Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kesenian Barongan: Identitas, Potensi, dan Kebanggaan Blora
19 Maret 2025 21:23 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ratna Nisrina Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Budaya adalah aspek kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Budaya dapat digunakan sebagai salah satu cara memperkenalkan sebuah entitas tertentu dari masyarakat, salah satunya adalah potensi dari sebuah daerah. Melalui budaya, keunikan dan potensi daerah tertentu dapat diperkenalkan kepada masyarakat luas secara lebih menarik. Sesuatu yang unik dan melekat dari budaya dapat menarik perhatian. Secara tidak langsung muncul rasa ingin tahu, sekaligus menumbuhkan minat untuk belajar dan mengenal lebih jauh terhadap asal-usul budaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali entitas kebudayaan yang ada di Kabupaten Blora. Kabupaten yang selama ini dikenal sebagai salah satu penghasil kayu jati di Pulau Jawa. Blora yang keberadaannya sudah eksis sejak ratusan tahun silam menyimpan potensi budaya yang beragam, salah satunya ada kesenian Barongan. Kesenian yang populer dan melekat di hati masyarakat Blora, dan menjadi kebanggaan karena keberadaannya hingga saat ini selalu menjadi daya tarik. Diiringi dengan musik, kesenian Barongan acap kali menuai perhatian masyarakat. Alunan musik pengiringnya yang khas, menjadi penanda bahwa Barongan akan segera dipentaskan.
Sebelum mengulas lebih jauh tentang kesenian Barongan, seyogyanya diawali dengan memahami lebih dulu esensi dari kata Barongan. Menurut Muhammad Jazuli (2020) dalam artikel yang berjudul Bentuk dan Gaya Kesenian Barongan Blora yang dipublikasikan oleh Dewa Ruci (Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni), kata Barongan merujuk pada topeng yang menyerupai bentuk singa besar dan secara tampilan terlihat buas, yang disebut singa barong. Singa barong melambangkan penguasa hutan yang angker yang mengilhami tokoh utama Gembong Amijoyo dalam kesenian Barongan. Selain itu, beberapa tokoh yang muncul dalam kesenian Barongan antara lain Bujangganong atau Pujonggo Anom, Joko Lodro atau Genderuwo, Pasukan Berkuda, Reog Nayantaka, dan Untuk (Gainah). Kesenian Barongan berfokus pada tarian yang diperagakan oleh tokoh-tokoh tersebut.
Pementasan kesenian Barongan berdasarkan pada kisah Raden Panji Asmarabangun dari Kerajaan Kediri yang diceritakan hendak melamar Dewi Sekartaji dari Kerajaan Jenggala. Berdasarkan kisah tersebut, muncul tokoh-tokoh yang dalam Kesenian Barongan. Dalam pementasannya, kesenian Barongan diiringi oleh alunan musik dari gamelan Jawa yang terdiri dari kendang, bonang, kethuk, kempul, saron, demung, serta adanya tambahan alat musik tradisional seperti bass drum (jedor), terompet, dan keyboard. Alunan musik inilah yang dipakai untuk mengiringi tarian tokoh-tokoh dalam kesenian Barongan.
ADVERTISEMENT
Pergeseran fungsi kesenian Barongan tidak terlepas dari kebutuhan masayarakt, sehingga kesenian Barongan tidak hanya dipandang dari sisi kesakralan namun juga keindahannya. Hal ini lah yang mendorong adanya pementasan kesenian Barongan di kalangan masyarakat sebagai salah satu media hiburan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, perhelatan festival Barongan yang pernah digelar di Kabupaten Blora mendorong kesenian Barongan sebagai salah satu magnet wisatawan. Masyarakat antusias menyaksikan, baik yang berasal dari dalam maupun luar Blora. Potensi wisata yang muncul dari acara tersebut, semakin menambah daya tarik masyarakat sehingga ada kesempatan untuk memperkenalkan kesenian Barongan secara lebih luas.
Selain itu, kesenian Barongan dapat menjadi batu loncatan untuk memperkenalkan dan mempopulerkan potensi Kabupaten Blora yang lain. Ibarat pepatah, sambil menyelam minum air, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Tampaknya pemikiran tersebut bukan hal yang mustahil karena kepopuleran sebuah budaya dapat membantu sebuah daerah untuk mempromosikan potensi unggulan sebuah daerah, tidak terkecuali kesenian Barongan dan pontensi Kabupaten Blora yang potensial untuk terus didorong.
ADVERTISEMENT
Kesenian diharapkan mampu membuka jalan untuk mempromosikan potensi Blora secara lebih luas, luwes, dan lugas. Seni adalah sesuatu yang universal, sifat inilah yang akan lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat luas. Keindahan yang terkandung dalam sebuah kesenian adalah sesuatu yang menarik hati, menumbuhkan rasa antusias, penasaran, dan kebahagiaan terhadap masyarakat yang menyaksikan dan menikmatinya.
Melalui berbagai pementasan kesenian Barongan, baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, swasta, maupun pribadi, potensi ekonomi juga muncul selain potensi pariwisata. Di sela-sela pementasan, pedagang ikut menjajakan berbagai jenis dagangan, mulai dari makanan hingga suvenir. Secara tidak langsung, kesenian Barongan dapat mendukung pertumbuhan sektor ekonomi yang ada di Blora.
Kesenian Blora di era modern, bukan hanya sebatas ritual yang dilihat kesakralannya. Namun, juga berkembang sebagai salah satu potensi untuk memperkenalkan Kabupaten Blora secara luas dari segi budaya maupun potensi yang lain. Sekaligus sebagai identitas yang melekat dan menjadi kebanggaan di hati masyarakat Kabupaten Blora.
ADVERTISEMENT