Rangkum 28 Desember 2017: Dari Rekor KPK, BNN, hingga Gunung Sinabung

Konten Media Partner
28 Desember 2017 4:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Selamat pagi pembaca setia kumparan, sudah siap kembali ke rutinitas setelah menikmati liburan? Tentunya, kita harus siap dan harus bersemangat ya. Sebelum mengawali aktivitas hari ini, alangkah baiknya untuk menyempatkan diri membaca Rangkum terlebih dahulu. Agar kamu selalu update dengan berbagai peristiwa yang terjadi di setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Apakah sudah siap membaca rangkum kali ini? Langsung saja ini adalah 5 berita terhangat yang terjadi sepanjang 27 Desember 2017.
1. KPK Pecahkan Rekor, Lakukan 19 OTT Sepanjang Tahun 2017
Konferensi pers Kinerja KPK. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Sepanjang tahun 2017 KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kasus korupsi sebanyak 19 kasus. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, jumlah OTT tersebut merupakan rekor tangkap tangan terbanyak sepanjang lembaga antitrasuah itu berdiri.
"Jumlah kasus tangkap tangan di tahun 2017 ini telah melampaui tahun sebelumnya dan merupakan terbanyak sepanjang sejarah KPK berdiri," ujar Agus saat jumpa pers 'Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2017' di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (27/12).
Dia menjelaskan dari 19 kali OTT itu pihaknya menetapkan 72 orang tersangka. Mereka memiliki latar belakang mulai dari aparat penegak hukum, anggota legislatif, hingga kepala daerah.
ADVERTISEMENT
2. Serikat Pekerja Media Minta Persekusi ke Zulfikar Dihentikan
Ilustrasi persekusi (Foto: Thinsktock)
Cuitan mantan wartawan harian olahraga TopSkor, Zulfikar Akbar, tentang Ustaz Abdul Somad menimbulkan keriuhan di Twitter. Akun Zulfikar dibanjiri komentar dari pihak yang pro maupun kontra.
Awalnya Zulfikar mengomentari kasus deportasi yang dialami Ustaz Somad di Hong Kong. Menurutnya, Ustaz Somad seharusnya instrospeksi diri, bukan menyebarkan deportasi yang dialaminya kepada khalayak.
Sontak akun Zulfikar yang merupakan selebtwit itu langsung dibanjiri netizen. Banyak yang tak sepakat dan menghujat Zulfikar meski tak sedikit pula yang mendukungnya.
3. BNN Menembak Mati 79 Bandar Narkoba Sepanjang 2017
Kepala BNN, Budi Waseso (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sepanjang 2017, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap 46.537 kasus peredaran narkoba. Dari kasus tersebut 58.365 orang tersangka diamankan, sementara 79 orang bandar narkoba ditembak mati.
ADVERTISEMENT
"Yang 79 orang ini kami hadiahi timah panas," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso di kantornya, Rabu (27/12).
Buwas menuturkan, pihaknya sebenarnya tidak puas hanya menindak tegas 79 orang bandar narkoba. Selain karena narkoba dapat merusak generasi bangsa, BNN juga memiliki 'amunisi' yang cukup untuk memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.
4. Gunung Sinabung Mengeluarkan Awan Panas
Erupsi Gunung Sinabung. (Foto: dok. BNPB)
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali meletus. Erupi gunung mengeluarkan awan panas yang luas daerah terdampaknya cukup luas.
Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, awan panas meluncur ke arah tenggara timur dan selatan tenggara. "Letusan disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan 4.600 meter ke arah selatan-tenggara. Angin bertiup ke arah timur-tenggara," kata Sutopo dalam keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com), Rabu (27/12).
ADVERTISEMENT
Setelah letusan, hujan abu terjadi di beberapa desa sekitar Gunung Sinabung. Namun, tidak terjadi kepanikan akibat peristiwa tersebut.
5. Heboh 'Celup': Kampanye Sosial Antiasusila di Ruang Publik
Kampanye Celup (Foto: Dok. Detara)
Sebuah poster iklan kampanye antiasusila di ruang publik menyebar di media sosial. Kampanye ini bernama 'Celup' atau singkatan dari cekrek, lapor, upload.
Poster kampanye itu menggambarkan seseorang yang berada di balik pohon. Dia mengarahkan kameranya kepada pasangan yang sedang duduk berdua sambil berangkulan. Dalam poster itu juga terdapat tulisan "Pergokin Yuk! Biar Kapok".
Kampanye 'Celup' ini disosialisasikan lewat sejumlah media sosial seperti Facebook Celup, Instagram cekrek.lapor.upload dan Line @fpf7760i. Lewat 'Celup' masyarakat dimita untuk melapor bila menemukan tindakan asusila di ruang publik. Caranya yaitu dengan memfoto, melapor dan mengupload foto atau video tersebut. Untuk bisa melapor mereka harus menambah pertemanan lewat Official Account (OA) Celup di LINE.
ADVERTISEMENT
Demikianlah rangkuman berita edisi 26 Desember 2017. Jangan lupa ikuti terus Rangkum untuk mengetahui berita-berita terhangat setiap harinya.