Konten dari Pengguna

Pentingnya Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak Broken Home

Ratri Gita Wulandari
Praktisi Pendidikan di SMP Negeri 1 Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah
25 Januari 2023 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ratri Gita Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi perceraian (Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi perceraian (Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Tidak ada satu anak di dunia ini yang menginginkan kedua orang tuanya bercerai. Semua anak pasti menginginkan kedua orang tuanya rukun dan harmonis. Tetapi jika perceraian antara ibu dan ayahnya tak lagi bisa dielakkan, maka itu adalah takdir yang harus dijalani.
ADVERTISEMENT
Walaupun pahit tetapi itulah jalan hidup yang harus terus dilalui. Perceraian bukan akhir dari segalanya bagi seorang anak. Anak korban perceraian tentunya masih bisa bangkit di tengah keterpurukan mental dan emosional.
Tidak mudah memang menerima kenyataan perpisahan kedua orang tua. Antara bingung dan malu muncul menjadi satu. Bingung memutuskan harus ikut orang tua yang mana karena ayah atau ibu adalah orang tua yang sangat berarti bagi seorang anak. Tak bisa dipungkiri juga jika muncul perasaan malu pada tetangga dan teman karena memiliki orang tua yang bercerai, apalagi jika mereka terus mempertanyakan mengenai kondisi keluarganya.
Memang butuh waktu lama untuk bisa dengan lapang dada menerima kenyataan pahit perceraian orang tua, tapi terus meratapi perpisahan itu terlalu lama juga bukan solusi apalagi sampai bertindak menyakiti diri untuk mencari pelarian dari permasalahan yang dihadapi. Bukan keputusan yang tepat juga jika mencari ketenangan dengan berteman dengan orang yang tidak baik dan menjerumuskan diri pada perbuatan amoral. Bahkan bukan hal yang bisa dimaklumi juga jika menjadikan minuman keras dan narkoba sebagai pelarian masalah sebab semua itu justru akan menimbulkan masalah baru.
ADVERTISEMENT
Bagi seorang anak yang orang tuanya bercerai, mereka masih bisa tetap menjalani kehidupan dengan penuh percaya diri bahkan tetap masih bisa berprestasi dalam bidang yang disenanginya. Untuk menumbuhkan kepercayaan diri bagi anak korban perceraian tentu saja diperlukan mental yang kuat dan tekad yang sungguh-sungguh.
Langkah awal yang dapat diambil oleh anak broken home adalah selektif dalam memilih teman agar bisa memberi semangat untuk bangkit sehingga bisa menjalani kehidupan yang lebih baik. Bagaimana tidak, bukan rahasia lagi jika orang-orang yang menjadi teman kita itu akan turut andil dalam membentuk pola pikir dan sikap kita. Seperti kata pepatah jika kita berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan ikut wangi tapi jika kita berteman dengan pandai besi maka kita akan ikut terkena asap besinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, untuk menumbuhkan kepercayaan diri, kita bisa juga membaca buku untuk memperluas wawasan pengetahuan. Saat ini juga sudah ada banyak buku self improvement yang memotivasi banyak orang untuk membangun kembali dunianya setelah mengalami banyak kesulitan hidup. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin luas pula wawasan dan insight yang dimiliki sehingga semakin meningkat pula kepercayaan diri kita. Hal itu tentu bisa dilakukan oleh anak-anak korban perceraian untuk meningkatkan kualitas diri di tengah perceraian kedua orang tua.
Ketika kepercayaan diri bagi penyintas broken home itu telah tumbuh, maka kenyataan berpisahnya kedua orang tua tidak lagi membuatnya merasa kalau hidupnya telah hancur. Bahkan bisa saja perceraian kedua orang tuanya mampu membuat dirinya menjadi lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi karena memiliki mental yang kuat. Jadi, tidak menutup kemungkinan justru dia bisa meraih prestasinya dengan lebih gemilang.
ADVERTISEMENT