Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
10 Koleksi Fashion Terbaik di Tahun 2019
28 Desember 2019 15:14 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tahun 2019 isu sosial dan lingkungan menjadi tema besar di industri fashion dan pengaruhnya bukan hanya dalam hal bisnis tapi juga koleksi runway.
ADVERTISEMENT
Sejatinya koleksi fashion memang merefleksikan geliat sosial yang terjadi di masyarakat. Ada desainer yang mengeksekusi isu tersebut secara terang-terangan dan ada juga yang lebih membuatnya lebih imajinatif.
Bisnis tentu masih menjadi poin utama dalam pergerakan industri ini, namun di tahun 2019 ini juga menjadi turning point bagi desainer untuk mulai lebih peka dan menampilkan pesan positif dalam rancangannya. Meski tak bisa dipungkiri masih banyak yang salah kaprah dan berujung skandal rasisme. Dan 10 koleksi fashion terbaik di tahun 2019 ini tak hanya menarik dalam hal estetika dan tema, tapi juga intensi dan spirit positif di baliknya.
Valentino Haute Couture Spring 2019
Desainer Pierpaolo Piccioli untuk koleksi Valentino haute couture spring 2019, terinspirasi halaman editorial majalah mode Ebony dan Jet di era 1970-an dan Vogue Italia edisi Juni 2008. Secara spesifik benang merah dari ketiganya adalah eksistensi gadis kulit hitam di ranah fashion. Di arena couture, model berkulit hitam terbilang jarang tampil mendominasi suatu peragaan, jika bukan dalam konteks koleksi bergaya Afrika.
ADVERTISEMENT
Namun Pierpaolo berani mendobrak stereotip tersebut. Di samping deretan gaun couture bervolume dalam warna-warna vibran yang elegan, spirit diversity yang diusung menjadikannya sebagai koleksi fashion terbaik di tahun 2019.
Dries Van Noten Spring/Summer 2020
Kolaborasi tak lagi tentang label high street dengan desainer. Dries Van Noten mengajak desainer legendaris Christian Lacroix untuk merancang bersamanya. Secara visi estetis, keduanya memiliki perbedaan. Dries menyukai jukstaposisi maskulin dan feminin, dan Lacroix dikenal dengan gaya rancang glamor, klasik dalam permainan warna terang. Namun keduanya berhasil menciptakan sebuah koleksi yang berkesan vibran namun tetap effortless. Teatrikal namun tetap modern dan wearable. Jurnalis Sarah Mower dalam tulisannya untuk situs Vogue, menuliskan “jika saja spirit kolaboratif seperti keduanya dapat diikuti oleh para politisi,”.
ADVERTISEMENT
Balenciaga Spring/Summer 2020
“Satir” telah menjadi kata lain yang mendeskripsikan rumah mode Balenciaga semenjak Demna Gvasalia menjadi creative director. Ia kerap menginjeksi humor dan social culture dalam rancangan yang extravagant. Tak jarang kreasinya menjadi inspirasi kreator meme di internet. Pada koleksi teranyar, Demna membuat venue fashion show serupa ruang rapat anggota Legislatif. Model berjalan mengitari dalam baju ragam gaya yang mewakili ragam profesi. Di akhir, hadir parade gaun klasik yang seolah merefleksikan akan kembalinya aliran politik konservatif di sejumlah negara di dunia.
Saint Laurent Fall/Winter 2019
Sebagai creative director, Anthony Vaccarello gemar melakukan retrospeksi dalam hal mencari inspirasi untuk rumah mode Saint Laurent. Untuk koleksi fall/winter 2019 ia merujuk pada koleksi couture spring 1971. Ia membuat koleksi bergaya bohemian tersebut menjadi lebih seksi dan glamor serta memadukannya dengan inspirasi lain, yakni gaya maskulin yang chic. Hal lain yang menarik atensi dari koleksi ini adalah parade di akhir dengan efek glow in the dark. Dramatis, energetic, modern dan seksi.
ADVERTISEMENT
Prada Fall/Winter 2019
Di tengah carut marut demonstrasi, perdebatan sengit di arena politik dan naik turun ekonomi dunia, apa yang lebih menenangkan jika bukan menyangkut sesuatu yang sentimental seperti cinta. Pemahaman tersebut menjadi tema dasar dari rancangan musim gugur dan dingin 2019 dari Prada. Frankenstein turut menjadi inspirasi. Lupakan koleksi gothic, karena Prada menawarkan koleksi yang menggabungkan rancangan yang feminin dan powerful.
Melalui koleksi ini Miuccia Prada seolah ingin mengobarkan semangat optimis. Dan ragam gaya yang ditawarkan, dari yang klasik seperti padanan sweater dengan lace cape dan rok, jaket nylon yang sporty hingga cocktail dress, seperti menjadi analogi akan karakter perempuan yang multidimensional dan berani. Doesn’t that braid hairstyle remind you to Greta Thunberg?
ADVERTISEMENT
Givenchy Haute Couture Fall 2019
Karakter perempuan yang “badass” juga menjadi inspirasi Clare Waight Keller untuk koleksi Givenchy haute couture fall 2019. Perancang gaun pengantin Meghan Markle ini menghadirkan koleksi bergaya feminin, whimsical dan elegan dengan permainan siluet, warna dan detail feathers.
Koleksi ini sendiri menandai keberhasilan Clare dalam memadukan sisi eksperimentasi dirinya dengan legacy dari rumah mode Givenchy.
Dior Cruise 2020
Interpretasi dan apresiasi budaya tradisional menjadi salah satu sumber inspirasi bagi sejumlah desainer di tahun 2019 ini. Salah satu yang menarik atensi adalah koleksi Dior cruise 2020 yang terilhami Maroko. Maria Grazia Chiuri selaku creative director Dior juga turut melibatkan para artisan lokal dan seniman untuk terlibat baik dalam pembuatan koleksi maupun saat peragaan.
ADVERTISEMENT
Ia juga berkolaborasi dengan seniman Mickalene Thomas dan desainer Grace Wales Bonner untuk merancang gaya ikonis New Look sesuai dengan preferensi mereka. Lalu desainer asal Pantai Gading, Monsieur PathéO juga turut dilibatkan dan mendesain satu look. Dan desainer topi kelahiran Ghana, Martine Henry bekerja sama dengan Stephen Jones membuat turban. Tak hanya memberi napas baru bagi Dior, koleksi ini menjadi contoh sempurna bagaimana seharusnya desainer maupun rumah mode ketika mengangkat budaya tradisional, yakni bekerja sama dengan penduduk lokal.
Dior Men Fall/Winter 2019
Tak hanya dari ranah busana wanita, koleksi fashion terbaik di tahun 2019 juga datang dari arena pria. Di mana diwakili oleh Kim Jones dari Dior Men. Pada koleksi musim gugur dan dinginnya, Kim menghadirkan gaya tailoring baru dengan detail sash.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pria mungkin lebih konservatif jika berbicara fashion karena terbatasnya pilihan. Inovasi yang dilakukan Kim tak hanya memberi opsi baru tapi juga kian meredefinisi kata maskulin. Tak ada lagi kata sungkan atau merasa takut kehilangan sisi maskulinnya bagi pria untuk tampil lebih ekspresif.
Moncler 1 Pierpaolo Piccioli
Moncler adalah label yang dikenal dengan jaket puffer dan identik dengan ski. Lalu Pierpaolo Piccioli adalah desainer dari rumah mode Valentino. Ketika mereka berkolaborasi, sebuah koleksi yang kontemporer, sporty dan bernapaskan couture adalah hasilnya. Selain itu, pola yang hadir dalam gaun merupakan hasil kerja sama Pierpaolo dengan label Lemlem yang berfokus pada pengembangan artisan Ethiopia milik model Liya Kebede. Shailene Woodley mengenakan salah satu look di red carpet dan Pharrell Williams juga memakainya di cover majalah GQ. Melewati batasan kreativitas hingga lintas gender dan empowerment artisan Ethiopia, membuat koleksi ini menjadi salah satu yang terbaik di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Bottega Veneta Fall/Winter 2019
Tak lengkap jika membahas koleksi fashion terbaik di tahun 2019 tanpa memasukkan Bottega Veneta dalam daftar. Selain karena menjadi label paling populer di tahun ini berkat desainnya yang mengingatkan akan gaya Phoebe Philo di Celine. Sang desainer Daniel Lee, merupakan alumni tim Phoebe Philo, juga berhasil menghadirkan gaya baru bagi para wanita modern. Rok quilted satin detail rantai dengan kemeja kulit, fitted dress yang klasik, dan sporty coat dengan detail anyam khas label ini menjadi favorit. Dan tentunya rangkaian tas dan sepatu yang menjadi incaran para pecinta fashion. Setelah streetwear mendominasi, kini pendulum fashion kembali ke gaya yang minimalis, modern dan elegan.