Konten dari Pengguna

Peran Sekolah dalam Pencegahan Bullying dan Perlindungan Siswa

ratu fadia zahra
Saya adalah seorang mahasiswa yang bersemangat dalam menjalani dua peran sekaligus sebagai guru TK dan mahasiswa.
2 Oktober 2023 17:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ratu fadia zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak menghentikan bully. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak menghentikan bully. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekolah memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Sebagai lembaga pendidik, sekolah memiliki tugas dalam mengembangkan kepribadian siswa secara menyeluruh. Sekolah memiliki fungsi utama sebagai tempat untuk memberikan ilmu intelektual dan moral. Namun terkadang terjadi kasus bullying atau perundungan di sekolah yang menyebabkan siswa yang dirundung merasa terkucilkan, takut untuk bersekolah, atau bahkan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali kasus bullying yang ada di sekolah yang telah viral di sosial media. Tak sedikit siswa yang dibully dipukul, diteriaki, dikatai, dan ditendang. Bahkan tak hanya itu saja, kasus bullying bisa terjadi kepada guru yang dilakukan oleh para siswa seperti kasus yang sempat viral Beberapa waktu lalu di sosial media, di mana Guru perempuan dari SMAN 15 Maluku tengah di bully oleh siswanya sendiri. Jadi, mengapa bisa terjadi demikian?
Bullying adalah suatu Tindakan yang dilakukan untuk menekan, mengancam, memukul, dan melakukan kekerasan yang dilakukan secara sengaja terhadap orang lain. Orang yang membully biasanya merasa dirinya lebih hebat dan memiliki kekuasaan sehingga merasa orang lain akan takut kepadanya. Hal ini tidak baik jika dibiarkan terus berada di lingkungan sekolah. Karena akan merusak moral dan mental siswa lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai lembaga pendidikan, seharusnya sekolah bisa menjadi penengah dan mencari solusi jika terdapat siswa nya yang menerima kasus pembullyan. Namun, kembali disayangkan, sekolah banyak yang tidak terlalu menganggap kasus bully sebagai masalah yang serius dan terkadang hanya menganggap bully sebagai kasus kenakalan Remaja biasa. Padahal tidak sedikit kasus bully tersebut menimbulkan dampak negatif bagi yang menerimanya.
Seperti kasus penusukan mata yang dilakukan oleh siswa SD di Gresik kepada adik kelasnya yang menyebabkan sang anak menjadi kehilangan penglihatannya. Hanya karena tidak diberikan uang oleh sang adik kelas, SAH yang merupakan kakak kelas Korban menusukan tusukan sate ke mata korban. Dan yang paling menarik perhatian adalah, Kepala sekolah mencoba untuk menutupi kasus ini dengan secara sengaja menghapus rekaman CCTV yang ada.
ADVERTISEMENT
Entah alasan apa yang diberikan, namun perbuatan tersebut sangat tidak mencerminkan sekolah sebagai pelindung siswa. Sekolah memiliki peran yang sangat penting bagi para siswa, dengan melindungi pelaku bullying, hanya membuat korban akan merasa trauma, tak terkecuali siswa lainnya yang berada di lembaga pendidikan yang sama.
Tak hanya itu saja, bahkan kasus yang paling terbaru yaitu kasus pembullyan di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, telah menarik perhatian UNESCO dan sampai diusut oleh pihak kepolisian. Hal ini membuat penasaran, mengapa hal ini bisa terjadi? Tak hanya satu, namun banyak sekali kasus bully yang sudah terjadi dan viral di sosial media.
Sebagai lembaga yang memiliki peran dalam mencegah bullying dan melindungi para siswanya, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh para pengurus lembaga sekolah, terutama para guru, yaitu:
ADVERTISEMENT

Menanggapi Laporan Siswa Tentang Kasus Bully Secara Serius

Di sekolah Indonesia, tidak sedikit guru yang menanggapi kasus bullying sebagai kasus yang serius. Seharusnya, sebagai guru bisa jadi lebih peka terhadap keadaan siswa-siswanya dan lebih memperhatikan keadaan sekitarnya, jangan menganggap kasus bully sebagai kasus yang biasa karena ha lini bisa membuat siswa yang dibully semakin tidak aman berada di sekolah.

Menyediakan Waktu untuk Berkonsultasi

Guru BK memiliki peran sebagai konseling para siswa. Dengan diberikan kepercayaan oleh siswa sebagai wadah untuk bercerita, yang harus dilakukan guru BK adalah memberikan solusi dan menyimpan semua rahasia siswa hanya kepada dirinya. Jangan pernah membicarakan masalah siswa kepada siswa lain atau guru lainnya. Karena Beberapa kasus, terdapat keengganan siswa untuk bercerita kepada guru BK dikarenakan mereka sudah tidak percaya kepada guru BK tersebut.
ADVERTISEMENT

Melibatkan Orang Tua

Guru memiliki wewenang untuk mendidik siswa di sekolah, sedangkan orang tua memiliki wewenang untuk mendidik anak dirumah. Dengan adanya keterlibatan antara guru dan orang tua siswa, maka pendidikan yang diberikan bisa menjadi lebih maksimal. Guru tidak boleh segan dan merasa tidak enak untuk memanggil orang tua siswa yang dirasa bermasalah. Karena peran orang tua adalah untuk membentuk moral para siswa dirumah.

Jangan Segan Memberi Tahu Hal Yang Benar dan Yang Salah

salah satu peran sekolah dalam mencegah bullying adalah dengan membentuk karakter para siswa. Maka dari itu, guru bisa langsung memberi tahu siswa secara baik baik jika dirasa apa yang dilakukan siswa tersebut salah. Dengan memberi tahu hal yang benar dan yang salah, maka siswa akan mengerti dan tidak melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Yang perlu diperhatikan adalah jangan menggunakan kekerasan atau berteriak ketika memberikan arahan kepada siswa.
ADVERTISEMENT