Bahasa Gaul?

Rani Setiawati
Mahasiswa - Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2021 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rani Setiawati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/jarmoluk-143740/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=436498">Michal Jarmoluk</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=436498">Pixabay</a>
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/jarmoluk-143740/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=436498">Michal Jarmoluk</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&amp;utm_medium=referral&amp;utm_campaign=image&amp;utm_content=436498">Pixabay</a>
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman yang semakin modern ini tentunya mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah Bahasa. Dewasa ini penggunaan Bahasa Indonesia mulai bergeser dan digantikan dengan pemakaian bahasa anak muda atau yang biasa kita sebut dengan istilah bahasa gaul. Kehadiran bahasa gaul ini dianggap sesuatu hal yang wajar karena sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman di kalangan remaja.
ADVERTISEMENT
Contoh Bahasa Gaul yang sudah biasa kita dengar antara lain adalah:
“Baper” yang merupakan kependekan dari bawa perasaan, “gaje” yang berarti tidak jelas, “kepo” yang merupakan akronim dari Knowing Every Particular Object yang memiliki arti orang yang ingin selalu tahu, dan “garing” yang memiliki makna sesuatu hal yang tidak lucu.
Penggunaan Bahasa Gaul di kalangan remaja saat ini akan menimbulkan suasana yang baru, keren dan fleksibel. Bahkan apabila mereka tidak menggunakan bahasa gaul akan dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Hal ini menyebabkan para remaja harus menggunakan bahasa gaul agar terlihat keren sehingga dapat diterima oleh komunitasnya.
Namun, banyak pihak yang merasa prihatin dan menilai bahasa gaul ini tidak sopan untuk digunakan. Hal ini dikarenakan kosakata dari bahasa gaul tersebut terdengar asing dan dikhawatirkan akan merusak tatanan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari merusak tatanan bahasa atau tidak, istilah dari bahasa gaul ini dapat menambah kosakata baru dalam Bahasa Indonesia. Sebagai generasi bangsa, para remaja harus mampu menggunakan bahasa sesuai dengan lawan bicara dan keadaannya apakah dalam keadaan formal atau non-formal. Hal ini sebagai upaya agar penggunaan bahasa Indonesia yang baik, baku dan benar dapat terjaga dan tidak tergeser oleh bahasa gaul.