Konten dari Pengguna

Stimulasi Motorik Kasar dan Halus Anak melalui Permainan Menyenangkan

Rayna Kartika
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas
1 Oktober 2024 7:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayna Kartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
anak-anak bermain. Sumber: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
anak-anak bermain. Sumber: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan motorik merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Sebagai orang tua, ayah dan ibu berperan penting dalam menstimulasi perkembangan motorik anak agar tumbuh kembang menjadi optimal. Dan menariknya lagi, stimulasi perkembangan motorik ini dapat dilakukan melalui permainan yang menyenangkan, sehingga ayah dan ibu ketika berinteraksi dengan anak, secara tidak langsung juga menstimulasi perkembangan motorik anak.
ADVERTISEMENT
Motorik sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Keduanya berperan besar dalam membantu anak beradaptasi dengan lingkungannya dan meningkatkan keterampilan fisik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, sebelum membahas lebih lanjut terkait stimulasi yang diberikan melalui permainan yang menyenangkan, kita perlu mengetahui apa itu motorik kasar dan halus. Berikut penjelasan terkait dengan motorik kasar dan halus.

Perkembangan motorik kasar

Motorik kasar merupakan gerakan yang dilakukan oleh anak yang melibatkan otot-otot besar, seperti otot kaki, tangan, dan punggung. Keterampilan motorik kasar akan membantu anak melakukan aktivitas fisik yang memerlukan keseimbangan, kekuatan, dan koordinasi tubuh. Beberapa contoh perkembangan motorik kasar yang umum pada anak adalah merangkak, berjalan, berlari, melompat, dan memanjat.
ADVERTISEMENT

Tahapan perkembangan motorik kasar

Usia 0-6 bulan: Pada usia ini bayi mulai menegakkan kepala dan menggulingkan badan.
Usia 6-12 bulan: Di usia 6-12 bulan, bayi mulai bisa merangkak, duduk sendiri, dan belajar berdiri dengan bantuan.
Usia 1-2 tahun: Anak usia 1-2 tahun mulai belajar berjalan sendiri, memanjat, dan menarik atau mendorong mainan.
Usia 2-3 tahun: Anak di usia 2-3 tahun telah memiliki beberapa kepandaian seperti berlari, menendang bola, dan melompat.
Bagaimana cara menstimulasi motorik kasar? Berdasarkan riset yang dilakukan, motorik kasar dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya adalah sebagai berikut:

a. Bermain di luar ruangan

Ayah dan ibu dapat memberikan kesempatan pada anak untuk bermain di luar ruangan. Banyak permainan di luar ruangan yang dapat dilakukan oleh anak. Contohnya adalah berlari, memanjat, atau bermain di taman bermain. Aktivitas ini membantu menguatkan otot-otot besar mereka.
ADVERTISEMENT

b. Bermain bola

Mengajarkan anak menendang, melempar, dan menangkap bola dapat meningkatkan koordinasi tubuh dan refleks motorik kasar.

c. Menari bersama

Putarmusik yang energik dan ajak anak menari bersama. Kegiatan ini dapat melatih kelincahan dan kekuatan otot besar melalui gerakan yang menyenangkan.

d. Bermain sepeda atau skuter

Bermain sepeda atau skuter merupakan cara yang efektif untuk melatih motorik kasar, khususnya untuk menjaga keseimbangan, menguatkan kaki, dan melatih keterampilan mengendalikan kendaraan.

Perkembangan motorik halus

Motorik halus berkaitan dengan kemampuan anak dalam mengontrol gerakan otot-otot kecil, terutama di tangan dan jari. Keterampilan ini penting untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan ketelitian, seperti menulis, menggambar, dan mengancingkan baju. Latihan untuk motorik kecil ini diperlukan agar anak dapat melakukan segala sesuatu dengan lebih detil dan presisi.
Bagaimana dengan peran orang tua dalam menstimulasi motorik halus anak? Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan orang tua dan anak bersama sama untuk menstimulasi motorik halus anak. Apa sajakah kegiatannya? mari kita simak yuk, ayah dan ibu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang bisa dilakukan untuk stimulasi motorik halus, diantaranya:

1. Bermain lilin mainan

Bermain dengan menggunakan lilin mainan atau playdough dengan cara meremas, membentuk, dan menggulung akan membantu menguatkan otot-otot kecil di tangan dan jari anak. Ajarkan anak untuk membentuk sesuatu benda dari lilin mainan sehingga keterampilan anak terlatih untuk melakukannya. Motorik halus anak pun akan ikut terstimulasi karena melalui maianan tersebut, anak berusaha untuk membuat sesuatu benda.

2. Menyusun puzzle atau lego

Menyusun balok lego ataupun menyelesaikan puzzle adalah cara yang menyenangkan untuk melatih koordinasi mata-tangan serta memperkuat otot tangan dan jari. Ayah dan ibu dapat membantu si kecil dalam menstimulasi otot-otot tangannya dengan ikut bemain lego atau menyusun puzzle. Selain itu, permainan ini juga membantu melatih otak dan kecerdasan si kecil.
ADVERTISEMENT

3. Menggambar dan mewarnai

Jika si kecil diberikan kertas dan alat gambar seperti krayon, pensil warna, ataupun spidol, si kecil dapat menggambar atau mewarnai apa yang dia mau. Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan keterampilan kontrol jari dan memupuk kreativitas. Biarkan anak bereksperimen untuk menggambar dan memberi warna kertas gambar sesuai yang diinginkannya.

4. Mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu

Anak yang mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu sendiri, dapat melatih kemandirian anak dalam melakukan hal kecil yang berguna untuk dirinya. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan stimulus motorik halus pada anak. Anak akan menjadi terbiasa dengan hal-hal kecil yang dilakukan untuk diri sendiri.

5. Menggunting dan melipat origami

Kegiatan menggunting dan melipat origami merupakan kegiatan yang dapat melatih motorik halus anak. Ayah dan ibu dapat membantu dan membimbing anak dalam mengunting dan melipat origami. Berikan instruksi yang jelas apa yang akan anak gunting dan lipat. Lalu lihatlah hasil kreativitas dan karya anak. Semakin sulit benda yang akan digunting ataupun dilipat maka motorik halus anak pun akan semakin terlatih.
ADVERTISEMENT

6. Bermain kelereng dan manik manik

Tahukah ayah dan ibu, bahwa bermain kelereng dan manik-manik dapat menstimulus anak untuk melatih dan mengembangkan motorik anak? Anak yang terbiasa dengan bermain yang membutuhkan benda-benda kecil akan membuat anak terbiasa dengan hal yang kompleks. Jika ayah dan ibu mengajarkan anak dari hal yang kecil, maka motorik halus anak pun akan terbiasa tangkas dengan benda-benda kecil.
Nah, ayah dan ibu, itu tadi paparan terkait dengan motorik kasar dan halus serta cara menstimulasinya. Apakah ayah dan ibu sudah siap mencoba? Yuk, mari kita praktekkan bermain bersama anak dan melatih motorik kasar dan halusnya.