Koleksi Perdana Givenchy Karya Matthew Williams Bidik Millennial dan Gen Z

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Courtesy of Givenchy
zoom-in-whitePerbesar
Courtesy of Givenchy
ADVERTISEMENT
Matthew Williams presentasikan koleksi perdananya untuk rumah mode Givenchy secara digital di perhelatan Paris Fashion Week spring/summer 2021 Minggu 4 Oktober waktu setempat. Matthew Williams yang dikenal lewat sebagai pendiri sekaligus desainer dari label streetwear Alyx menampilkan koleksi yang cenderung aman. Ia seolah menanggalkan zona nyamannya di ranah streetwear dan berfokus pada nilai-nilai historis dari rumah mode Givenchy sekaligus hendak membidik konsumen Millenial dan Gen Z.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terindikasi akan tidak adanya kreasi berhiaskan logo Givenchy. Penempatan logo memang acapkali diasosiasikan dengan gaya streetwear. Dalam wawancara bersama Vogue Runway, Matthew tak menampik bahwa publik berekspektasi bahwa ia akan banyak menampilkan logo namun ia menegaskan bahwa logo bukanlah prioritasnya bahkan ketika ia merancang untuk label pribadinya Alyx.
Courtesy of Givenchy
Courtesy of Givenchy
Bagaimana menerjemahkan garis desain klasik haute couture khas Givenchy untuk menjadi lebih modern dan relevan adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi olehnya. Pembaruan terlihat pada padanan halter top dan tailored pants warna ungu yang berkesan seductive dan menegaskan akan perubahan visi dari era Clare Waight Keller yang mengedepankan sosok perempuan yang powerful dan elegan. Begitu pula dengan gaun dan celana detail cut-out yang diprediksi akan menjadi favorit para selebriti. Sentuhan couture terlihat pada kehadiran cape dengan konstruksi bahu yang tegas dipadukan dengan gaun transparan berhiaskan embellishment. Sementara perpaduan sweater dan gaun serupa mengingatkan akan kreasi era Riccardo Tisci.
Courtesy of Givenchy
Di ranah menswear eksperimentasi Matthew terasa lebih menyegarkan. Seperti padanan tank top dengan celana high-waisted dan blazer dengan celana jeans yang diberi perlakuan bleaching. Meski begitu terdapat pengecualian seperti celana emas detail rantai dan atasan transparan yang lebih tepat diperuntukan untuk kostum panggung selebriti.
ADVERTISEMENT

Target membidik konsumen Millennial dan Gen Z

Courtesy of Givenchy
Sekilas visi estetis Matthew Williams di koleksi perdananya untuk Givenchy ini menunjukkan fokusnya untuk membidik generasi Millennial dan Gen Z. Sebuah target yang harus diakui gagal dicapai oleh Clare Waight Keller.
Secara spesifik para label fashion juga tengah membidik konsumen Milenial dan Gen Z di negara China. Selain karena tingginya angka konsumsi barang mewah di negara tersebut, kini dengan pulihnya aktivitas perekonomian masyarakatnya pasca lockdown menjadikan China menjadi harapan para pengusaha fashion untuk memulihkan penjualan.
Courtesy of Givenchy
Courtesy of Givenchy
Dalam laporan yang dirilis McKinsey & Company di tahun 2019 yang berjudul China Luxury Report 2019 How Young Chinese Consumers are Reshaping Global Luxury disebutkan meski seringnya konsumen muda China membeli iconic design namun mereka lebih mementingkan apakah label bersangkutan memiliki aspirasi yang sejalan dengan mereka ketimbang nilai-nilai historis yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Serta pentingnya bagaimana brand bisa memasarkan koleksi mereka secara menarik di media sosial menjadi poin yang memegang peranan penting.
Peluang bagi Givenchy dan Matthew Williams untuk menjangkau konsumen muda tentu besar. Mengingat salah satu persamaan dan kelebihan Matthew dengan kedua sahabatnya adalah Kim Jones dan Virgil Abloh adalah mampu menciptakan hype.
Namun perlu dicatat bahwa dalam membangun identitas baru tidak dapat dicapai dalam waktu sebentar. Untuk bisa memahami selera konsumen, desainer bukan hanya perlu peka dan mengandalkan insting kreatifnya tetapi juga ruang untuk belajar dari kegagalan.
Matthew Williams/Photo by Paolo Roversi/Courtesy of Givenchy
Target tersebut tentu bukan menjadi beban untuk Matthew Williams seorang tapi juga CEO baru Givenchy Renaud de Lesquen yang bergabung pada Maret 2020 lalu. Sebelumnya menjabat CEO Dior regional Amerika, Lesquen juga memiliki pengalaman di industri kecantikan di mana ia sebelumnya bekerja di L'Oréal selama 19 tahun dan menangani sejumlah brand yang berada di bawah naungan perusahaan besar tersebut.
ADVERTISEMENT
Penunjukkan Lesquen juga mengindikasikan keseriusan LVMH selaku pemilik Givenchy untuk mengembangkan lini kecantikan rumah mode tersebut.