Konten dari Pengguna

Virtual Berujung Ghosting

Rara Dwi Citra
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
12 Juli 2021 14:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rara Dwi Citra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi pertemuan virtual (Freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi pertemuan virtual (Freepik.com)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ucapan-ucapan di atas pasti pernah kamu lontarkan kepada teman atau dirimu sendiri ketika sedang bercerita. Beberapa orang pernah mengalami hal tersebut dan itu terjadi ketika kamu sedang mempunyai teman dekat lawan jenis. Kerap kali disebut dengan bahasa gaulnya, crush atau gebetan. Rasa senang menyelimuti kamu saat mengalami jatuh hati dengan lawan jenis, apalagi jika kamu yang berusia remaja menuju dewasa.
Semenjak virus Covid-19 melanda Indonesia, masyarakat sering berkenalan dengan seseorang melalui media sosial atau aplikasi daring lainnya. Peristiwa tersebut dinamakan pertemuan virtual atau maya. Sebenarnya perkenalan secara virtual ini sudah sering dilakukan sebelum pandemi. Namun kejadian ini mengalami peningkatan yang cukup melonjak ketika masyarakat menjalani aktivitas di rumah saja. Pertemuan maya dapat terjadi dengan orang yang satu daerah denganmu atau bisa juga berbeda.
ADVERTISEMENT
Tujuan awal berkenalan secara virtual tersebut untuk tetap selalu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain selain keluarga dan sahabat. Sehingga rasa sosial kamu tetap ada dan tidak berkurang. Tetapi diakibatkan intensitas chat yang dilakukan rutin setiap hari, akhirnya banyak yang memiliki perasaan terhadap lawan bicaranya. Maka, kamu jatuh hati dengan ketikannya atau kepribadiannya?
Terlepas berbagai alasan yang kamu punya, pada akhirnya kamu memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan dengan lawan bicara kamu. Entah itu pacaran, sekadar komitmen atau hubungan tanpa status, hal itu tergantung dari kesepakatan antara kamu dan dia. Dari sinilah awal mula kamu dapat mengetahui semua tentang dirinya.
Setelah kamu menjalaninya dengan jangka waktu yang lama, secara tiba-tiba lawan bicara kamu menghilang tanpa kabar dan tidak memberikan kejelasan sedikit saja. Kejadian inilah yang dinamakan ‘ghosting’. Ghosting merupakan istilah anak muda zaman sekarang yang diambil dari bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Sikap ghosting yang dilakukan oleh kamu atau pasangan kamu bisa dapat merugikan satu pihak. Kamu akan bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan kamu, sehingga kamu tidak diberi penjelasan dan ditinggal begitu saja. Perilaku ini sebenarnya tidak layak ditiru karena dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan terhadap seseorang. Ghosting ini bisa dilakukan oleh kaum hawa dan kaum adam tetapi seringnya, wanita yang menjadi korban ghosting.
Sebagian orang yang melakukan ghosting memiliki sebuah alasan, umumnya karena takut dengan komitmen dan sudah tidak nyaman. Baginya ghosting adalah jalan satu-satunya untuk keluar dari suatu hubungan tanpa menyakiti siapapun, tetapi nyatanya itu adalah tindakan yang salah serta tidak dianjurkan. Ketika kamu ingin mengakhiri suatu hubungan, kamu diharapkan untuk memberikan penjelasan yang jelas sehingga pasangan kamu dapat mengerti dan memahami apa maksud kamu.
ADVERTISEMENT

Cara Atasi Ghosting

Tak perlu bersedih ketika kamu sedang di-ghosting oleh seseorang. Cara yang paling ampuh adalah kamu tidak harus mencarinya kembali. Dengan mencarinya kembali, kamu sudah membuang-buang waktumu. Fokus dengan diri sendiri dan lakukan berbagai hal yang kamu senangi, itu dapat mengobati rasa lukamu.
Jangan menyalahkan diri sendiri, adalah hal kedua yang wajib kamu lakukan ketika ditinggal tanpa kejelasan dari pasangan virtualmu. Dengan menyalahkan diri sendiri itu tidak bisa menyelesaikan permasalahan kamu. Kembali menikmati waktu kamu bersama keluarga dan sahabat adalah hal yang bisa membuat diri kamu bahagia seutuhnya.
Rara Dwi Citra/Politeknik Negeri Jakarta