Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Keramaian Pengunjung di Pasar Beringharjo: Higienitas dan Sanitasi Pasar
16 Juni 2024 2:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rasendriya Evan Muhammad Walia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar Beringharjo merupakan pasar yang cukup populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Alasan utamanya karena lokasinya yang strategis berada di pusat kota, bagian dari malioboro. Sembari berjalan-jalan di Malioboro, beberapa wisatawan akan mengunjungi Pasar Beringharjo untuk membeli souvenir dan kuliner, berupa makanan, pakaian, dan berbagai kerajinan tangan. Blok dalam Pasar Beringharjo dibagi menjadi tiga yaitu blok timur, blok tengah, dan blok barat. Disini tidak hanya sebagai tempat aktivitas jual beli, tetapi juga menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah untuk sekedar berfoto maupun melihat-lihat. Bangunannya yang merupakan cagar budaya telah menjadi salah satu icon terkenal di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Namun, tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dan minimnya ketersediaan tong sampah masih menjadi isu yang harus diselesaikan. Banyak sampah yang berserakan bisa ditemui di bawah tangga pasar. Hal ini menimbulkan bau yang tak sedap dan mengganggu kenyamanan pengunjung yang datang. Dari beberapa pengunjung yang kami wawancarai, mereka menyebut bahwa adanya rasa ketidaknyamanan dan kurangnya sirkulasi udara yang membuat suasana dalam pasar pengap. Kurangnya sirkulasi udara ini menyebabkan bau keringat dan bau sampah di bak bercampur aduk. Bahkan, kami melakukan observasi khususnya Pasar Beringharjo bagian barat yaitu pada konveksi pakaian, karena disini menjadi bagian yang paling ramai pengunjung sehingga seringkali pengunjung ceroboh dalam membuang sampah dengan menyelipkan di lorong kecil sekitar kios.
Kurangnya ketersediaan bak sampah menyebabkan sampah yang berserakan di sekitar bawah tangga. Pada saat masa lebaran, bak sampah sempat didistribusikan, tetapi setelah itu ditarik kembali. Semakin masuk ke dalam pasar di bagian lorong yang tidak terdapat bak sampah, wisatawan cenderung membuang sampah sembarangan sehingga mengotori dagangan, menurut salah satu penjaga kios. Hal tersebut juga disoroti oleh salah satu turis mancanegara yang kami wawancarai, dia menyatakan bahwa Pasar Beringharjo terlihat berantakan dan kurang tertata.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu menjadi sorotan penting bagi pengelola, pedagang, dinas terkait, seksi kebersihan, dan masyarakat umum untuk lebih memperhatikan dan menjadikan Pasar Beringharjo nyaman dan bersih bagi semua. Perlu adanya kerja sama seluruh pihak untuk mewujudkannya. Apalagi per 1 Mei 2024 lalu, tempat pembuangan sampah Kota Jogja ditutup total karena tidak ada lahan untuk membuangnya, sehingga keberadaan tong sampah dikurangi dan pedagang kios diminta untuk memilah sampah kering dan basah, kata Lurah Pasar Beringharjo.
Jumlah sampah yang melebihi kapasitas telah menjadi isu yang sedang dihadapi dalam kondisi saat ini. Ditambah lagi lonjakan pengunjung yang sudah mulai normal pasca COVID-19 menjadi tantangan tersendiri. Bagaimana isu tentang higienitas dan sanitasi lingkungan pasar ini juga ternyata berpengaruh terhadap penilaian pengunjung. Semakin ramai pasar, maka resiko yang diterima lingkungan menjadi semakin besar pula.
Disisi lain, pedagang dan pengelola pasar sudah menerapkan beberapa hal untuk mengurangi dan mengatasi permasalahan tersebut. 1) Adanya SOP bagi para pemilik kios untuk menjaga barang dan sampah miliknya serta bertanggung jawab; 2) Pemilik kios diminta untuk memilah sampah organik dan anorganik; 3) Pemerataan fasilitas kebersihan seperti wastafel, sabun, dan tong sampah di area tertentu; 4) Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemilik kios tentang sampah dan pengelolaannya.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi masalah sampah di pasar. Penting adanya sinergitas antara seluruh pihak untuk mewujudkan kondisi pasar yang nyaman dan bersih. Harapan dari Lurah pasar Beringharjo sendiri adalah lingkungan pasar yang aman bagi semua sehingga pengunjung yang datang bisa merasakan kenyamanan dan pedagang mendapat keuntungan ekonomi yang baik.