Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Potensi Besar AI Generatif Chatbot di WhatsApp untuk Pertanian
16 Januari 2025 16:03 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari M Naufal Rauf Ibrahim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
AI Generatif Chatbot di WhatsApp
ADVERTISEMENT
Dalam era digital saat ini, teknologi kecerdasan buatan (artifical intelligence atau AI) semakin mudah diakses, dan WhatsApp menjadi platform yang menjanjikan untuk memanfaatkan AI generatif chatbot. Sejak Desember 2024, Meta AI dibuka aksesnya dalam WhatsApp dan menjadi perhatian banyak orang. Dengan adanya fitur ini, pengguna WhatsApp dapat langsung menggunakan AI generatif chatbot dalam satu aplikasi. Sebelumnya untuk menggunakan AI perlu mengakses laman atau aplikasi ChatGPT atau Google Gemini.
ADVERTISEMENT
Fitur Meta AI adalah chatbot atau asisten virtual chat yang memanfaatkan AI generatif. Dengan fitur ini, pengguna berkomunikasi dengan asisten virtual melalui pesan. Anda dapat mengobrol, mengajukan pertanyaan, dan mendapatkan informasi yang relevan sesuai dengan pertanyaan pengguna. Selain bertukar pesan, pengguna juga dapat meminta Meta AI untuk mengedit foto sesuai dengan deskripsi yang diinginkan.
Tidak hanya Meta AI, beberapa penyedia AI generatif chatbot juga sudah membuka fiturnya di WhatsApp dalam bentuk akun bisnis. Di bawah ini adalah akun AI generatif yang sudah ada di WhatsApp:
1. Microsoft Copilot
2. ChatGPT
3. Shmooz AI
4. Jinni
5. You.com
6. WizAI
7. GuideGeek
8. MobileGPT
9. LuzIA
10. Carik ID
Dikutip dari laman WhatsApp, Meta AI menawarkan berbagai cara interaksi yang menarik dan bermanfaat bagi pengguna. Pertama, pengguna dapat mengobrol langsung dengan Meta AI serta karakter lainnya, memberikan pengalaman yang lebih interaktif. Selain itu, pengguna juga bisa melakukan chat dengan Meta AI di grup yang sudah ada, sehingga diskusi menjadi lebih hidup dan melibatkan lebih banyak orang.
ADVERTISEMENT
Pengguna WhatsApp dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan rekomendasi yang bermanfaat, yang membantu dalam menemukan informasi yang relevan. Anda juga dapat membahas berbagai topik yang anda inginkan, menjadikan percakapan lebih personal dan menarik. Selain itu, pengguna dapat lebih mendalami topik tertentu dan bisa belajar layaknya bersama seorang guru lewat chat.
Terakhir, pengguna WhatsApp dapat membuat gambar buatan AI langsung di chat, menjadikan ekspresi kreativitas pengguna lebih mudah dan menyenangkan. Dengan semua fitur ini, Meta AI tidak hanya berfungsi sebagai asisten virtual, tetapi juga sebagai teman interaktif yang merespon semua pertanyaan Anda.
Penggunaan AI generatif chatbot di bidang pertanian
Melihat mudahnya akses ke AI generatif chatbot, berbagai institusi di seluruh dunia berlomba-lomba untuk meneliti bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan AI generatif chatbot untuk meningkatkan pertanian . Pertanian dan ketahanan pangan merupakan isu yang krusial di mana diprediksi pada tahun 2050, populasi manusia akan mencapai 9.8 triliun orang di mana pada tahun 2023, ada 788 juta orang menderita kelaparan berdasarkan data dari United Nations (UN). Aplikasi AI generatif chatbot di bidang pertanian sudah mulai dikembangkan untuk mendukung masalah ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah AI generatif chatbot yang dikembangkan oleh Organisasi Nirlaba Opportunity International yang bernama Ulangizi. Aplikasi Ulangizi berinteraksi secara langsung dengan petani dan menjawab masalah pertanian di Malawi salah satu negara di Afrika. Di Malawi, banyak desa yang jauh dari penyuluh pertanian sehingga masalah budidaya seperti hama, penyakit, dan kekurangan nutrisi lambat ditangani. Dengan adanya chatbot Ulangizi petani dapat di Malawi mengakses solusi cepat untuk masalah pertanian hanya dengan mengunggah gejala tanaman, menghemat waktu respons yang sebelumnya bisa berhari-hari.
Di India, inisiatif bersama dari Departemen Meteorologi India, Institut Meteorologi Tropis India dan Dewan Riset Pertanian India menghasilkan aplikasi yang bernama Meghdoot . Aplikasi Meghdoot tersedia dalam bahasa inggris dan juga berbagai bahasa daerah di India. Dalam bahasa Hindi, meghdoot sendiri artinya adalah “utusan dari langit”.
ADVERTISEMENT
Aplikasi Meghdoot merupakan AI generatif chatbot, memberikan arahan tentang kapan waktu tanam dan perawatan yang tepat berdasarkan perkiraan cuaca. Dengan informasi ini, petani di India dapat menentukan tanaman yang tepat untuk dibudidayakan dan menghemat sumber daya. Sebagai AI generatif chatbot, aplikasi ini belajar dari tanggapan yang dikirim oleh petani untuk meningkatkan pelayanan.
Potensi penggunaan AI generatif chatbot untuk pertanian di Indonesia
Dari studi kasus di atas, penggunaan AI generatif chatbot untuk pertanian di Indonesia sangatlah luas. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dari 135,3 juta penduduk yang bekerja, 29,96% persennya bekerja di sektor pertanian per Agustus 2022. Angka tersebut menginformasikan bahwa jumlah petani negara kita mencapai 40,64 juta orang. Hal ini menunjukkan potensi pertanian di Indonesia sangat luas dengan rasio dari setiap 3-4 orang, 1 orang adalah petani.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah utama pertanian di Indonesia adalah perubahan iklim, hal ini membuat musim bergeser dan mempengaruhi pola tanam. Dengan munculnya masalah perubahan iklim, banyak petani yang merugi akibat gagal panen dan mengancam ketahanan pangan nasional. Tidak hanya itu, kurangnya akses petani terhadap fasilitas permodalan dan penyuluh menyebabkan petani tidak dapat meningkatkan kesejahteraannya dari peningkatan hasil budidaya.
AI generatif chatbot dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pertanian yang dihadapi oleh petani Indonesia. Berikut beberapa fungsi AI dalam memecahkan persoalan yang dihadapi petani:
ADVERTISEMENT
Melihat masa depan, pengembangan teknologi AI semakin cepat dan sudah semakin banyak penelitian sejenis yang mengarah ke pertanian. Dengan adanya AI generatif chatbot di pertanian, ke depannya petani dapat mengakses informasi yang relevan, seperti teknik budidaya terbaru, pengendalian hama, dan rekomendasi pemupukan yang disesuaikan dengan kondisi lahan dengan cepat. Selain itu, AI generatif chatbot dapat membantu petani dalam merencanakan waktu tanam yang optimal berdasarkan data cuaca, sehingga mengurangi risiko gagal panen. Dengan interaksi yang lebih personal dan responsif, petani juga dapat mengajukan pertanyaan spesifik dan mendapatkan solusi yang tepat, meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan.
Melalui pemanfaatan teknologi ini, diharapkan akan tercipta ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif, sehingga memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di Indonesia.
ADVERTISEMENT