Konten dari Pengguna

Perbedaan Software HR Berbasis Cloud dan Premise

24 Juli 2017 11:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rant Guswandy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbedaan Software HR Berbasis Cloud dan Premise
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Semakin banyaknya perusahaan penyedia jasa Software HR di Indonesia, HRD ataupun pemilik usaha harus semakin jeli dalam memilih manakah software HR terbaik untuk perusahaan.
ADVERTISEMENT
Saat ini seringkali kita mendengar istilah berbasis cloud, lalu apa sesungguhnya arti dari kata tersebut? Dalam Bahasa Indonesia kata cloud diterjemahkan menjadi awan. Teknologi cloud sudah pasti menggunakan internet, artinya semua data tersimpan di suatu server yang dapat diakses oleh pengguna menggunakan koneksi internet. Sehingga data-data tersebut bukan berada pada memory storage komputer Anda.
Dikarenakan faktor efisiensi yang ditawarkan teknologi cloud, kini jarang penyedia jasa software HR yang melayani software HR berbasis komputer. Selanjutnya penyedia jasa yang menjual software sebagai suatu layanan dikenal sebagai perusahaan SaaS (Software as a Service).
Software HR berbasis web dibagi menjadi dua dalam metode penyimpanan datanya yaitu Cloud dan Premise. Jika software HR berbasis cloud maka data-data disimpan di server penyedia jasa. Sebuah perusahaan software HR cloud biasanya menggunakan platform penyimpanan pihak ketiga jika tidak memiliki server sendiri. Perusahan penyedia platform penyimpanan data disebut PaaS (Platform as a Service). Perusahaan PaaS yang sudah banyak dikenal contohnya adalah Amazon Web Service.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan software HR berbasis cloud, perusahaan tidak perlu membangun atau memiliki server sendiri sehingga perusahaan yang belum memiliki divisi IT tidak perlu repot merekrut ahli IT demi mengurusi hardware untuk server software HR.
Pada software HR berbasis cloud juga dapat menghemat biaya, karena perusahaan tidak perlu membayar lisensi software namun penyedia jasa software HR akan membebankan biaya berdasarkan jumlah karyawan yang akan dikelola dalam software HR tersebut.
Dengan skema biaya seperti itu tentu software HR berbasis cloud tidak cocok untuk perusahaan yang sudah memiliki karyawan ribuan. Akan lebih baik menggunakan software HR on premise. Software HR on premise mengharuskan perusahaan memiliki database server sendiri serta tenaga ahli yang akan mengelola server tersebut. Jika menggunakan software HR on premise, penyedia jasa akan membebankan biaya lisensi software serta jasa implementasi.
ADVERTISEMENT
Software HR manakah yang paling cocok untuk perusahaan Anda? LinovHR sebagai perusahaan penyedia jasa software HR Indonesia melayani jasa implementasi software HR berbasis cloud serta on premise sesuai kebutuhan perusahaan Anda. Konsultasikan kebutuhan software HR Anda secara gratis dengan Software HR Specialist LinovHR di sini.