Museum MH Thamrin, Museum Tersembunyi di Pusat Jakarta

Ayahnya seorang Belanda, Ibunya berdarah Betawi. Sedangkan kakeknya seorang Inggris yang menikah dengan wanita Betawi. Sebagai seorang politisi berdarah Betawi era Hindia Belanda, Thamrin adalah wakil pribumi di Volksraad (Dewan Rakyat) ialah Mohammad Husni Thamrin. 

Selain menyandang gelar pahlawan nasional, namanya turut diabadikan sebagai jalan protokol yang penting di Jakarta. Hal ini begitu berbeda dengan lokasi museum yang menyimpan berbagai memorabilia mengenai sosoknya.

Museum MH Thamrin merupakan salah satu museum di Jakarta yang letaknya masuk ke sebuah jalanan kecil, tepatnya berada di Jalan Kenari II No.15, Jakarta Pusat. Dengan menyusuri Jalan Salemba Raya hingga ke Pasar Kenari, anda akan menemukan Jalan Kenari. 

Namun, jika tidak jeli melihat papan bertuliskan Museum MH Thamrin, maka akan luput dari pandangan anda. 

Akses jalan menuju museum MH Thamrin hanya bisa dilalui oleh satu mobil. Jalan semakin sempit dengan berjejernya pedagang kaki lima di kiri kanan jalan. Setelah itu, sekitar 800 meter memasuki jalan Kenari, anda akan menemukan Jalan Kenari II lokasi dari museum MH Thamrin. 

Sebelum memasuki pintu utama museum, anda akan disambut oleh patung MH Thamrin bercat emas di halaman yang cukup luas. 

"Selamat datang di museum MH Thamrin," sapa Waluyo, petugas tiket sekaligus sekuriti, saat kumparan (kumparan), tiba di museum itu.

Ditemui kumparan Kamis (9/11), Manap selaku staff Museum MH Thamrin memaparkan terdapat 352 koleksi yang ada di museum ini. Mulai dari berbagai benda-benda memorabilia peninggalan MH Thamrin seperti foto, kursi, meja makan, replika delman, serta beberapa diorama. 

"Kalau bicara soal pengunjung, di sini tidak banyak. Karena aksesnya tidak di pinggir jalan besar. Membuat orang enggan untuk mampir, belum lagi ini lokasinya masuk-masuk kampung," ujar Manap. 

"Sering juga dalam sehari tidak ada pengunjung. Terkadang, pengunjung yang datang ke sini karena tidak sengaja saat lewat, eh nengok ada museum mampir," sahut Waluyo.

Berbagai upaya untuk mengenalkan museum pahlawan yang namanya digunakan untuk jalan protokol, belum membuat masyarakat kepincut untuk mampir ke museum MH Thamrin.

"Sebenernya dari pihak museum sudah melakukan promosi melalui media-media dan brosur, namun memang belum banyak menggaet pengunjung. Lagi pula soal promosi museum sudah diatur oleh pihak Museum Kesejarahan Jakarta yang membawahi museum MH Thamrin, Gedung Joeang 45, dan Museum Taman Prasasti," timpal Manap kembali.

Pihak pengelola museum juga berencana untuk membuat marka jalan, demi mempermudah masyarakat mengetahui letak Museum MH Thamrin itu berada.

"Sebenarnya, kami juga berencana untuk membuat papan pemberitahuan yang besar di Jalan Kenari bahkan patung MH Thamrin sebagai penanda, agar orang yang melintasi jalan Salemba Raya melihat dan berkunjung ke museum," ujar Manap penuh semangat. 

Tarif yang dibanderol untuk memasuki museum MH Thamrin untuk dewasa Rp 5 ribu sedangkan anak-anak Rp 2 ribu. 

Waktu Buka

Selasa s/d Minggu

Pukul 09.00 -  15.00

Sabtu 09.00 -  13.00