Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Motivasi, Sebuah Realita atau Fatamorgana?
21 Mei 2023 9:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rayhan Surachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persepsi terhadap adanya kekuatan alam bawah sadar pikiran manusia untuk melakukan berbagai keinginan dan tujuan kerap kali muncul dalam benak kita. Melalui kekuatan tersebut, seorang individu dapat mengaktualisasikan impian-impian mereka menjadi suatu kenyataan.
ADVERTISEMENT
Kekuatan ini bernama motivasi. Tidak jarang, motivasi diartikan sebagai salah satu kunci demi mencapai kesuksesan dalam masa depan. Lantas muncullah pertanyaan, apakah motivasi ini merupakan realita kehidupan manusia atau sebuah fatamorgana belaka?
Motivasi dapat menjadi daya pendorong yang kuat untuk seseorang. Di saat kita melihat kesuksesan orang lain misalnya, tidak jarang kita mendapatkan pemantik baru terhadap kemampuan dan potensi yang kita miliki. Percikan yang didapatkan tidak memastikan akan adanya kesuksesan jangka panjang, sebab semangat baru yang kita dapatkan tidak dapat bertahan lama.
Motivasi datang dan hilang secara tiba-tiba. Rintangan-rintangan dalam kehidupan mampu mengikis motivasi yang baru kita dapatkan secara perlahan. Dorongan yang kita dapatkan sebelumnya kemarin dapat menjadi selimut keraguan di hari esok. Masa-masa inilah yang membuat kita memandang rendah diri sendiri. Sebuah masa yang dipenuhi dengan ilusi dan keraguan.
Lantas jika motivasi merupakan sebuah ilusi, mengapa kita seringkali memperolehnya? Penitikberatan yang perlu kita pahami adalah sifat dari motivasi itu sendiri, yakni sebuah energi yang perlu diisi. Dalam kata lain, motivasi selalu bergerak naik-turun. Konsekuensinya, kita harus berpikir bagaimana caranya agar dapat mempertahankan momentum yang didapatkan.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, motivasi merupakan perwujudan bawah sadar dari keinginan kita untuk berkembang. Dengan demikian, pemertahanan gelombang motivasi erat kaitannya dengan penyelarasan nilai-nilai diri terhadap tujuan secara kontinu. Tidak hanya itu, perbedaan prinsip antar manusia menjadi alasan dari bedanya sumber motivasi setiap manusia.
Lingkungan dapat memengaruhi tingkat motivasi seorang individu. Pertukaran pendapat dan umpan balik membangun dari individu-individu yang memiliki kesamaan minat mampu menumbuhkan dan yang utama, mempertahankan semangat yang kita miliki. Harapannya, di saat keraguan telah memenuhi pikiran kita, pengaruh luar dapat menetralisir pandangan-pandangan buruk yang ada.
Kedisiplinan memiliki kaitan erat dengan motivasi. Dorongan temporal yang didapatkan dalam motivasi dapat menjadi modal awal untuk mengubah persepsi kita dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, pemantapan tujuan realistis dan penataan rutinitas secara efektif, dapat menjadi awal mula dari sebuah kehidupan yang lebih baik.
Selanjutnya, memahami fakta bahwa kehidupan sejatinya dipenuhi dengan kegagalan dan rintangan sangatlah vital. Dengan memandang kegagalan sebagai kesempatan belajar sekaligus mempertahankan pola pikir untuk terus bertumbuh dapat membantu menghidupkan kembali motivasi kita. Realita kehidupan inilah yang menjadi tolak ukur realistis bagaimana kita memandang motivasi.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, motivasi bukanlah sebuah realitas objektif maupun fatamorgana. Akan tetapi, motivasi merupakan bentuk manifestasi dari keinginan seorang manusia untuk berkembang dari hari-hari kemarin. Kehadiran motivasi yang sukar untuk ditebak memaksa kita untuk memanfaatkan semangat yang didapatkan dalam waktu yang cepat. Dengan demikian, keraguan untuk bertindak dapat menjadi penyumbang terbesar akan ketidakpercayaan kita terhadap realita motivasi.
Live Update