Aksi Adaptasi Desainer di New York Fashion Week

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
20 September 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Koleksi Christian Siriano, Tom Ford dan Eckhaus Latta
zoom-in-whitePerbesar
Koleksi Christian Siriano, Tom Ford dan Eckhaus Latta
ADVERTISEMENT
Meski masih didera pandemi New York Fashion Week spring/summer 2021 tetap berlangsung dan para desainernya tak hanya beradaptasi dalam format presentasi tapi juga konsep rancangan. Meski masih menawarkan gaun pesta, turut hadir baju-baju kasual yang dapat dikenakan kala menjalani karantina mandiri, termasuk sweatpants yang menjadi pakaian yang paling banyak dibeli selama pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang membedakan perhelatan New York Fashion Week kali ini adalah absennya nama-nama besar seperti Marc Jacobs, Michael Kors dan Proenza Schouler. Alasannya serupa, pandemi membuat mereka terlambat mengerjakan koleksi. Serta rumor berhembus bahwa label Marc Jacobs sedang mengalami kesulitan finansial hingga membuat sang desainer pun harus menghentikan kegiatan produksinya.
Courtesy of Tom Ford
Menjaga keberlangsungan bisnis adalah masalah lain yang harus dihadapi desainer dan para pelaku industri fashion lainnya. Preferensi publik berubah diikuti daya beli yang menurun membuat desainer harus memutar insting kreatif mereka guna bisa beradaptasi dengan selera pasar. Organisasi perancang Amerika, CFDA, dibantu Anna Wintour editor majalah Vogue melakukan penggalangan dana bantuan bagi desainer dan manufaktur yang berbasis di New York agar tetap menjalankan roda bisnisnya.
Courtesy of Christian Siriano
Dari segi format presentasi, pemerintah kota New York memang masih mengijinkan adanya acara fashion show namun dengan protokol yang ketat. Seperti diantaranya, acara yang berlangsung di arena terbuka hanya boleh dihadiri sebanyak maksimal 50 orang. Sementara untuk kegiatan indoor hanya boleh setengahnya dengan catatan hanya diperbolehkan untuk staf dan model serta tidak boleh mengundang penonton. Meski banyak yang memilih format digital dengan merilis foto koleksi secara online, beberapa desainer juga tetap menggelar show sembari mengikuti peraturan tersebut. Seperti Jason Wu, Christian Siriano dan Eckhaus Latta.
ADVERTISEMENT
Berbicara tema rancangan, para desainer di New York Fashion Week ini kompak untuk berfokus menghadirkan spirit optimis. Bahkan jika biasanya ketika Amerika menyambut pemilihan Presiden desainer kerap merancang busana formal nan powerful seperti setelan jas kini nampak kurang terasa antusiasnya. Pada akhirnya perhelatan pekan mode seperti New York Fashion Week yang biasanya hanya sebatas acara marketing untuk kepentingan media sosial semata kini kembali kepada hakikatnya sebagai perayaan kreativitas desainer.
Berikut tujuh desainer yang menjadi highlight di New York Fashion Week spring/summer 2021.

Tom Ford

Courtesy of Tom Ford
“Saya ingin membuat baju yang bisa membuat Anda tersenyum,” ujar Tom Ford seperti dikutip dari situs Vogue mengenai konsep rancangan terbarunya. Di antara rangkaian blus, celana dan dress bermotif bunga dan leopard, item paling mencuri perhatian adalah celana dengan elastic band berhiaskan logo Tom Ford yang mereferensikan sweatpants atau mungkin celana boxer. Sebuah bentuk adaptasi yang ironis memang. Namun Tom Ford tidak sepenuhnya meninggalkan gaya flamboyan andalannya. Ia masih menghadirkan dress berpola geometris dan setelan jas yang dikenakan bersama atasan transparan. Koleksi ini memang terbilang paling komersial dibanding rancangan Tom Ford sebelumnya. Namun patut diapresiasi akan keberanian Tom Ford untuk konsisten menghadirkan gaya flamboyannya dalam bentuk yang lebih kasual.
Courtesy of Tom Ford

Rodarte

Daria Kobayashi Ritch/Courtesy of Rodarte
Label lain di New York Fashion Week yang melakukan adaptasi serupa adalah Rodarte. Brand bentukan kakak-beradik Laura dan Kate Mulleavy ini dikenal dengan gaun-gaun cantik nan romantis. Dan kini menawarkan sweater dan celana santai. Meski begitu para penggemar Rodarte masih bisa terpuaskan lewat rangkaian dress bermotif bunga yang bergaya ala era 1940-an.
ADVERTISEMENT

Jason Wu

Dan Lecca/Courtesy of Jason Wu
Jason Wu menjadi satu dari sedikit desainer yang mengadakan fashion show. Berlangsung secara outdoor dalam konsep berupa taman ala lanskap Tulum. Desainer favorit Michelle Obama ini menghadirkan rangkaian dress santai dalam warna pastel dan neon. Namun yang menjadi highlight adalah kehadiran separated pieces seperti polo top dan rok lipit dalam permainan siluet yang berkesan elegan. Jason Wu sukses membuktikan bahwa busana kasual pun dapat terlihat sophisticated.

Christian Siriano

Dan Lecca/Courtesy of Christian Siriano
Desainer jebolan ajang Project Runway, Christian Siriano juga tetap menggelar pertunjukan. Berlangsung di taman belakang rumahnya, Siriano menghadirkan gaun pesta dan ballgown. Meski kita tidak mengetahui akan nasib dari gaun-gaun tersebut namun Siriano menawarkan fantasi dan spirit optimis yang kuat. Selain itu Siriano juga menunjukan kepeduliannya dengan memakaikan model masker. Ia juga menampilkan political statement lewat gaun dan topi berhiaskan slogan “VOTE”. Sebagai bentuk kampanye agar masyarakat Amerika menyuarakan hak pilihnya di pilpres mendatang.
Dan Lecca/Courtesy of Christian Siriano

Eckhaus Latta

Darian DiCianno/BFA.com/Courtesy of Eckhaus Latta
Sementara itu label Eckhaus Latta memilih menggelar show di bawah jembatan Manhattan. Tanpa musik dan tanpa penonton, model berjalan mengenakan koleksi terbaru label ini dan masker bersama sejumlah pejalan kaki yang melintas. Craftsmanship menjadi fokus dari koleksi ini seperti pada rok crochet asimetris yang dikenakan model Paloma Elsesser.
ADVERTISEMENT

Christian Cowan

Courtesy of Christian Cowan
Jika yang lain berfokus pada busana sehari-hari, Christian Cowan yang berkolaborasi dengan rapper Lil Nas X menampilkan koleksi yang extravagant. Terinspirasi dari punk dan queer movement di era 1970-an, koleksi ini tak hanya seputar merayakan kreativitas dan pergerakan sosial tapi juga menyuarakan kebebasan berekspresi dalam situasi yang tak menentu seperti sekarang ini.

Tomo Koizumi

Courtesy of Tomo Koizumi
Berbasis di Jepang, desainer Tomo Koizumi juga memilih konsisten pada gaya rancangannya yang berkesan avant-garde. Spirit optimis yang menjadi tema besar desainer tahun ini ia urai dalam rancangan yang terinspirasi gaun pengantin. Terlepas dari aspek bisnis yang menjadi fokus desainer sekarang ini, Koizumi menjadi satu dari sedikit desainer yang masih memberi energi kreatif di New York Fashion Week kali ini.
ADVERTISEMENT