Konten dari Pengguna

Sustainable Fashion, Salah Satu Solusi dari Destruktifnya Fast Fashion

Ratu Noor H
Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga
25 Juni 2022 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ratu Noor H tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.canva.com/design/DAFECoM1uTI/eLcfc2ykGAHbLjD4BVdKqw/view?utm_content=DAFECoM1uTI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
https://www.canva.com/design/DAFECoM1uTI/eLcfc2ykGAHbLjD4BVdKqw/view?utm_content=DAFECoM1uTI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pakaian merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok atau primer manusia, yaitu sandang, pangan, dan papan. Sebagai seorang konsumen, kita tentunya lebih memilih untuk membeli pakaian dengan harga yang terjangkau, trendy, serta nyaman untuk dipakai. Tanpa kita sadari, merek pakaian terkenal yang biasa kita temui di pusat perbelanjaan dan e-commerce atau online shop favorit kita bisa saja termasuk ke dalam industri fast fashion. Didasari dengan tujuan untuk memproduksi dan menjual pakaian dengan model terbaru dalam jumlah besar secepat mungkin, fast fashion dinilai kurang memperhatikan kualitas hidup para pekerjanya dan dampak buruk pada lingkungan yang ditimbulkan.
ADVERTISEMENT

Apa itu Fast Fashion dan Mengapa Kita Harus Menghindarinya?

Seperti yang sudah dipaparkan diatas, fast fashion adalah industri fesyen yang berfokus dalam memproduksi pakaian dan fashion item lainnya dalam jumlah yang besar namun dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, biasanya toko-toko pakaian fast fashion sangat cepat dalam mengikuti tren pasar dan minat konsumen. Selain dalam waktu yang singkat, industri fast fashion juga memiliki production cost yang tergolong rendah agar harga jual produk juga dapat terjangkau bagi konsumen.

Dampak Fast Fashion terhadap Lingkungan

Akibatnya, demi memiliki biaya produksi yang rendah, industri fast fashion menurunkan kualitas produksi dengan menggunakan material murah yang dapat mencemari lingkungan, contohnya yaitu polyester. Saat bahan polyester dicuci, maka akan menghasilkan limbah plastik-plastik kecil yang disebut mikroplastik. Menurut data dari IUCN mengenai mikroplastik di lautan, limbah dari pencucian pakaian menyumbang sebanyak 35% mikroplastik di lautan. Selain limbah di lautan, pabrik-pabrik industri fast fashion juga menghasilkan gas karbon dioksida yang dapat merusak iklim bumi yang ditandai dengan suhu bumi memanas, serta perubahan cuaca ekstrim.
ADVERTISEMENT

Dampak Fast Fashion terhadap Para Pekerjanya

Tidak hanya berdampak buruk pada lingkungan, industri fast fashion menekan biaya produksi mereka dengan memberi gaji rendah pada buruh pabrik terlepas dari jam kerja mereka yang sangat panjang. Oxfam, pada tahun 2019 melakukan wawancara kepada 472 pekerja di Bangladesh dan Vietnam, didapatkan hasil bahwa 9 dari 10 pekerja di Bangladesh tidak mampu membeli makanan untuk dirinya dan keluarganya, sehingga mereka terbiasa menahan lapar, atau berhutang. Tak jarang juga ditemui perusahaan yang mempekerjakan anak di bawah umur. Pada tahun 2020, UNICEF mengemukakan bahwa terdapat lebih dari 100 juta anak di dunia yang terkena dampak dari fashion industry dikarenakan oleh rendahnya gaji yang diberikan, panjangnya jam kerja, serta keterbatasan akses terhadap jaminan keselamatan dan kesehatan.
ADVERTISEMENT

Perilaku Konsumtif Masyarakat Indonesia

Seiring berjalannya waktu, kecanggihan teknologi serta fenomena globalisasi, kini masyarakat Indonesia kebanyakan sudah terbiasa melakukan pembelian secara online melalui gadget masing-masing. Didapat dari Statista Digital Markets Outlook, terdapat 158,7 juta orang yang berbelanja melalui internet dengan estimasi nilai transaksi selama satu tahun di bidang fashion sebanyak 9,30 miliar USD atau 137 triliun Rupiah. Perilaku konsumtif masyarakat inilah yang berperan besar dalam perkembangan fast fashion. Harga pakaian yang murah, didukung oleh tren-tren fashion baru yang terus berganti dalam waktu singkat, serta mudahnya melakukan transaksi melalui gadget, membuat masyarakat terus menerus membeli pakaian baru. Lantas bagaimana cara kita untuk mengurangi dampak fast fashion?
Membeli pakaian bekas atau thrifting, membeli pakaian dengan model yang timeless atau tidak akan terpengaruh oleh tren, merawat pakaian agar awet dan berkualitas tinggi, membeli pakaian di perusahaan yang mengusung konsep eco-friendly merupakan beberapa penerapan dari gaya hidup sustainable fashion.
ADVERTISEMENT

Apa itu Sustainable Fashion dan Bagaimana penerapannya?

Seperti namanya, sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan adalah penerapan prinsip berkelanjutan ke dalam bidang fesyen, baik gaya hidup maupun industri fesyen. Prinsip berkelanjutan berfokus pada menjaga agar harmoni ekologi tetap berjalan seimbang serta mengurangi dampak buruk yang disebabkan oleh suatu sistem dengan mengedepankan nilai-nilai dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, khususnya lingkungan dan kemanusiaan. Sebagai seorang konsumen, kita harus sudah mulai menerapkan gaya hidup fesyen berkelanjutan demi menghindari dampak-dampak buruk dari fast fashion bagi lingkungan dan kemanusiaan. Lantas seperti apa contoh implementasi dari sustainable fashion yang dapat kita lakukan?
Hindari pakaian dengan bahan sintetis
Bahan pakaian alami seperti katun tidak akan menghasilkan mikroplastik saat dicuci, sehingga tidak akan mencemari sungai atau lautan.
ADVERTISEMENT
Kurangi perilaku konsumtif
Jangan terlalu sering membeli pakaian baru, apalagi dari merek fast fashion. Karena fast fashion lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas, tak heran jika pakaian yang kita beli cepat rusak atau ketinggalan zaman yang pada akhirnya memaksa kita untuk membeli lagi. Selain itu, kita juga dapat menghindari membeli pakaian baru dengan membeli pakaian bekas.
Investasikan pada pakaian berkualitas baik
Daripada membeli banyak pakaian murah berkualitas buruk yang dapat mencemari lingkungan, lebih baik kita berhemat dengan membeli sedikit baju dengan kualitas baik. Pilihlah model pakaian yang standar dan tak akan ketinggalan zaman. Hindari membeli model atau warna yang sedang ngetren, karena tren fesyen sangat cepat berganti.