Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Keuangan Publik: M-Pajak dan Era Digitalisasi
19 Maret 2024 9:55 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ranna Nuriakhila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah tidak kamu merasa kesulitan dalam membayar pajakmu? Jika kamu merasa kesusahan dalam membayar pajak pasti kamu menjadi malas untuk membayar pajak padahal pajak itu wajib untuk dibayar kan? Tapi kalau lapor pajaknya ribed, kita cederung jadi malas. Namun, taukah kalian ada platform digital pembayaran pajak yaitu M-Pajak yang menjanjikan berbagai kelebihan sehingga kamu tidak kesusahan dalam membayar pajak. Tau tidak berbagai kelebihan apa saja yang ditawarkan M-Pajak?
ADVERTISEMENT
Mobile Pajak (M-Pajak), mrupakan sistem yang memungkinkan pembayaran pajak secara elektronik melalui aplikasi mobile. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bekerja sama dengan PT Global Service (WGS) membuat aplikasi mobile M-Pajak yang dirilis pada 14 Juli 2021 bertepatan dengan Hari Pajak 2021. Aplikasi ini merupakan versi mobile dari website www.pajak .go.id dan dapat diunduh secara gratis di Play Store bagi pengguna Android dan App Store bagi pengguna iPhone. Konsepnya memungkinkan wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak dengan mudah melalui perangkat seluler, tanpa harus mengunjungi kantor pajak secara langsung. M-Pajak juga mencakup berbagai fitur lainnya, seperti pengisian dan pengajuan formulir pajak, pemantauan status pembayaran, dan notifikasi untuk tenggat waktu pembayaran. Dengan demikian, M-Pajak memberikan kemudahan, efisiensi, dan aksesibilitas yang lebih besar bagi wajib pajak.
ADVERTISEMENT
Jika menilik ke beberapa dekade lalu, persiapan pembayaran pajak di Indonesia masih manual dan memakan waktu. Wajib Pajak (WP) harus mengisi formulir, lalu antri lama di kantor penilai untuk membayar tagihannya. Metode ini memakan waktu seharian dan membuatnya kehilangan banyak waktu penting, bahkan pernah ada kasus Petugas bank salah memasukkan informasi sehingga pembayaran tagihan tidak tertangani, sehingga harus kembali lagi ke bank untuk melakukan konfirmasi. Hal ini menjadi alasan mengapa banyak orang lamban dalam membayar pajak, dan melaporkannya, belum lagi kesulitan dalam perhitungan yang masih manual dan dari aspek pengawasan otorisasi pajak terbatas dikarenakan data yang tidak real-time.
Selain itu, kontrol pengawasan dan otorisasi pajak juga dibatasi karena terbatasnya akses ke data real-time. Hal ini akan mengakibatkan kurangnya transparansi dan efisiensi dalam menilai kewenangan hukum. Akibatnya, penilaian negara terhadap pendapatan dapat dipengaruhi, sedangkan kepatuhan warga terhadap pungutan pajak menjadi sulit untuk disaring secara tepat. Dengan hadirnya M-Pajak, terdapat potensi luar biasa untuk mengubah pandangan dunia administrasi pajak dengan membawa perubahan penting dalam cara pembayaran pajak dilakukan.
ADVERTISEMENT
Pertama, M-Pajak memberikan kemudahan dalam persiapan pembayaran pajak. Dengan memanfaatkan inovasi canggih, masyarakat dan perusahaan dapat membayar tagihan secara online kapan saja dan di mana saja, tanpa harus mengunjungi kantor penagihan secara fisik, dan dapat menjadi manfaat yang termasuk dalam model Click, yang mampu menjadi saluran baru dalam keterbukaan pelayanan dan memberdayakan tingkat kepatuhan yang diperluas demi kenyamanan warga. Hal ini mengurangi kerumitan dan waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan pembayaran, menghilangkan kebutuhan akan antrean panjang atau perjalanan untuk menagih area kantor yang jauh dari tempat tinggal atau bekerja kamu. M-Pajak menyediakan metode pembayaran yang dapat dipilih masyarakat sesuai dengan keinginannya, mulai dari pembayaran melalui kartu kredit, bank exchange, hingga advanced wallet. Dengan beragam pilihan pembayaran yang tersedia, masyarakat memiliki kontrol lebih besar terhadap cara mereka membayar tagihan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan peluang mereka untuk memenuhi komitmen tagihan tepat waktu.
ADVERTISEMENT
Selain kemudahan akses, M-Pajak juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan biaya. Dengan adanya kerangka kerja yang mekanis dan terkoordinasi, pemerintah dapat menyaring cicilan biaya dengan lebih efektif dan tepat. Data yang dicatat dengan cermat memungkinkan pemerintah untuk mengawasi informasi pungutan secara lebih produktif, mengenali potensi kesalahan atau pemerasan dengan cepat, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Menyetujui Escobari (Citation 2012), organisasi penilai yang lebih efektif muncul jika tingkat kepatuhan biaya lebih tinggi dan kelalaian penilaian lebih rendah. Hal ini tidak hanya mengurangi beban kerja petugas pajak, namun juga mempercepat penanganan audit dan pengawasan, menjadikan administrasi perpajakan lebih responsif dan fleksibel terhadap perubahan kondisi keuangan dan sosial.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, M-Pajak membawa lebih banyak transparansi pada sistem perpajakan. Schnackenberg dan Tomlinson (dikutip 2016) menyimpulkan bahwa transparansi memiliki tiga dimensi yaitu keterbukaan, kejelasan, dan keakuratan informasi. Setiap transaksi perpajakan dicatat secara elektronik sehingga memudahkan dan mempercepat pemerintah dalam mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk pemantauan dan audit. Hal ini mengurangi peluang terjadinya praktik penipuan atau korupsi dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap integritas sistem perpajakan. Dengan akuntansi elektronik yang akurat, pemerintah dapat lebih mudah memantau pembayaran pajak dan mendeteksi kemungkinan kesalahan atau penyimpangan.
Terakhir, M-Pajak juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. Dengan menyediakan platform yang mudah digunakan dan dapat diakses, M-Pajak menjadikan pembayaran pajak lebih inklusif bagi mereka yang mungkin pernah terhambat oleh jarak atau mobilitas di masa lalu. Kemampuan membayar pajak di mana pun, kapan pun dengan perangkat seluler yang banyak digunakan juga dapat mendorong wajib pajak untuk lebih memenuhi kewajibannya. Menurut Dwiyanto (2008), penerapan prinsip keterbukaan berpengaruh terhadap prinsip partisipasi dalam pelayanan publik. Dengan diterapkannya prinsip transparansi dalam pelayanan pengelolaan perpajakan. mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan mendorong wajib pajak untuk memenuhi tanggung jawabnya. Dengan demikian, M-Pajak tidak hanya membawa perubahan teknis dalam administrasi perpajakan, namun juga memperkuat hubungan antara wajib pajak dan sistem perpajakan serta menciptakan landasan yang lebih stabil bagi pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“You don't pay taxes—they collect taxes.”
— Chris Stone
Mereka yang merasa malas dalam membayar biaya karena adanya kendala dalam proses pembayaran. Jangan pernah berpikir hanya akan malas membayar biaya seperti itu. Itu TIDAK bertanggung jawab! Individu yang tidak membayar pajak dan menyetujui komitmennya akan menghadapi sanksi, dan negara akan kehilangan sumber pendapatan yang penting untuk mendukung program dan administrasi yang terbuka. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan anggaran, membatasi kemampuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, dan bahkan memicu peningkatan kewajiban negara. Saat ini, tidak perlu bermalas-malasan dalam membayar biaya. Karena ada M-Pajak yang memiliki potensi luar biasa untuk mengubah pandangan dunia administrasi pajak dengan menghadirkan perubahan-perubahan mendasar yang dapat memudahkan Anda dalam membayar biaya, meningkatkan kemahiran dalam administrasi pajak, menghadirkan keterusterangan atau transparansi yang lebih menonjol dalam kerangka pajak, dan dapat meningkatkan kerjasama atau partisipasi masyarakat dalam pembayaran pajak.
ADVERTISEMENT
Penulis: Ranna Nuriakhila dan Agustine Dwianika, Universitas Pembangunan Jaya.