Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Rangkum 29 Januari 2018: Edisi Sepekan, untuk Mereka yang Juara
29 Januari 2018 7:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Selamat pagi, pembaca setia kumparan! Ada berbagai peristiwa penting yang terjadi pekan kemarin. Mulai dari peristiwa memilukan, seperti gempa dan kasus pelecehan seksual, hingga peristiwa manis, seperti kemenangan para atlet Indonesia di ajang Indonesia Masters 2018. Lebih lengkapnya, berikut daftar berita hangat pada 22-28 Januari 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
1. Tendangan Wali Kota Mataram
Wali Kota Mataram TGH Ahyar Abduh ramai diperbincangkan publik akibat ulah akrobatiknya saat melantik Bayu Pancapati menjadi Kasatpol PP. Usai acara serah terima jabatan, Ahyar menendang dan menampar sejumlah anggota Pol PP dengan maksud menguji ketahanan fisik mereka.
Ahyar Abduh menegaskan, apa yang dilakukannya merupakan aksi spontanitas atas permintaan Kepala Satpol PP Kota Mataram yang baru dilantiknya, Bayu Pancapati. "Itu dilakukan setelah penyerahan tongkat dan tanda jabatan kepada Kasatpol PP yang baru. Saya diminta oleh Kasatpol PP untuk melakukan uji kesigapan atau tes fisik. Karena diminta spontanitas tanpa pemberitahuan, maka dengan sendirinya saya melakukan itu," kata Ahyar Abduh seperti dikutip Antara, Jumat (26/1).
Terkait hal tersebut, Kapuspen Kementerian Dalam Negeri, Arif M Eddy mengatakan, aksi tendang dan penamparan tersebut merupakan hal biasa dalam upacara serah terima jabatan Pol PP. “Kalau dilihat di video yang viral, mereka memang dipersiapkan. Jadi, acara sertijab satpol PP tersebut memang disiapkan beberapa petugas untuk atraksi,” katanya saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
2. Pelecehan Seksual di Rumah Sakit
Video seorang pasien perempuan sedang menangis dan marah kepada perawat laki-laki sebuah rumah sakit di Surabaya mendadak viral di dunia maya. Dalam video berdurasi sekitar 30 detik tersebut, pasien wanita yang diketahui berinisial WD menangis karena telah dilecehkan berkali-kali oleh seorang perawat, ZA.
ZA kemudian dipecat dan dilaporkan ke polisi. Namun, baru pada Sabtu (27/1), pelaku pelecehan seksual di National Hospital Surabaya ini ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Perjalanan polisi untuk menangkap ZA cukup panjang karena dia berupaya mengelabui petugas. "Jumat pagi kami temukan kurang lebih pukul 05.10 WIB. Saat itu dia hendak check out dari hotel," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.
ADVERTISEMENT
ZA pun menjalani pemeriksaan selama 24 jam di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya. Rudi mengatakan pelaku dikenakan Pasal 290 ayat 1 KUHP tentang perbuatan cabul dengan ancaman hukuman penjara paling lama 7 tahun.
3. Gempa Banten
Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang berpusat di Lebak, Banten, terasa hingga Jakarta, Bekasi, Bandung dan Karawang. Meski tak berpotensi tsunami, gempa yang terjadi pada Selasa, (23/1) pukul 13.36 tersebut membuat masyarakat di beberapa wilayah tersebut panik.
Gempa 6,1 magnitudo tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tujuh orang luka berat dan empat orang luka ringan. Gempa juga mengakibatkan sebanyak 2.760 unit rumah rusak, dengan rincian 291 rusak berat, 575 rusak sedang, dan 1.894 rusak ringan.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, gempa susulan yang berpusat di Lebak, Banten, terus bermunculan. Berdasarkan data BMKG, dari Selasa hingga Jumat (23-26/1), gempa susulan yang berpusat di Lebak, Banten, telah terjadi sebanyak 53 kali.
4. Kesaksian Johannes Marliem ke FBI
KPK mengeluarkan bukti baru dalam persidangan untuk membuktikan keterlibatan Setya Novanto dalam kasus e-KTP. Bukti tersebut adalah rekaman pemeriksaan rekanan proyek e-KTP, Johannes Marliem, saat diperiksa agen FBI yang bernama Jonathan.
Dalam rekaman itu, Marliem mengungkapkan sejumlah hal terkait Setya Novanto. Termasuk soal adanya jatah 50 persen, pemberian jam tangan Richard Mille, hingga pengakuan Marliem memberikan suap.
KPK pun yakin rekaman pemeriksaan Marliem oleh FBI itu pun mempunyai dasar hukum yang kuat. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan bahwa kerja sama antara pihaknya dengan penegak hukum di negara lain berlandaskan peraturan perundang-undangan. "Kerja sama internasional itu diatur antara KPK dengan institusi penegak hukum lain di negara lain. Nanti dicek lagi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Yang kedua, di UNCAC ada bab khusus di sana tentang kerja sama internasional," ujar Febri di Gedung KPK, Selasa (23/1).
ADVERTISEMENT
5. Dua Jenderal Polisi Jadi Pj Gubernur
Dua perwira tinggi (pati) Polri, Irjen Pol M Iriawan dan Irjen Pol Martuani Sormin akan menjadi Pj Gubernur Jawa Barat dan Sumatra Utara. Mereka akan memimpin dua provinsi tersebut selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
"Ya tadi dalam pengarahannya Bapak Wakapolri menyampaikan bahwa ada dua perwira tinggi Polri yang dipercaya untuk memimpin sementara dua wilayah provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).
Rencana Kementerian Dalam Negeri menunjuk perwira tinggi Polri sebagai penjabat gubernur menuai kritik. Misalnya saja dari sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan. Hinca Panjaitan menyebutkan dalam pilkada serentak 2018, sebaiknya setiap pihak berperan sesuai tugasnya. Jangan sampai polisi yang bertugas menjamin keamanan justru menjadi pimpinan daerah.
ADVERTISEMENT
6. Bom Afghanistan Jelang Jokowi Datang
Pada Sabtu lalu (20/1), militan Taliban menyerbu salah satu hotel paling mewah di ibu kota Afghanistan, Kabul. Sekitar 5-6 penyerang merangsek masuk ke dalam Inter-Continental Hotel, lalu memberondong para tamu dengan peluru. Selang beberapa hari kemudian, terjadi serangan di kantor Save the Children, lembaga internasional pelindung anak-anak. Militan meledakkan bom mobil di depan gerbang dan merangsek masuk, menembaki para staf.
Tidak berhenti sampai di situ. Pada Sabtu (27/1), serangan kembali muncul. Sebuah bom meledak di dekat beberapa gedung pemerintahan dan sejumlah kedutaan besar asing. Bom terbaru dari kelompok Taliban itu menyebabkan 40 korban tewas dan 140 orang lebih menderita luka-luka, demikian dilansir dari Reuters, Sabtu (27/1).
ADVERTISEMENT
Serangan terakhir terjadi selang dua hari dari rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan ini; sekaligus merupakan aksi teror ketiga yang terjadi dalam sepekan terakhir. Jokowi rencananya tiba di Kabul pada Senin (29/1). Beliau berada di Afghanistan dalam rangka rangkaian kunjungan kerja kenegeraan kelima negara di Asia Selatan.
7. Kebakaran Rumah Sakit di Korea Selatan
Jumat (26/1), kebakaran terjadi di rumah sakit kota Miryang, Korea Selatan. Dikutip dari Reuters, Kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Miryang, Choi Man-woo, menyebut api muncul sekitar pukul 07.30 waktu setempat, di bagian belakang ruang IGD Rumah Sakit Sejong.
Tercatat, korban tewas dalam kebakaran di rumah sakit Korea Selatan mencapai 41 orang pada Jumat (26/1). Sementara korban luka mencapai lebih dari 70 orang, delapan dalam kondisi kritis. Dilansir dari Reuters yang mengutip kantor berita Yonhap, kebakaran di rumah sakit kota Miryang ini adalah yang terparah dalam 10 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Presiden Korsel Moon Jae-in langsung menggelar rapat darurat dan menyerukan pemerintah melakukan langkah yang diperlukan dalam membantu korban. Situasi ini mendapat perhatian yang begitu serius. Terlebih, sebelumnya, kebakaran juga terjadi di kelab kebugaran di kota Jecheon, dan menewaskan 29 orang.
8. Indonesia Berjaya di Indonesia Masters 2018
Minggu (28/1), perhelatan Indonesia Masters 2018 selesai. Indonesia menjadi yang terbaik dengan dua emas raihan Anthony Sinisuka Ginting dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Anthony Sinisuka Ginting meraih gelar juara Indonesia Masters 2018 tanpa kesulitan berarti. Bertanding melawan Kazumasa Sakai di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Anthony langsung mematikan rival asal Jepang itu dalam 33 menit. Ia menang dengan skor mutlak: 21-13 dan 21-12.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, Marcus/Kevin mendapatan emas dengan cara yang dramatis. Sempat tertinggal di gim pertama, mereka harus bersusah payah memenangi dua gim berikutnya. Untungnya, dengan semangat yang seakan tak ada habisnya, keduanya berhasil menundukkan pasangan asal China, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan kedudukan 11-21, 21-10, dan 21-16.
Ikuti terus Rangkum untuk berita-berita terhangat setiap harinya.