Tertimpa oleh Kenaikan MPOX! Pengaruh Ekonomi Kepada Kenaikan MPOX di Afrika

Gambaran penyakit MPOX atau Monkey Pox (sumber: istockphoto.com)

Terdapatnya lebih dari 7.000 kasus Mpox baru yang tercatat di Afrika pada 6 Oktober 2024. Kasus ini menambah jumlah kasus mpox di Afrika pada sejak awal 2024 yang mencapai lebih dari 26.000 ribu kasus Mpox.

Tercatat bahwa kematian akibat Mpox di Afrika selama 2024 mencapai hingga lebih dari 800 total kematian. Negara-negara seperti Kongo, Nigeria, dan Burundi merupakan beberapa contoh negara-negara di Afrika yang terkena Mpox dengan total kasus, Kongo yang mencapai 6,169 kasus, Burundi 987 dan Nigeria sebanyak 94 kasus pada Oktober 2024.

Penyebaran Mpox yang terjadi di Afrika terjadi karena terdapatnya varian virus baru yaitu virus Klabe 1b MPXO dengan potensi penyebarannya yang lebih cepat. Sehingga para tenaga kesehatan mengalami kesulitan dalam mengontrol penyebaran akibat kurangnya pemahaman atas virus varian baru tersebut.

Selain itu, lemahnya ekonomi di Afrika juga memperlambat pencegahan penyebaran virus yang terjadi karena seperti yang diketahui bahwa Afrika merupakan negara yang tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Sehingga Afrika secara ekonomi masih harus bergantung dengan negara lain atau dukungan internasional dalam penyelamatan perekonomiannya. Lemahnya ekonomi Afrika inilah yang menjadikan ekonomi nya menjadi terbatas dari segi pendanaan kesehatan, keterbatasan fasilitas dengan fasilitas yang kurang memadai, kurangnya akses kesehatan akibat adanya ketidakmerataan ekonomi.

Faktor-faktor tersebut yang menjadikan kenaikan kasus Mpox di Afrika semakin bertambah setiap bulannya dengan munculnya kematian akibat Mpox terus-menerus. Penyebaran kasus Mpox yang signifikan ini membuat WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa Mpox merupakan sebuah penyakit yang darurat karena penyakit Mpox dapat mengancam keamanan dunia.