Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Warna-Warni Sudut Alam di Daerah Istimewa
6 Januari 2025 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Raya Adil Nawangsit tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Waktu itu 16 Desember 2024, memang tak ada rencana ingin berlibur dari jauh-jauh hari pastinya. Sedikit ada rasa bosan jika mahasiswa tingkat akhir seperti aku. Di tengah malam sebelum pergantian hari tiba-tiba kakak bilang “ main yuk ke jogja atau kemana daripada besok susah buat liburan.” Tanpa pikir panjang pagi-pagi tanggal 17 Desember 2024 otomatis memesan tiket kereta untuk ke Yogyakarta. Langsung bersiap menuju Stasiun Gombong yang menjadi salah satu stasiun di Kabupaten Kebumen. Setelah sampai di Stasiun Yogyakarta kami, langsung mencari sewa motor dan langsung bergegas ke Hutan Pinus Mangunan. Walaupun lumayan cukup jauh sekitar 1 jam lebih sedikit tergantung arus lintas yang biasanya Yogyakarta selalu macet.
Melihat bentangan alamnya yang begitu asri walaupun jalannya lumayan banyak menanjak dan berkelok-kelok. Tapi, waktu itu sempat hujan gerimis sedikit padahal matahari waktu itu dengan gagah bersinar menyinari Kota Yogyakarta. Kami mengira akan berkabut, berharap di Hutan Pinus Mangunan nanti tidak seperti yang kita pikirkan. Semua ternyata benar, tak seperti yang diduga hujan gerimis berhenti dengan sendiri seperti ada hikmahnya. Langsung sang pencipta membayarnya dengan pesona yang diberikan. Setelah sampai, kita makan sedikit untuk menghilangkan lapar, tidak langsung membeli tiket masuk.
ADVERTISEMENT
Selesai makan lanjut berkeliling menelusuri Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta dengan beli tiket masuk terlebih dahulu. Ternyata alam ini, seperti tidak pernah mengecewakan selalu memberikan karya terindahnya hasil ciptaan sang kuasa dengan, pemandangan dari Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta. Kami lanjut kembali istirahat cukup lama setelah puas melihat suasananya. Menanti waktu sore sambil menikmati makanan ringan yang kita bawa.
Kakakku dan aku memutuskan tidak menginap kebetulan jarak yang cukup dekat hanya 2 jam saja Yogyakarta menuju Kebumen. Pukul 16.00, langsung menuju ke lokasi berikutnya, yaitu Candi Ijo berburu matahari terbenamnya tanda akan menuju malam. Jalannya juga sedikit menanjak dan berkelok. Tapi, semua itu pasti terbayar lunas jika sudah sampai disini serta takjub pastinya. Uniknya, orang-orang ramai rela walaupun jauh dari luar kota ingin tetap menyaksikan senja di Daerah Istimewa Yogyakarta ini seolah seperti sulap. Membuat Candi Ijo selalu tak pernah redup oleh sinar sejarah didalamnya.
Tak sadar, waktu sepertinya sudah mendekati ke waktu malam. Hanya sebentar, lanjut kembali menuju ke Taman Pelangi yang berada di Jalan Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ingin melihat warna-warni lampu menghiasi suasana seperti berada di negara orang lain.
Lampion yang bergantung dengan indahnya seakan tak pernah puas ingin bermain kembali suatu saat nanti. Kita lanjut ke Stasiun Yogyakarta untuk pulang langsung dan kita sampai ke rumah sekitar jam setengah 1 malam. Tempat berlibur yang tak pernah salah memang, tak harus membuat kantong kering tapi puas di mata dan hati.
ADVERTISEMENT