Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ini Medan, Bung!
12 Juli 2021 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rara Dwi Citra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak tahu kota Medan? Kota Medan adalah kota terbesar yang menduduki posisi ketiga di Indonesia. Tak hanya Jakarta, pusat pertumbuhan dan globalisasi ini selalu terjadi dan terus-menerus meningkat setiap harinya di kota tersebut. Pertumbuhan itu terjadi pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya hingga komunitas dari masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Dengan lajunya perkembangan itu, tentu banyak ragam etnis, suku, ras dan bahasa yang akan kamu temui di kota ini. Jangan terkejut apabila kamu datang dan berbicara kepada penduduknya, karena kebanyakan dari mereka mempunyai nada yang keras dan lantang ketika berkomunikasi.
Selain menyandang kota terbesar di Indonesia, kota yang memiliki luas 265,10 kilometer persegi ini terkenal akan kuliner-kuliner yang sedap dan lezat. Makanan yang terdapat di kota ini dapat mempunyai magic tersendiri yang membuat kamu akan ketagihan untuk mampir.
Istimewanya Medan
Siapa yang tidak mengenal Bolu Meranti? Hal pertama yang wajib kamu nikmati ketika berada di Medan. Bolu gulung yang banyak varian rasanya menjadi ciri khas ketika kamu ingin membawa oleh-oleh untuk keluarga, teman, sahabat atau rekan kerja. Rasa yang paling banyak dibeli adalah moka dan keju. Memang, bolu yang lembut dipadukan dengan kedua rasa tersebut semakin lezat saat kamu santap. Dijamin kamu akan suka dan tergila-gila dengan bolu ini.
ADVERTISEMENT
Selain Bolu Meranti yang menjadi ciri khas, jangan lupa dengan Bika Ambon. Masih jadi pertanyaan terhadap kue ini, mengapa dinamakan ‘ambon’ sementara kue ini berasal dari Medan. Tak perlu diperdebatkan, aku akan memberi tahu alasannya. Kue Bika Ambon ini dahulu dibuat oleh buruh yang berasal dari Jawa dan akan menjalani transmigran. Kue tersebut akhirnya ditawarkan dan diperkenalkan di Kota Medan. Perjalanan yang ditempuh oleh buruh tersebut membutuhkan waktu 1-2 jam perjalanan dari daerah Amplas ke Medan. Sembari di perjalanan, sang buruh menawarkan kepada masyarakat Belanda dan Tionghoa pada saat itu. Nama tersebut berasal dari Bika “Amplas-Kebon” yang diakronimkan menjadi Bika Ambon. Jadi, kamu jangan mempertanyakan hal itu kembali ya.
ADVERTISEMENT
Heran dengan sebutan bakso kojek? Bakso ini sama dengan bakso lainnya yang terbuat dari olahan daging dan tepung. Yang membedakannya adalah bakso kojek ini selalu dijual oleh abang-abang menggunakan sepeda dan terompet, yang bunyinya 'telolet'. Bakso ini merupakan jajanan anak-anak yang dapat kamu temui di depan sekolah, terutama Sekolah Dasar (SD). Bakso kojek ini sama dengan bakso pentol, hanya penyebutannya saja yang berbeda.
Durian ini menjadi salah satu icon dari Kota Medan. Berwisata ke kota ini, belum lengkap rasanya jika kamu tidak menikmati dan mencicipi buah durian. Durian di Medan sangat berbeda dengan kota-kota lain. Bentuk yang padat, wangi semerbak yang bisa kamu cium dari kejauhan dan warna kuning yang mencolok itu adalah perbedaan drastis dengan durian lainnya. Tak jarang juga, buah durian ini diolah dan diinovasikan dalam bentuk pancake, eskrim, jus dan aneka kue.
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu 'mandi dan nurdin' adalah sebuah singkatan yang diciptakan oleh penduduk Kota Medan? Mandi adalah sebutan masyarakat setempat ketika kamu ingin memesan es teh manis dingin. Jadi ‘mandi’ itu adalah manis dingin. Sedangkan ‘nurdin’ singkatan dari nutrisari dingin. Singkatan-singkatan yang diciptakan itu disebabkan masyarakat ingin menyebutkan pesanannya secara cepat dan hal itu yang membuat mereka melahirkan kata-kata tersebut. Unik dan kreatif!
Selain makanan, hal istimewa lainnya adalah bentor. Nama yang cukup aneh ketika didengar oleh masyarakat Indonesia. Jangan bingung, bentor adalah singkatan dari becak motor. Menaiki becak motor ini merupakan hal unik yang bisa kamu rasakan saat berwisata di Medan. Becak motor merupakan transportasi tradisional yang sudah terinovasi oleh warga Sumatera Utara. Becak ini berbeda dengan becak yang kamu temui di Pulau Jawa. Pada umumnya becak menggunakan sepeda sebagai dasar kendaraannya sedangkan di Medan, menggunakan motor. Sensasinya yang dapat kamu rasakan itu adalah angin sepoi-sepoi. Hal yang jarang sekali dirasakan oleh masyarakat Jawa dan kamu wajib sekali untuk mencobanya.
ADVERTISEMENT
Hal-hal di atas adalah beragam keunikan yang hanya bisa kamu temui di Kota Medan. Biasanya hal itu yang kamu rindukan ketika kamu usai liburan atau pun merantau ke kota lain. Jangan lupa pulang, keunikan lain menunggu kamu.
Rara Dwi Citra/Politeknik Negeri Jakarta