Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Koleksi Fendi Menswear Spring 2022 Bidik Generasi Millennial dan Gen-Z
20 Juni 2021 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melalui koleksi busana pria terbarunya yang penuh warna dan seksi lewat setelan model crop top rumah mode Fendi seolah memprioritaskan untuk membidik konsumen dari generasi Millennials dan Gen-Z.
ADVERTISEMENT
Silvia Venturini Fendi selaku creative director lini busana pria dan aksesori Fendi memang tidak menyebut secara spesifik mengenai target konsumen dari koleksi ini. Kepada situs Vogue Runway ia mengaku lebih terinspirasi akan spirit kebebasan. “Pada saat sekarang ini di mana kebebasan kita begitu terbatas, saya rasa ini juga adalah momen yang tepat untuk menghadirkannya. Oleh karena itu saya ingin memberikannya kepada citra pria dikoleksi ini. Saya merasa ini adalah saatnya untuk menekan segala batasan yang ada”, ujarnya.
Kebebasan akan berekspresi tersebut ia interpretasikan dalam ragam pakaian yang memang diciptakan untuk generasi digital yang kadang tak pernah ingin dibatasi. Padanan crop top seolah merefleksikan kaum Adam yang terobsesi untuk memamerkan otot perut mereka di media sosial. Warna-warna pastel yang mendominasi merepresentasikan selera generasi Millennial dan Gen-Z yang lebih terbuka di mana pria maskulin tak lagi harus selalu memakai warna hitam.
ADVERTISEMENT
Aspek fungsional tak lantas dilupakan oleh Fendi. Rangkaian pakaian bermotif abstrak dalam warna hitam dapat menjadi opsi untuk tampil elegan. Dari ranah aksesori, tampil iterasi teranyar dari tas seri Peekaboo dan Baguette dalam berbagai ukuran dan warna. Koleksi sunglasses turut mencuri perhatian yang kini hadir dengan pouch rantai berhiaskan logo FF.
Dominasi Millennials dan Gen-Z di masa depan
Strategi Fendi untuk menghadirkan koleksi yang merefleksikan preferensi fashion generasi Millennial dan Gen-Z memang bukan hanya didasari alasan artistik semata. Situs Forbes dalam artikelnya memprediksi bahwa di tahun 2025 mendatang 50 persen penjualan dari barang mewah akan bergantung pada generasi Millennials. Sementara situs Jing Daily pada Februari 2021 lalu menuliskan bahwa 15 persen dari pembelian barang mewah di China, yang merupakan pasar terbesar saat ini, berasal dari Gen-Z.
Kesadaran untuk mulai membidik generasi muda yang akan menjadi konsumen dominan di beberapa tahun ke depan memang bukan hal yang baru lagi. Namun bagaimana para label fashion mulai menjangkaunya adalah teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan. Aktif memasarkan di media sosial seperti Instagram dan TikTok dinilai belum cukup. Sebagai generasi yang kritis, konsumen dari dua generasi ini dinilai menginginkan bahwa brand yang mereka dukung juga perlu menawarkan value lain seperti sustainability.
ADVERTISEMENT
Ini seharusnya menjadi catatan lain bagi desainer dan eksekutif label fashion ketika meluncurkan koleksi terbaru di mana tak hanya memiliki nilai artistik semata tapi merepresentasikan sejauh mana kepedulian mereka terhadap permasalahan sosial dan lingkungan hidup.