Konten dari Pengguna

Kenali Penyebab Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Anak ketika Makan

Rayna Kartika
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas
11 Agustus 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayna Kartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gerakan Tutup Mulut (GTM) sumber: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Gerakan Tutup Mulut (GTM) sumber: shutterstock
ADVERTISEMENT
Gerakan tutup mulut atau GTM biasa di hadapi oleh ibu ketika anak sedang disuapkan makanan. Hal ini tentu saja membuat para ibu khawatir dengan asupan dan gizi yang kurang pada anak. Jika dibiarkan terus menerus, anak bisa kurang asupan yang akan bermuara pada sakit. Tentu saja hal ini akan mencemaskan ibu-ibu yang memiliki anak dan balita.
ADVERTISEMENT
Kadangkala beberapa trik telah dilakukan oleh ibu agar anak dapat makan dengan lahap. Mulai dari membelikan piring lucu dan mainan, menjanjikan anak akan mendapatkan kudapan yang enak, dan masih banyak lagi cara yang dilakukan oleh ibu agar anak mau makan. Namun alhasil, anak tetap memilih GTM ketika waktu makan tiba.
Untuk itu, kita perlu tau apa penyebab anak melakukan aksi gerakan tutup mulut ini. Yuk kita simak apa saja yang menjadi penyebab gerakan tutup mulut di saat anak makan.

1. Bosan dengan rasa makanan

Salah satu penyebab anak melakukan aksi gerakan tutup mulut (GTM) ini adalah bosan dengan rasa yang sama. Anak yang sudah mulai mengenal beberapa jenis rasa ini mulai menentukan rasa yang dia sukai. Sehingga apabila anak disuapkan makanan dengan rasa yang tidak dia sukai, anak cenderung akan melakukan aksi gerakan tutup mulut. Disamping itu, anak juga dapat dikenalkan dengan makanan yang variatif agar anak lebih eksploratif dalam mengecap rasa.
ADVERTISEMENT

2. Kondisi anak sedang tidak sehat

Anak cenderung akan melakukan aksi gerakan tutup mulut atau yang dikenal dengan GTM jika anak mengalami kondisi yang tidak sehat. Anak tidak akan memiliki selera dan nafsu untuk makan karena kondisi badan yang tidak sehat dapat mempengaruhi indera pengecap. Untuk itu, ibu perlu memperhatikan kondisi anak jika GTM terjadi dalam beberapa hari. Periksakan dan konsultasikan anak ke dokter jika dirasa memang perlu.

3. Tekanan suara ibu atau paksaan untuk makan

Anak akan melakukan aksi GTM jika dipaksa makan pada saat anak sedang asyik melakukan sesuatu. Tekanan suara ibu dan nada bicara juga dapat mempengaruhi anak seketika. Bukannya anak takut dan patuh, tetapi anak akan memilih untuk melakukan aksi GTM. Ibu harus memiliki trik tersendiri dan bisa membujuk anak untuk berhenti dari kegiatannya ketika waktu makan telah tiba. Trik ini dapat menyenangkan hati anak untuk beralih dari kegiatannya ke makan.
ADVERTISEMENT

4. Proses belajar makan

Anak yang berada pada tahap belajar makan sendiri, biasanya membutuhkan waktu untuk belajar dan memahami jenis makanan yang akan masuk ke dalam mulutnya. Karena anak yang berada pada proses ini akan mempelajari bagaimana rasa dan tekstur makanan yang akan masuk ke dalam mulut.

5. Gangguan sensorik

Untuk beberapa jenis anak, ada yang mengalami gangguan sensorik. Gangguan sensorik ini biasanya terjadi karena anak memiliki sensitivitas pada rasa dan tekstur sehingga anak-anak akan merasa enggan untuk mencoba makanan baru. Anak akan merasa bau yang menyengat mengindikasikan bahwa makanan tersebut tidak enak. Dan akhirnya akank tidak mau mencoba dan melakukan GTM. Jika ini terjadi pada anak, ibu sebaiknya berkonsultasi ke dokter dan mulai menstimulasi anak dengan perlahan terhadap makanan baru tersebut.
ADVERTISEMENT

6. Kecemasan anak

Bagi anak-anak yang mengalami stress atau kecemasan berlebih di sekolah ataupun di lingkungan bermain, menjadikan anak-anak malas untuk makan sebagai bentuk luapan emosional mereka. Jika ibu mengetahui anak mengalami stress atau cemas, maka sebaiknya ibu berusaha untuk menenangkan hati anak tersebut. Kecemasan pada anak ini dapat terjadi berlarut larut jika tidak dicarikan solusinya segera.
Apa yang telah dipaparkan sebelumnya merupakan beberapa penyebab anak melakukan aksi GTM. Ada banyak lagi yang lain kenapa anak melakukan aksi GTM ini dan sebagai seorang ibu penyebab-penyebab anak GTM tersebut harus dicari tahu dan ditemukan solusinya agar anak merasa tenang dan dapat melakukan aktivitas makan seperti semula. Mungkin diperlukan beberapa cara dan teknik agar ibu dapat mengetahui secara pasti penyebab GTM pada anak.
ADVERTISEMENT
Jika ibu mengalami kesulitan dalam menangani masalah GTM pada anak, ibu dapat berkonsultasi dengan dokter ataupun ke klinik tumbuh kembang anak. Bagaimana pun kita menginginkan yang terbaik untuk anak kita termasuk masalah gizi dan asupan yang masuk ke dalam tubuh mereka. Semoga berhasil para ibu.