Konten dari Pengguna

Peran Vital Dokter: Seni dan Tanggung Jawab di Balik Resep Obat

Rania Shafa
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
26 November 2024 11:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rania Shafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sesi konsultasi dengan dokter (Source: Shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Sesi konsultasi dengan dokter (Source: Shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kesehatan pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah dokter. Seorang dokter perlu untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien sesuai dengan standar operasional yang ada. Hal ini perlu dilakukan untuk memantau perkembangan kondisi yang dialami oleh seorang pasien, melakukan pendekatan kepada masyarakat, dan memberikan nasehat kepada pasien terkait pengobatan, pencegahan, dan rehabilitasi dengan bantuan dari rekan medis lain sesuai dengan keahliannya masing-masing. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa salah satu tugas yang dimiliki oleh seorang dokter, yaitu memberikan resep kepada pasiennya sebagaimana yang termuat dalam UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
ADVERTISEMENT
Sejatinya resep merupakan suatu permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk menyajikan dan menyerahkan obat kepada pasien sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, resep harus dituliskan dengan jelas agar dapat di baca oleh apoteker agar tidak terjadi kesalahan dalam penyajian obat. Penyajian obat ini dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien dengan didasarkan pada aturan yang baku dan proses yang panjang. Pemberian obat yang tidak sesuai dengan SOP dapat menimbulkan bahaya terhadap pasien. Alih-alih menyembuhkan pasien dari penyakit yang dihadapi, pemberian obat yang salah dapat menyebabkan dampak negatif pada kondisi kesehatan pasien, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Menurut penjelasan yang termuat dalam situs Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dokter memiliki tanggung jawab untuk memberikan atau menyerahkan obat kepada pasien, yakni:
ADVERTISEMENT
1. Diagnosis
Diagnosis merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menentukan jenis penyakit atau gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang dengan berdasarkan pada gejala, riwayat kesehatan, dan hasil dari pemeriksaan medis. Proses pelaksanaan diagnosis meliputi pengumpulan informasi, mengintegrasikan informasi, dan menentukan. Adapun penjelasan tersebut, yaitu:
a. Pengumpulan informasi
Pengkajian Riwayat kesehatan, kesehatan pasien, pencatatan keluhan utama, observasi, dan pemeriksaan fisik.
b. Mengintegrasikan informasi
Pengintegrasian informasi berkaitan dengan penggabungan informasi yang dipelajari oleh oleh tenaga media dengan data yang diperoleh dari proses pengujian.
c. Menentukan
Langkah terakhir ialah menentukan jenis penyakit yang dialami oleh pasien. Penentuan ini didasarkan pada pengintegrasian degan pengetahuan medis tentang gejala yang dialami oleh pasien. Penentuan penyakit akan berpengaruh pada peresepan obat yang akan diberikan oleh seorang dokter untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
ADVERTISEMENT
2. Peresepan
Peresepan merupakan peran yang dilakukan oleh dokter merujuk pada pemberian obat kepada pasien tentang masalah kesehatan yang dialami. Dalam hal ini, dokter akan menerangkan tujuan dari penggunaan obat sehingga pasien dapat memiliki pengetahuan mengenai obat dan manfaatnya. Terdapat beberapa indikator dalam peresepan yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah rata-rata obat yang diresepkan, persentase peresepan obat genetik, persentase peresepan obat antibiotik, persentase peresepan persediaan injeksi dan persentase peresepan dari daftar obat esensial atau formularium. Peresepan obat memiliki peran penting dalam mengatasi penyakit sehingga diperlukan kemampuan untuk memberikan peresepan yang baik. Mengingat adanya peresepan yang buruk akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan terapi, meningkatnya efek samping dari konsumsi obat, meningkatkan resistensi antibiotik, menyebarnya infeksi melalui injeksi yang tidak steril, dan pemborosan sumber daya kesehatan.
ADVERTISEMENT
3. Informasi Obat
Peran yang dimiliki dokter dalam pemberian resep obat, yaitu menjelaskan prosedur tentang manfaat atau fungsi dari obat yang diberikan. Hal-hal yang perlu dilakukan, yaitu cara pakai dari obat, efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan obat, dan hal apa yang perlu dilakukan ketika seseorang mengalami efek samping tersebut. Penginformasian ini penting agar pasien dapat mengetahui kegunaan dari obat yang dikonsumsi. Selain itu, pemberian informasi ini dapat meminimalisir adanya kepanikan dari pasien ketika mengalami efek samping dari obat yang dikonsumsi.
Berdasarkan paparan diatas, dapat diketahui bahwa dokter memiliki peran penting dalam dunia kesehatan. Salah satu tugas yang dimiliki seorang dokter yaitu memberikan resep pada pasien. Pemberian resep yang benar dapat membantu pasien sembuh dari penyakit yang dialami, sebaliknya pemberian resep yang salah akan menyebabkan dampak buruk bagi pasien, bahkan menyebabkan terjadinya kematian.
ADVERTISEMENT