Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
Rangkum 26 Maret 2018: Edisi Sepekan, Abu Tours hingga Nyanyian Setnov
26 Maret 2018 2:03 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
ADVERTISEMENT
Selamat pagi, pembaca kumparan! Berbagai peristiwa penting terjadi selama sepekan (20-26 Maret 2018) terakhir. Mulai dari babak baru kasus korupsi e-KTP hingga skandal biro perjalanan ibadah umrah Abu Tours. Selain itu, terjadi pula beberapa peristiwa mancanegara seperti 188 WNI di luar negeri hadapi hukuman mati. Di edisi kali ini, kami telah Rangkum berita lainnya yang juga tidak kalah penting untuk diketahui. Apa saja? Berikut daftarnya:
ADVERTISEMENT
1. Babak Baru Kasus Korupsi e-KTP, Setnov Sebut Puan dan Pram Terima USD 500 Ribu
Setya Novanto buka-bukaan soal para pihak yang turut menerima uang dari proyek e-KTP. Sejumlah nama disebut oleh mantan Ketua DPR itu, termasuk dua politikus PDIP Puan Maharani dan Pramono Anung.
Hal tersebut terungkap dari pengakuan eks ketua DPR itu saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3). "Ke Puan Maharani USD 500 ribu, Pranomo Anung USD 500 ribu," kata politikus golkar itu.
2. Eks Dirjen Hubla: Stafsus Jonan Terima Rp 1 Miliar
Mantan Dirjen Perhubungan Antonius Tonny Budiono, mengakui bahwa dia pernah menerima uang dan juga kartu ATM dari Komisaris PT Adiguna Keruktama, Adi Putra Kurniawan. Namun, ia mengatakan ada pihak lain yang turut menerima uang tersebut, yakni Hadi Djuraid.
ADVERTISEMENT
"Hadi Djuraid di BAP saya ada, dia terima uang Rp 1 miliar, tapi dikatakan sudah dikembalikan setengahnya. Beliau adalah staf khusus kementerian zamannya Ignasius Jonan," ucap Tonny saat memberikan tanggapan atas kesaksian Adi Putra di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (21/3).
3. Pemilik Abu Tours Pakai Uang Jemaah Beli Lamborghini hingga Investasi
Setelah First Travel, kini pemilik Abu Tours ditetapkan sebagai tersangka karena menipu puluhan ribu jemaah yang mendaftar umrah. Calon jemaah diiming-imingi umrah murah seharga Rp 15 juta. Namun para jemaah yang telah mendaftar dan membayar lunas, tidak diberangkatkan.
Setelah diselidiki oleh polisi, ternyata uang jemaah digunakan oleh pemiliknya, Hamzah, untuk membeli lamborghini, harley, rumah, dan juga investasi. Dia akan dijerat dengan pasal penipuan, pelanggaran UU haji, dan juga pencucian uang.
ADVERTISEMENT
4. Gus Dur dalam Skandal Cambridge Analytica
Cambridge Analytica belum lama ini dilaporkan mencuri data Facebook untuk kampanye Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat. Namun, tak hanya sampai di situ, dalam berita yang diturunkan The Independent pada Rabu (21/3), disebutkan pula bahwa tokoh kunci di balik Cambridge Analytica (CA), Nigel Oakes, pernah bekerja sebagai konsultan di Jakarta untuk Abdurrahman Wahid. Saat membantu Gus Dur itu, Oakes masih membawa nama Strategic Communication Laboratories (SCL).
Menanggapi hal tersebut, juru bicara kepresidenan Indonesia zaman Gus Dur, Wahyu Muryadi, membantah adanya keterlibatan SCL dalam pemerintahan. “Ya, itu kan ngakunya dia ya omongnya itu pernah di tahun 1999, zaman Presiden Abdurrahman Wahid. Zamannya memang zaman Presiden Abdurrahman Wahid, tapi kalau membantu Gus Dur, kalau setahu saya ya, saya kok belum pernah kenal atau ketemu dengan nama (Oakes) yang dimaksud ini,” beber Wahyu kepada kumparan (kumparan.com ), Jumat (23/3).
ADVERTISEMENT
5. Polemik Impor Garam
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, membenarkan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pemberian kewenangan menerbitkan rekomendasi impor garam dipindahkan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin), telah ditandatangani Presiden.
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) Jakfar Sodikin menilai, penerbitan rekomendasi seharusnya tetap di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal ini, menurutnya, sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidayaan Ikan, dan Petambak Garam.
6. 188 WNI di Luar Negeri Hadapi Hukuman Mati
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu, Muhammad Iqbal, mencatat lebih dari 500 WNI terancam hukuman mati di negara orang lain. Dari 583 kasus, yang berhasil dibebaskan adalah 392. Dari jumlah tersebut, terdapat tiga WNI yang sudah dieksekusi. Sementara lebih dari seratus WNI masih terancam hukuman mati.
ADVERTISEMENT
Malaysia menjadi negara penyumbang terbesar memvonis mati WNI. Kemudian, disusul Arab Saudi dan Tiongkok di posisi kedua dan ketiga. Mayoritas WNI yang dihukum mati tersebut bukanlah TKI. Kebanyakan dari mereka lantaran terjerat kasus narkoba.
7. Kisruh Larangan Bercadar di IAIN Bukittinggi, Ketua MUI Sumbar Mundur
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Gusrizal Gazahar, melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
Kebijakan larangan bercadar di kampus, yang berujung dinonaktifkannya salah seorang dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di IAIN Bukittinggi, menjadi penyebabnya. “Ya benar, saya mengundurkan diri sebagai PNS. Karena perbedaan pandangan mengenai cadar, dengan pihak kampus tersebut," ujarnya kepada Langkan.id , Rabu (21/3).
ADVERTISEMENT
8. Earth Hour 2018
Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan penghematan listrik selama Earth Hour 2018 lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Tahun ini listrik yang berhasil dihemat mencapai 170 megawatt, tahun lalu 157 megawatt.
Kegiatan Earth Hour dengan tagline "connect2earth" ini dilakukan di seluruh Indonesia dan diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan lari malam dengan 150 peserta di Bogor, hingga di Yogyakarta yang mengadakan acara hiburan seperti penampilan acapella di kegelapan.
9. Putin Kembali Menangi Pemilihan Presiden
Lembaga hitung cepat Rusia, VTsIOM, merilis hasil penghitungan cepat mereka dalam Pemilihan Presiden Rusia. Dilansir Reuters, Senin (19/3), Vladimir Putin kembali keluar sebagai pemenang dengan raihan suara sebesar 73,9 persen.
Sementara itu, proyeksi hitung cepat lembaga ini menempatkan penantang Putin dari Partai Komunis, Pavel Grudinin, di peringkat kedua dengan perolehan suara sebesar 11,2 persen. Peringkat ketiga diduduki oleh pemimpin Partai Liberal Demokratik, Valdimir Zhirinovsky, dengan torehan suara 6,7 persen. Sedangkan aktris Ksenia Sobchak hanya mampu meraih 2,5 persen suara.
ADVERTISEMENT
10. Foto Monyet Dibunuh dan Dibuat Lelucon Bikin Publik Geram
Foto seekor monyet hutan yang telah mati tersebar di media sosial dan membuat publik geram. Sebab, mulut bangkai monyet Sumatera itu dijejali rokok serta kepalanya dipasangi corong plastik berwarna biru. Tampak dua kayu panjang menembus leher monyet malang tersebut hingga tewas.
Sementara itu, foto lain menunjukkan seorang pria berbaju merah membawa senapan tembak yang diduga sebagai pembunuh monyet hutan itu. Potret mengenaskan itu diunggah oleh komunitas pecinta kucing yang tergabung dalam Cat Lovers in The World (CLOW) pada Minggu (25/3) melalui akun Instagram pribadinya @cat_lovers_in_the_world. "Manusia paling kejam yang menyiksa monyet," ujar @cat_lovers_in_the_world dalam keterangan foto unggahannya itu.
ADVERTISEMENT
Baca Selengkapnya: Foto Monyet Dibunuh dan Dibuat Lelucon Bikin Publik Geram
11. Mantan Pemimpin Catalunya Ditangkap Polisi Jerman
Polisi Jerman menangkap mantan Pemimpin Catalunya Carles Puigdemont pada Minggu (25/3). Puigdemont ditangkap setelah lima bulan dalam pengasingan untuk melarikan diri karena terancam dipenjara selama 25 tahun oleh Pemerintah Spanyol. Ancaman itu akibat menyelenggarakan referendum Catalunya pada 2017.
Diberitakan Reuters, Puigdemont ditangkap saat menyebrang perbatasan Denmark-German, tepatnya di bagian utara Schleswig-Holstein. Saat itu, dia dalam perjalanan meninggalkan Finlandia karena polisi di sana hampir menangkap Puigdemont setelah ada permintaan ekstradisi dari Spanyol.
Baca selengkapnya: Mantan Pemimpin Catalunya Ditangkap Polisi Jerman
Baca dan ikuti terus Rangkum edisi lainnya di sini .