Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pembentukan Karakter Anak Usia Dini
8 Agustus 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari maharani perdana putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan dari pendidikan nasional. Pada pasal 1 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia.
ADVERTISEMENT
Pembentukan karakter sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki, atau membentuk tabiat, karakter, watak, sifat atau akhlak dan budi pekerti yang membedakan antara satu individu dengan yang lain dalam pergaulan di masyarakat yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada anak didiknya melalui proses pembelajaran.
Pembentukan karakter harus dimulai sejak dini. Tujuan dari pembentukan karakter adalah untuk membentuk kepribadian anak yang baik sehingga nanti ketika mereka dewasa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan dapat bermanfaat bagi sesama manusia dan lingkungannya.
Ada dua faktor yang mempengaruhi karakter anak yaitu, faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern sendiri meliputi insting atau naluri, adat atau kebiasaan, kehendak atau kemauan, suara batin atau suara hati, dan keturunan. Sedangkan faktor ekstern meliputi pendidikan dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan pengembangan karakter pada anak usia dini dapat dilihat dari kondisi kesabaran, kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam bertindak, ketelitian, komitmen, mematuhi peraturan, dan menghargai hak dan kewajiban pada anak.
Pembentukan karakter pada anak usia dini sangat diperlukan karena pada hakekatnya pembentukan karakter merupakan hasil pemahaman dari hubungan yang dialami setiap manusia baik itu hubungan dengan sesama, diri sendiri, maupun kepada Tuhan. Cara anak memahami hubungan tersebut akan menentukan karakter anak tersebut.
Selain menginginkan anaknya tumbuh menjadi cerdas, orang tua juga menginginkan anaknya memiliki karakter yang baik. Dalam proses tumbuh kembangnya, anak akan mempelajari sesuatu melalui apa yang dia lihat. Bila anak melihat sesuatu yang baik, maka nantinya ia akan memiliki karakter yang baik pula.
ADVERTISEMENT
Saat anak memasuki pendidikan pertama yaitu TK (Taman kanak-Kanak), kemampuan berpikir anak-anak mengalami peningkatan. Pada saat itu rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu hal akan meningkat. Di usia inilah waktu yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak supaya berperilaku baik.
Pada saat ini kita harus selalu mengajarkan hal-hal positif secara terus menerus kepada anak. Biasakan juga anak untuk mengucapkan kata “terima kasih” ketika diberi sesuatu, “tolong” ketika ingin meminta bantuan, serta “maaf” ketika melakukan kesalahan. Orang tua juga harus membiasakan mengucapkan kata “terima kasih” ketika anak mau dimintai pertolongan.
Anak pada usia TK pada umumnya sudah memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga bisa menerima penjelasan dari orang di sekitarnya. Orang tua saat itu bisa memberikan penjelasan kepada anak untuk selalu berperilaku baik kepada orang di sekitarnya. Seperti menerapkan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun).
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tantangan yang menjadi problem utama dalam pembentukan karakter anak di era globalisasi saat ini. Berikut beberapa problem tersebut:
1. Pengaruh negatif televisi.
2. Pergaulan bebas.
3. Dampak buruk internet.
4. Pengunaan gadget pada anak yang tidak dikontrol oleh orang tua.
Menanamkan karakter positif pada anak tidaklah mudah. Pendidikan karakter wajib diajarkan terus menerus agar menjadi kebiasaan. Orang tua perlu ketelatenan dan kesabaran dalam membimbing dan menyampaikan contoh yang baik kepada anak. Pada saat anak melakukan kesalahan, sebaiknya orang tua menegur dan memberi contoh kepada anak bagaimana perilaku yang benar.
Untuk mendapatkan karakter yang berkualitas pada anak perlu dibentuk dan dibina sejak dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Membentuk karakter anak memerlukan proses yang panjang karena karakter tidak terjadi secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Kegagalan penanaman karakter yang baik di usia dini akan membentuk pribadi yang buruk di masa yang akan datang. Oleh karena itu, semua pihak baik guru ataupun orang tua harus selalu memberikan contoh yang baik kepada anak agar ke depannya mereka memiliki karakter yang baik pula.