahwa dirinya belum bisa membantu KPK. Ia harus terlebih dahulu menempuh operasi tahap kedua sekitar bulan April mendatang. "Selesai pengobatan, saya bisa lebih baik. Saya akan berbuat barangkali lebih kuat lagi, lebih semangat lagi, semoga, doain," ucap Novel.
8. Buldoser Rohingya
Pemerintah Myanmar mencoba menghilangkan bukti-bukti pembantaian Rohingya dengan membuldoser desa-desa mereka di Rakhine. Hal ini terlihat jelas dalam citra satelit yang menunjukkan rumah-rumah Rohingya sudah rata dengan tanah. Citra satelit ini dirilis oleh organisasi Human Right Watch (HRW) pada Jumat (23/2). Dalam citra sebelum dan sesudah kekerasan pecah tahun lalu, terlihat perbedaan yang mencolok.
ADVERTISEMENT
Tidak ada lagi rumah-rumah berdiri, yang ada hanya tanah kosong berwarna cokelat. Wilayah utara Rakhine memang kini hampir kosong dari Rohingya. Betapa tidak, sebanyak 700 ribu warganya mengungsi ke Bangladesh ketika desa-desa mereka diserbu dan dibakar tentara.
Warga Rohingya dibantai dan diperkosa, harta mereka dijarah, dan terakhir, tempat tinggal mereka dihancurkan. PBB mengatakan kekerasan terhadap Rohingya ini adalah bentuk genosida atau pembersihan etnis.
9. Bom Somalia
Sebanyak 45 orang dilaporkan tewas dan 36 lainnya menderita luka usai dua buah bom mobil meledak di Ibu Kota Somalia, Mogadishu. Kejadian itu berlangsung di dua tempat berbeda. Kepolisian setempat mengatakan, ledakan pertama terjadi di dekat Istana Kepresidenan Somalia.
Ledakan itu diikuti aksi baku tembak yang terjadi di dekat pos pemeriksaan di Villa Somalia. Tak lama setelah itu, bom kedua meledak di depan sebuah hotel.
ADVERTISEMENT
"Saya mengkonfirmasi bahwa telah terjadi serangan di sekitar Istana Kepresidenan," sebut pejabat kepolisian Somalia, Ibrahim Mohamed seperti dikutip dari AFP, Sabtu (24/2).
Kelompok teroris Al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Mereka menyatakan, target serangan adalah Istana Kepresidenan dan petugas kemananan.
10. Festival Danau Sunter!
10 ribu lebih warga memadati gelaran Festival Danau Sunter (FDS), Minggu (25/2). Meski baru pertama kali digelar, FDS mampu menarik animo masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebagian besar masyarakat mengaku menanti momen bersejarah adu cepat antara Susi dan Sandi.
Tak hanya adu cepat Susi dan Sandi, sejumlah kegiatan seperti bazar dan panggung hiburan turut memeriahkan acara FDS. Meski panas begitu terik, area Danau Sunter tak pernah sepi dari riuh ramai masyarakat. Selain dibuat bernostalgia dengan nuansa Betawi oleh Biang Kerok, masyarakat juga dimanjakan dengan penampilan Wali Band.
ADVERTISEMENT
FDS merupakan inisiasi kumparan beserta KKP dan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya merevitalisasi Danau Sunter. Upaya ini digaungkan untuk menjadikan Danau Sunter salah satu objek wisata di Ibu Kota.
Ikuti terus edisi Rangkum di sini.