Konten dari Pengguna

Mengapa Gen Z Menjadi Pendorong Utama Perubahan Sosial di Era Digital?

ratna sri lestari
Mahasiswa aktif Politeknik Negeri Banyuwangi Jurusan Pertanian Program Studi D4 Teknologi Produksi Tanaman Pangan
17 Oktober 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ratna sri lestari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Generasi Z (Gen Z ). (Foto : shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Generasi Z (Gen Z ). (Foto : shutterstock)
ADVERTISEMENT
1. Tumbuh Bersama Teknologi dan Informasi
Gen Z adalah generasi digital native, yang berarti mereka tidak pernah mengalami dunia tanpa internet. Sejak usia dini, mereka terbiasa dengan teknologi seperti smartphone, laptop, dan platform media sosial. Akses yang cepat dan luas terhadap informasi memungkinkan mereka untuk terhubung dengan isu-isu global secara langsung. Hal ini memberi mereka kesadaran yang lebih mendalam tentang masalah-masalah sosial, politik, dan lingkungan yang terjadi di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Media sosial seperti Twitter, Instagram, dan TikTok telah menjadi alat bagi Gen Z untuk berbagi informasi, meningkatkan kesadaran, dan mengorganisir aksi. Sebagai contoh, kampanye seperti #BlackLivesMatter dan #MeToo mendapatkan dorongan besar dari partisipasi aktif Gen Z, yang menggunakan platform tersebut untuk menyuarakan ketidakadilan dan menyerukan perubahan.
2. Semangat Kritis Terhadap Isu Sosial
Gen Z cenderung memiliki kesadaran sosial yang tinggi dan kritis terhadap berbagai isu, seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, keadilan rasial, dan perubahan iklim. Mereka tidak hanya pasif mengamati, tetapi aktif terlibat dalam diskusi dan aksi sosial untuk mendorong perubahan. Banyak dari mereka terlibat dalam gerakan sosial, baik secara online maupun offline, serta mendukung kampanye yang menantang sistem yang mereka anggap tidak adil atau tidak inklusif.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh yang mencolok adalah partisipasi mereka dalam gerakan lingkungan seperti Fridays for Future, yang dimotori oleh aktivis muda Greta Thunberg. Gen Z menyadari bahwa mereka akan menjadi generasi yang paling terkena dampak perubahan iklim, sehingga mereka menuntut tindakan lebih cepat dan konkret dari pemerintah dan perusahaan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Inklusivitas dan Keberagaman Sebagai Nilai Utama
Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang sangat inklusif. Mereka menghargai keberagaman, baik dalam hal etnis, agama, orientasi seksual, maupun pandangan politik. Nilai-nilai inklusif ini mendorong mereka untuk mendukung kebijakan dan gerakan yang menjunjung tinggi hak-hak kelompok minoritas dan memerangi diskriminasi dalam berbagai bentuk.
Selain itu, Gen Z cenderung lebih menghargai keaslian dan transparansi. Mereka ingin melihat tindakan nyata dari institusi, pemerintah, dan perusahaan, bukan sekadar janji atau pencitraan. Oleh karena itu, kampanye sosial yang mereka dorong sering kali berfokus pada keterbukaan dan tanggung jawab, baik secara sosial maupun lingkungan.
ADVERTISEMENT
4. Kekuatan Media Sosial Sebagai Alat Perubahan
Tidak seperti generasi sebelumnya yang bergantung pada media tradisional, Gen Z mengandalkan media sosial sebagai saluran utama untuk mendapatkan informasi dan menyuarakan pendapat. Hal ini memberikan mereka kekuatan yang luar biasa dalam memobilisasi orang lain untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial. Contoh nyata dari hal ini adalah kampanye #MarchForOurLives, sebuah gerakan yang dimulai oleh para siswa setelah penembakan massal di Parkland, Florida, pada tahun 2018. Melalui media sosial, mereka berhasil menyatukan jutaan orang di seluruh dunia untuk menuntut reformasi kebijakan senjata di Amerika Serikat.
Selain itu, Gen Z juga menggunakan media sosial untuk menantang narasi-narasi yang mereka anggap tidak akurat atau bias. Misalnya, mereka tidak ragu untuk membongkar misinformasi, menentang ketidakadilan, dan mengkritik tokoh atau institusi yang mereka rasa tidak transparan atau tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
5. Pengaruh Konsumerisme Berkelanjutan
Gen Z juga mendorong perubahan dalam dunia bisnis dengan menuntut produk dan layanan yang lebih berkelanjutan serta etis. Mereka lebih cenderung mendukung merek yang memperlihatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam banyak survei, Gen Z menyatakan bahwa mereka siap membayar lebih untuk produk yang diproduksi secara berkelanjutan dan mendukung brand yang memiliki nilai-nilai sejalan dengan isu sosial yang mereka pedulikan.
Perubahan ini membuat banyak perusahaan mulai mengubah strategi mereka, baik dalam hal produksi maupun pemasaran, untuk memenuhi tuntutan generasi ini. Gen Z menggunakan daya beli mereka sebagai alat untuk mendorong perusahaan agar lebih bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan dari operasional mereka.
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Gen Z telah membuktikan diri sebagai pendorong utama perubahan sosial di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, mereka mampu menyuarakan pandangan mereka dan mengorganisir aksi secara global. Kesadaran yang kuat terhadap isu-isu sosial, komitmen terhadap inklusivitas, dan semangat kritis menjadikan Gen Z kekuatan yang tidak bisa diabaikan dalam upaya mendorong dunia menuju perubahan yang lebih baik.