Konten dari Pengguna

Manfaatkan nasi basi, PMM 66 UMM mengolah menjadi pupuk organik

ratih yuliana
mahasiswa UMM Biology Education
11 September 2020 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ratih yuliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manfaatkan nasi basi, PMM 66 UMM mengolah menjadi pupuk organik
zoom-in-whitePerbesar
Berawal dari banyaknya sisa nasi warga desa Karanganyar yang dibuang membuat PMM UMM kelompok 66 mengajak warga untuk mengolah nasi sisa tersebut menjadi pupuk organik cair. Hal ini juga didasari mayoritas warga Karanganyar yang bermata pencaharian sebagai petani dan banyak membutuhkan pupuk untuk ladang dan sawah mereka. “Ujar Dimas selaku ketua PMM”.
ADVERTISEMENT
Masyarakat desa Karanganyar sebagaian besar menggunakan pupuk kimia untuk tanaman mereka, padahal pupuk kima dapat merusak tanah, selain itu pupuk kimia harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan pupuk organik yang ramah lingkungan. Pupuk organik cair dalam bentuk sediaaan cair yang terkandung didalamnya berbentuk larutan yang sangat halus sehingga mudah diserap oleh tanaman.
Proses pembuatan pupuk dimulai dari sisa nasi busuk yang dicampur dengan air bekas cucian beras (leri) dan air gula, kemudian difermentasikan selama 7-10 hari. Air gula digunakan sebagai makanan untuk perkembangan mikroorganisme yang terkandung dalam nasi basi, sedangkan nasi basi dimanfaatkan sebagai starter kultur mikroorganisme pembuatan pupuk organic cair. Selain itu air cucian beras mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi yang akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa auksin, giberelin, dan alanin.
ADVERTISEMENT
Harapannya warga dapat memanfaatkan nasi basi menjadi pupuk organik yang harganya lebih terjangkau sehingga dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi seperti sekarang yang ekonomi masyarakat umumnya tidak stabil.