Konten dari Pengguna

Euthanasia dan Perawatan Paliatif: Antara Etika, Empati, dan Hak Pasien

Raud Latul Fadillah
Mahasiswa S1 fakultas keperawatan Universitas Jember, 20 tahun
21 Oktober 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
22
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raud Latul Fadillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi pasien yang menjalani perawatan paliatif (freepik.com/standret)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi pasien yang menjalani perawatan paliatif (freepik.com/standret)
ADVERTISEMENT
Eutanasia adalah isu yang terus menimbulkan perdebatan etika, medis, dan hukum di seluruh dunia, khususnya dalam konteks perawatan paliatif. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit terminal melalui manajemen nyeri dan gejala serta dukungan psikologis dan emosional. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengalami penderitaan yang luar biasa dan mempertimbangkan euthanasia untuk mengakhiri penderitaannya. Perawatan Paliatif Perawatan paliatif adalah pendekatan medis yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup pasien yang sakit parah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perawatan paliatif adalah "suatu pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa. Pendekatan ini mencakup manajemen nyeri, pengendalian gejala, dan dukungan emosional dan spiritual. Hal ini menyoroti bahwa tujuan utama perawatan paliatif bukanlah untuk memperpanjang hidup, namun untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan kualitas hidup (WHO, 2018). Euthanasia Euthanasia terbagi dalam dua kategori utama: euthanasia aktif dan euthanasia pasif. Euthanasia aktif melibatkan langkah-langkah langsung untuk mengakhiri hidup pasien, sedangkan euthanasia pasif melibatkan penghentian pengobatan atau intervensi yang dapat memperpanjang hidup (Foley & Hendin, 2002). Diskusi tentang euthanasia sering kali berkisar pada isu-isu seperti pilihan pasien, tanggung jawab medis, dan implikasi sosial yang lebih luas. Euthanasia dalam Perawatan Paliatif Dalam konteks perawatan paliatif, euthanasia merupakan pilihan ketika pasien mengalami rasa sakit yang tidak dapat ditoleransi. Beberapa pasien merasa bahwa mereka tidak dapat lagi menjalani kehidupan yang bermakna dan memilih untuk mengakhiri hidup mereka untuk menghindari rasa sakit (Glover, 2001). Hak Pasien dan Autonomi Salah satu argumen terkuat yang mendukung euthanasia adalah hak pasien untuk menentukan nasibnya sendiri. Otonomi pasien diakui secara luas sebagai prinsip etika dalam perawatan kesehatan. Menurut Routh et al., (2011), menghormati hak pasien untuk mengambil keputusan mengenai pengobatannya merupakan aspek penting dari etika medis. Dalam konteks euthanasia, artinya pasien berhak meminta agar hidupnya diakhiri jika dirasa kualitas hidupnya tidak dapat ditingkatkan. Namun, penting untuk mempertimbangkan apakah pasien mengambil keputusan dengan pemahaman yang jelas dan tanpa tekanan. Hal ini menunjukkan perlunya konseling yang tepat dan dukungan emosional untuk memungkinkan pasien mengeksplorasi semua pilihan yang tersedia (Steinhauser et al., 2000). Aspek etik Euthanasia Perdebatan etis tentang euthanasia berkisar pada berbagai isu, termasuk keadilan, otonomi, dan tanggung jawab medis. Banyak budaya memiliki norma dan nilai berbeda mengenai hidup dan mati. Oleh karena itu, penerimaan euthanasia berbeda-beda di seluruh dunia. Argumen tentang Euthanasia Dukungan terhadap euthanasia seringkali didasarkan pada argumen berikut: Meringankan penderitaan: Banyak pasien dengan penyakit terminal menderita rasa sakit yang tidak dapat ditoleransi. Euthanasia dapat dianggap sebagai pilihan penuh kasih untuk mengakhiri penderitaan tersebut (Kimsma & Deliens, 2005). Hak untuk memilih: Pasien berhak memutuskan kapan dan bagaimana ingin mengakhiri hidupnya. Otonomi pasien adalah prinsip dasar etika kedokteran (Quill & Cassel, 1995). Rasa hormat terhadap kehidupan yang bermakna: Beberapa pasien mungkin merasa kualitas hidupnya telah hilang dan lebih memilih mengakhiri hidupnya daripada hidup dalam kondisi yang menyakitkan (O'Rourke, 2002). Tantangan dan Kekhawatiran Di sisi lain, terdapat juga argumen yang menentang euthanasia: Risiko Penyalahgunaan: Ada kekhawatiran bahwa melegalkan euthanasia dapat membuka pintu bagi terjadinya pelecehan, terutama terhadap pasien yang rentan, termasuk orang lanjut usia dan penyandang cacat (McCormick, 2010 ). Peran tenaga medis: Euthanasia dapat merusak hubungan dokter-pasien. Pemberdayaan dokter untuk mengakhiri hidup pasien dapat mengubah peran dokter dari penyembuh menjadi eksekutor kematian (Hurst & Mauron, 2006). Alternatif perawatan paliatif: Banyak yang berpendapat bahwa kemajuan dalam perawatan paliatif akan memungkinkan kita mengelola penderitaan dengan lebih baik dan menghilangkan kebutuhan untuk mempertimbangkan euthanasia (Sykes & Thorns, 2003). Studi Kasus Euthanasia di Berbagai Negara Pengalaman negara-negara yang telah melegalkan euthanasia memberikan wawasan yang berharga. Di Belanda misalnya, euthanasia sudah diatur undang-undang sejak tahun 2002. Menurut Chambere et al. (2010), euthanasia dilakukan dalam kondisi yang ketat selama periode ini dan banyak pasien melaporkan merasa diberdayakan oleh keputusan ini. Namun, ada juga laporan tentang pasien yang merasa tertekan untuk memilih euthanasia karena rendahnya harapan terhadap perawatan paliatif yang efektif. Belgia juga memiliki peraturan ketat mengenai euthanasia, dan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien yang memilih euthanasia melakukannya setelah mempertimbangkan semua pilihan pengobatan yang tersedia (van der Heide et al., 2003). Implementasi Euthanasia dalam Praktik Medis Memanfaatkan euthanasia dalam lingkungan medis memerlukan pelatihan dan pemahaman ekstensif oleh para profesional medis. Mereka harus mampu membedakan antara permintaan berdasarkan keinginan sah untuk mengakhiri penderitaan dan permintaan yang didorong oleh faktor emosional yang dapat diatasi (Adams, 2009). Pelatihan ini juga berfokus pada pemberian dukungan emosional kepada pasien dan keluarganya selama proses pengambilan keputusan. Komunikasi dan Dukungan Salah satu aspek terpenting dalam perawatan paliatif adalah komunikasi. Profesional layanan kesehatan harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk membantu pasien dan keluarga mereka memahami pilihan yang tersedia bagi mereka dan memberikan informasi yang cukup untuk membuat keputusan. Hal ini mencakup penjelasan mengenai proses euthanasia, risiko dan konsekuensi dari keputusan tersebut (Rietjens et al., 2009). Kesimpulan Eutanasia dalam perawatan paliatif merupakan isu yang kompleks dan kontroversial. Di sisi lain, terdapat argumen kuat yang mendukung hak pasien untuk membuat keputusan sendiri dan meringankan penderitaannya. Namun, ada kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan dan dampaknya terhadap hubungan dokter-pasien. Berkat kemajuan dalam perawatan paliatif, banyak pasien memiliki lebih banyak pilihan untuk mengatasi penderitaan mereka. Namun, tetap penting untuk mempertimbangkan semua perspektif ketika membahas euthanasia. Memungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang tepat memerlukan komunikasi yang baik, dukungan emosional, dan pelatihan profesional kesehatan yang tepat. Diskusi dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak euthanasia dalam konteks perawatan paliatif dan cara terbaik untuk menghormati hak-hak pasien sambil tetap menjaga tanggung jawab medis. Referensi 1. Quill, T. E., & Cassel, C. K. (1995). "Nonabandonment: A central obligation for physicians." *Journal of the American Medical Association*. [Link](https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/387679) 2. Foley, K. M., & Hendin, H. (2002). "The Case Against Euthanasia and Physician-Assisted Suicide." *The New England Journal of Medicine*. [Link](https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMhpr020056) 3. Glover, J. (2001). "Euthanasia: The moral and ethical aspects." *Journal of Medical Ethics*. [Link](https://jme.bmj.com/content/27/3/189) 4. van der Heide, A., et al. (2003). "End-of-life decision-making in the Netherlands." *The New England Journal of Medicine*. [Link](https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMsa030187) 5. Raus, K., et al. (2011). "The Ethics of Euthanasia: A Review of the Evidence." *BMC Medical Ethics*. [Link](https://bmcmedethics.biomedcentral.com/articles/10.1186/1472-6939-12-11) 6. Chambaere, K., et al. (2010). "Trends in euthanasia and physician-assisted suicide in Belgium." *The New England Journal of Medicine*. [Link](https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa0906865) 7. Kimsma, G. K., & Deliens, L. (2005). "Euthanasia Referensi Jurnal Quill, T. E., & Cassel, C. K. (1995). "Nonabandonment: A central obligation for physicians." Journal of the American Medical Association. Link Foley, K. M., & Hendin, H. (2002). "The Case Against Euthanasia and Physician-Assisted Suicide." The New England Journal of Medicine. Link Glover, J. (2001). "Euthanasia: The moral and ethical aspects." Journal of Medical Ethics. Link van der Heide, A., et al. (2003). "End-of-life decision-making in the Netherlands." The New England Journal of Medicine. Link Raus, K., et al. (2011). "The Ethics of Euthanasia: A Review of the Evidence." BMC Medical Ethics. Link Chambaere, K., et al. (2010). "Trends in euthanasia and physician-assisted suicide in Belgium." The New England Journal of Medicine. Link Kimsma, G. K., & Deliens, L. (2005). "Euthanasia and assisted suicide in the Netherlands." BMJ. Link Steinhauser, K. E., et al. (2000). "Factors considered important at the end of life by patients, families, physicians, and other care providers." JAMA. Link McCormick, J. (2010). "The role of palliative care in end-of-life decision-making." The American Journal of Bioethics. Link van der Wal, G., et al. (1996). "Euthanasia in the Netherlands: A review of the legislation." The Lancet. Link Adams, M. (2009). "Patient autonomy and the role of the physician." The Journal of Medicine and Philosophy. Link O’Rourke, K. (2002). "The Ethics of Euthanasia." Cambridge Quarterly of Healthcare Ethics. Link Hurst, S. A., & Mauron, A. (2006). "Physician-assisted suicide and euthanasia: A comparative study." Palliative Medicine. [Link](https://journals.sagepub.com/doi/
ADVERTISEMENT