Konten dari Pengguna

Ketahanan Remaja: Edukasi Kesehatan Mental & Reproduksi FK-KMK UGM & BKKBN DIY

Ratri Ayunita
MPH Student at Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, UGM - Teaching & Research Assistant
16 Oktober 2024 10:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ratri Ayunita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tantangan kesehatan mental di kalangan remaja Indonesia masih menjadi isu besar yang dihadapi. Masa remaja adalah waktu pencarian jati diri, di mana setiap individu mengalami perjalanan yang berbeda. Remaja seringkali menghadapi berbagai perubahan, baik fisik maupun psikologis. Tanpa bimbingan dan dukungan yang tepat, remaja dapat mengalami kesulitan menemukan arah dan kehilangan ketahanan diri. Yogyakarta, Kota Pelajar, dengan banyak pusat-pusat pendidikan, memotivasi kami untuk melakukan pengabdian masyarakat di sejumlah sekolah menengah tingkat atas di masing-masing 5 kabupaten/kota di DIY, yaitu SMAN 2 Bantul, SMKN 1 Tempel, SMAN 1 Wonosari, MAN 1 Kulon Progo, MAN 2 Kota Yogyakarta dan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putri. Setiap daerah memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri, sehingga tujuan kami adalah memperkuat remaja dengan membangun ketahanan diri sesuai dengan kearifan lokal masing-masing. Dengan ketahanan diri yang kuat, diharapkan para remaja dapat lebih memahami diri sendiri dan menjaga kesehatan termasuk kesehatan mental dan reproduksi.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Membangun Ketahanan Remaja: Remaja Tangguh, Sehat, Kreatif, dan Berwawasan! yang diketuai oleh Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech, beranggotakan dr. Ifta Choiriyyah, MSPH, Ph.D, dr. Rosalia Kurniawati Harisaputra, M.P.H., Sri Warsini, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D., dan Ignasia Ika Kusumaningtyas, A.Md. dari FKKMK UGM (Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi; Departemen Keperawatan Jiwa dan Keperawatan Komunitas; Pusat Kajian Kesehatan Reproduksi); Dr. Mustikaningtyas, S.Psi., M.P.H. dan Dessy Phawestrina, SE, MSc. dari BKKBN DIY; Indira Puspa, S.Keb. Bdn, Nurendah Ratri, S.Keb., Bdn, Miranda Chrisan, S.Keb., Bdn, Sepsiana Puspitasari, S.Tr.Keb, Ririn Desriani, S.KM, dan Windu Syawalina, S.Kep, Ns mahasiswa Pasca Sarjana S2 IKM FKKMK UGM Peminatan Kesehatan Ibu dan Anak – Kesehatan Reproduksi, serta Zaenal dan Alya, Duta GenRe DI Yogyakarta, ini membawakan materi kesehatan reproduksi, membangun kesehatan mental remaja, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), serta bullying and selfharm. Semua kegiatan dirancang untuk memperkuat ketahanan diri remaja, mengenal diri lebih baik, dan menjaga kesehatan mental serta reproduksi mereka. Selain itu juga dilaksanakan survei untuk siswa kelas 10 yang mengkaji tentang kondisi kesehatan mental mereka.
Dr. Mustikaningtyas, S.Psi., M.P.H. Menyampaikan Materi Terkait Kesehatan Mental
zoom-in-whitePerbesar
Dr. Mustikaningtyas, S.Psi., M.P.H. Menyampaikan Materi Terkait Kesehatan Mental
Kegiatan pengabdian masyarakat 'RENTANG SEKAWAN' ditutup dengan diseminasi hasil kepada sekolah-sekolah yang berpartisipasi. Dalam diseminasi dipaparkan hasil survei sederhana yang dilaksanakan di sekolah yang terlibat dalam pengabdian masyarakat tersebut. Meskipun terdapat perbedaan jumlah responden di tiap sekolah, sehingga hasil kuesioner tidak dapat merepresentasikan kondisi kesehatan remaja tiap sekolah secara spesifik maupun di DI Yogyakarta secara keseluruhan, hasil survei dengan lebih dari 460 responden ini dapat menggugah kepedulian kita akan kesehatan mental terutama pada remaja. Survei pada kegiatan ini menunjukkan bahwa sekitar 30% siswa/i pernah mengalami bullying dalam 12 bulan terakhir, dan siswi cenderung lebih banyak menghadapi masalah depresi atau kecemasan dibandingkan siswa. Temuan ini sejalan dengan sejumlah studi kesehatan mental di Indonesia yang menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi adalah masalah yang sering dialami remaja di Indonesia. Selain bullying, survei dalam kegiatan ini juga menunjukkan hampir 75% responden pernah mengalami Adverse Childhood Experiences (ACE), dengan 15% responden mengalami ≥5 ACEs. Dampak bullying dan ACEs pada remaja dapat berdampak besar terhadap kesehatan mental dan fisik mereka. Remaja yang mengalami bullying atau ACEs lebih rentan terhadap gangguan mental seperti kecemasan, depresi, hingga keinginan melukai diri sendiri. Selain itu, masalah ini juga dapat menghambat perkembangan sosial mereka, menyebabkan isolasi, dan kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat. Prestasi akademik juga terpengaruh karena stres yang berkepanjangan mengganggu kemampuan fokus dan motivasi belajar.
ADVERTISEMENT
Selama pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini, banyak siswa membagikan pengalaman mereka dan menunjukkan kesadaran yang lebih besar akan pentingnya kesehatan mental. Mereka juga mengerti ke mana harus mencari bantuan saat merasa down. Kegiatan ini memberikan banyak wawasan dan keterampilan untuk membangun ketahanan remaja sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan sosial remaja.
Luaran kegiatan pengabmas ini beragam, mulai dari modul yang berjudul “Remaja Sehat, Jiwa Hebat: Kunci Menjadi Remaja Tangguh!”; 4 video singkat edukasi terkait Kesehatan Reproduksi, Bullying, Self-harm, dan Seksualitas Remaja; policy brief, dan sejumlah artikel ilmiah. Modul dan video edukasi akan disebarluaskan kepada sekolah dan siswa, baik secara daring mapun luring.
Tim Pengabmas Rentang Sekawan beserta Siswa-Siswi Peserta