Rangkum 28 September 2018: Ibu Pil Zombie hingga Eksekusi Mati Zewei
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di Takalar, Sulawesi Selatan, ada seorang ibu rumah tangga yang memasok 800 pil zombie untuk dijual ke SMA dan SMP. Itu menjadi satu dari empat berita yang masuk Rangkum edisi ini. Berikut selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Romahurmuziy dan Wakil Ketua BPK dalam Pusaran Kasus Korupsi Pejabat Kemenkeu
Kasus dugaan suap dan gratifikasi pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID) turut menyeret Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bahrullah Akbar, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy.
Mereka berdua disebut dalam surat dakwaan eks Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman, Ditjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yaya Purnomo, yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/9).
2. Zumi Zola Diduga Beli 25 Sapi Kurban dari Uang Kontraktor
Gubernur Jambi nonaktif, Zumi Zola, diduga pernah membeli 25 sapi kurban yang dananya berasal dari seorang kontraktor bernama Paut Sakarin. Uang tersebut merupakan bagian dari gratifikasi yang diterima Zumi. Hal itu diungkapkan Asrul Pandapotan Sihotang, orang kepercayaan Zumi Zola.
ADVERTISEMENT
Baca selengkapnya: Zumi Zola Diduga Beli 25 Sapi Kurban dari Uang Kontraktor
3. Saherani, Ibu Rumah Tangga Pemasok 800 Pil Zombie ke SMA dan SMP
Satuan Pemburu Narkoba Polres Takalar menangkap Saherani Daeng Baji (46), ibu rumah tangga yang diduga memasok Pil PCC (Paracetamol Caffeine Carisoprodol) atau kerap disebut Pil Zombie ke sejumlah daerah hingga sekolah di Kabupaten Takalar.
Saherani ditangkap di rumahnya di Kelurahan Pappa, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Takalar, Kamis (27/9). Dalam sehari, ia mampu memasok 200 pil zombie untuk dijual ke SMP dan SMA.
Baca selengkapnya: Saherani, Ibu Rumah Tangga Pemasok 800 Pil Zombie ke SMA dan SMP
4. China Eksekusi Mati Pelaku Pembunuhan Sembilan Siswa di SMP Mizhi
Pemerintah China mengeksekusi mati Zhao Zewei, pelaku penikaman yang menewaskan sembilan pelajar dan melukai 11 lainnya. Pembantaian itu terjadi di sebuah sekolah, di Provinsi Shaanxi, April 2018. Zhao beralasan, tindakan itu sebagai pelampiasan rasa frustrasi atas bullying yang diterimanya di sekolah.
ADVERTISEMENT
Baca selengkapnya: China Eksekusi Mati Korban Bully Pelaku Pembantaian
-------------------------------
Ikuti rangkuman berita di setiap harinya di sini .