Permainan Tradisional Dikemas Secara Digital

Rara Dwi Citra
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Juli 2021 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rara Dwi Citra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Figur The Sims 4 (Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
Figur The Sims 4 (Pinterest)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kamu bermain permainan video yang berjudul The Sims 4? Jika pernah, kamu pasti tahu apa tujuan dan cara memainkan permainan ini. Permainan video The Sims 4 merupakan permainan yang bertemakan simulasi kehidupan manusia yang dapat kamu atur sendiri secara mandiri. Dari membentuk tubuh, membangun rumah, memilih sebuah pekerjaan hingga dapat berjalan-jalan ke tempat yang kalian inginkan. Tujuan dari games ini adalah dapat mempelajari dan membangun kehidupan harmonis antar manusia.
ADVERTISEMENT
Permainan video The Sims ini sudah ada dari 4 Februari 2000, yang disebutnya dengan The Sims 1. Games ini terdiri dari series The Sims 1, The Sims 2, The Sims 3 dan The Sims 4. EA (Electronic Arts) selaku perusahaan multinasional yang menghasilkan video games ini, merancang setiap series dari The Sims memiliki cerita tersendiri sehingga ketika kamu memainkannya tidak merasa bosan dan jenuh. Permainan video tersebut sudah sangat populer di kehidupan anak muda saat ini karena dapat dimainkan di komputer, laptop dan juga smartphone yang berbasis android dan IOS.
Tampilan peta The Sims 4 (Pinterest)
The Sims 4 ini biasanya bisa kamu dapatkan dengan cara kamu membeli CD dari toko permainan video atau kamu bisa mengunduhnya melalui situs yang sudah disediakan oleh Electronic Arts (EA). Namun tak jarang, anak zaman sekarang banyak yang mengunduh menggunakan situs yang illegal. Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak pantas ditiru oleh kalian. Itu sama saja tidak menghargai jerih payah seseorang.
ADVERTISEMENT
Permainan The Sims 4 bisa dimainkan sendiri atau secara berkelompok. Meskipun games ini tidak memiliki akhir cerita tetapi kamu dituntut untuk memenuhi komponen pada setiap karakter yang kamu ciptakan. Dari masing-masing karakter yang wajib kamu penuhi adalah keahlian serta keterampilan dari figur tersebut sehingga kamu bisa mencapai pekerjaan atau pendidikan yang kamu pilih. Dengan mencapai pekerjaan tersebut, kamu bisa mendapatkan uang sehingga kamu mampu membeli mobil dan membangun rumah yang diimpikan.

Bedanya dengan Permainan Tradisional

Hadirnya permainan video seperti di atas merupakan bagian dari kemajuan dan perkembangan teknologi. Dahulu permainan semacam ini, kamu bisa datang ke rumah teman kamu. Tentu, kamu mampu memilih siapa yang akan menjadi tokoh utama dari isi permainannya dan properti apa yang pantas digunakan dalam permainan itu. Hal ini bukti nyata bahwa semakin lama, permainan yang dahulu bisa kamu mainkan secara manual dapat diciptakan dengan digitalisasi modern.
ADVERTISEMENT
Penampilan dari permainan ini pun diciptakan menarik, eye catching dan memiliki kesamaan dengan kehidupan nyata sehingga banyak anak-anak mempunyai rasa penasaran. Ditambah lagi, sekarang Indonesia sedang menjalankan PPKM Mikro Darurat, dimana anak-anak diwajibkan di rumah saja. Hal ini sangat berpengaruh terhadap intensitas bermain permainan video.
Menurut Kiel, orang yang pernah memainkan permainan video The Sims 4 ini merupakan games yang yang seru dan tidak membutuhkan waktu untuk berkunjung ke rumah teman. Permainan ini dapat dimainkan secara online dan terdapat fasilitas microphone untuk saling berkomunikasi dengan teman-teman. Sehingga, baginya permainan ini cukup menguntungkan dibandingkan permainan tradisional.
Perkembangan permainan tradisional akan terus kalah ketika anak-anak selalu memilih permainan video online. Hal tersebut bisa dicegah oleh orang tua dan dididik bagaimana kamu untuk tetap menyeimbangkan permainan tradisional dengan permainan modern saat ini. Tak selamanya, permainan modern dapat memberikan sebuah pelajaran yang dapat dipetik.
ADVERTISEMENT
Rara Dwi Citra/Politeknik Negeri Jakarta