Konten dari Pengguna

Sepinya Pusat Batu Akik Pasar Rawa Bening

8 November 2017 12:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ratmia Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sepinya Pusat Batu Akik Pasar Rawa Bening
zoom-in-whitePerbesar
Siang ini, Rabu (8/11) kumparan (kumparan.com) menyambangi Pasar Rawa Bening yang dikenal sebagai pusatnya penjualan batu akik, Jakarta Gems Centre (JGC), Jatinegara, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Demam batu akik sempat melanda sebagian masyarakat baik dari kalangan tua hingga muda. Namun, beberapa tahun terakhir ini demam tersebut mulai sirna. Hal ini terlihat dari banyaknya kios-kios yang tutup di pusat penjualan batu akik ini.
Dulu waktu masih rame kios disini bisa sampai Rp 100juta sewanya/bulan, sekarang mah yang pada tutup bisa cuma bayar Rp 500-600 ribu aja/bulan. Kalo kata pengelolanya yang penting itu kios tetep buka bayar listriknya aja gapapa, " ujar Rudi Priyono
Sepinya Pusat Batu Akik Pasar Rawa Bening (1)
zoom-in-whitePerbesar
Rudi Priyono memulai usaha batu akik sejak tahun 1985. Ia mulai berdagang di kawasan Jatinegara sejak tahun 90an dan mulai pindah ke dalam gedung JGC pada tahun 2010. Semenjak Fauzi Bowo merevitalisasi pasar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dulu dalam sehari waktu lagi ramai-ramainya, saya bisa jual satu sampai dua cincin dari harga Rp 1000.000 - Rp 3000.000. Begitu juga jenis Batu Bacan bisa saya jual satu sampai dua cincin, saya bisa ngantonginin sehari 180juta," ujarnya.
"Sejak sepi gini, mau jual kualitas bagus dengan harga lama agak susah. Jadi saya nyoba menyesuaikan, misalnya jual Batu Bacan jadi seharga 25juta." Imbuhnya dengan nada lemas.
Sepinya Pusat Batu Akik Pasar Rawa Bening (2)
zoom-in-whitePerbesar
Penurunan ini juga dirasakan oeh penjual batu akik kelas pemula seperti Azmi. Azmi memulai bisnisnya sejak tahun 2015 "Saya modal usaha ini sekitar Rp 5000.000 untuk pemula seperti saya ini segmennya batu akik kualitas murah," ucapnya.
"Kalau batu kelas-kelas atas modalnya bisa 100-200 juta," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Waktu tahun 2015 omzet saya bisa 30-40 juta/bulan kalau sekarang hanya 10juta/bulan" Ujarnya.
"Kalau dulu waktu masih ramai sewa tempat kaya saya ini 40juta/tahun, sekarang dengan 1juta/bulan juga udah bisa, " begitu pemaparannya terhadap kumparan.
Sepinya Pusat Batu Akik Pasar Rawa Bening (3)
zoom-in-whitePerbesar
Jenis batu akik yang dijual dikios Azmi ini merupakan golongan batu akik madu atau yang biasa disebut sebagai pedagang batu cina karena diproduksi secara masal oleh pabrik. "Jenis batu madu ini waktu ramai peminat bisa saya jual Rp350 ribu/cincinnya, sekarang mah Rp 30.000 saja. Tapi saya jual dengan harga Rp 30.000 pun juga tetap untung namun memamg gak semenguntungkan dulu. Karena udah sepi peminat juga, " ucapnya.
Sepinya Pusat Batu Akik Pasar Rawa Bening (4)
zoom-in-whitePerbesar