Raf Simons Bergabung Sebagai Desainer Prada! 5 Hal Ini Menjadi Sorotan

Rayoga Akbar Firdaus
Fashion is food for thought
Konten dari Pengguna
1 Maret 2020 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rayoga Akbar Firdaus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Miuccia Prada dan Raf Simons/Prada.com
Raf Simons bergabung dengan Prada sebagai desainer. Raf Simons akan menjadi co-creative directors bersama Miuccia Prada. Kabar mengejutkan ini diumumkan pada penghujung Milan Fashion Week Fall/Winter 2020 pada Minggu 23 Februari 2020 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kabar ini tentu terbilang mengejutkan. Karena tidak biasanya sebuah label merekrut desainer lain untuk menjadi rekanan, di saat sang pendiri atau desainer utama masih memegang kendali. Dalam keterangan pers yang dirilis, Miuccia Prada dan Raf Simons akan memiliki tanggung jawab yang seimbang dalam hal kreatif dan pengambilan keputusan. Para pencinta fashion pun menyambut kabar bergabungnya Raf Simons dengan Prada ini secara antusias. Namun langkah perekrutan Raf Simons yang dilakukan Prada ini juga turut mengundang pertanyaan dan spekulasi. Adakah Prada sedang mempersiapkan seorang penerus? Atau ini hanya strategi bisnis semata? Lalu apakah mungkin tercapainya kesetaraan tanggung jawab dan peran bagi Miuccia Prada dan Raf Simons? Penulis mencoba menganalisis akan bergabungnya Raf Simons dengan Prada dalam lima poin berikut.
ADVERTISEMENT

Persamaan Visi Estetis Miuccia Prada dengan Raf Simons

ki-ka: Prada Fall/Winter 2019 - Dior Spring/Summer 2014/IMAXtree
Dalam keterangan pers yang dirilis disebutkan bahwa kerja sama antar keduanya merupakan sebuah pendekatan baru dalam hal kreatif bagi sebuah label fashion. Kolaborasi di industri mode telah mengalami perubahan arah. Bukan lagi hanya terjadi antara label high-street dengan desainer ataupun label fashion mewah seperti proyek yang digagas H&M, tapi kini label fashion yang mengajak desainer lainnya untuk membuat satu koleksi. Contoh terbaik adalah label Moncler melalui koleksi Moncler Genius yang menggandeng sejumlah desainer kenamaan seperti Pierpaolo Piccioli dari Valentino, Simone Rocha hingga yang terbaru Jonathan Anderson.
ki-ka: Prada Spring/Summer 2014 - Jil Sander Spring/Summer 2012/IMAXtree
Raf Simons tentu menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi kolaborator Prada. Karena keduanya dikenal memiliki persamaan visi estetis. Keduanya menyukai gaya feminin yang modern, gemar bereksplorasi dengan ide baik itu mengambil inspirasi dari film, seni maupun musik. Rancangan keduanya juga kerap merefleksikan geliat sosial politik dunia, hanya saja jika Prada lebih vokal maka Raf cenderung lebih ‘tenang’ dalam mengekspresikannya. Raf Simons, selain memiliki label menswear atas nama sendiri dan disebut sebagai salah satu yang mempopulerkan skinny suit bagi pria, sebelumnya bekerja sebagai creative director Jil Sander, Dior dan Chief Creative Officer Calvin Klein.
ki-ka: Prada Spring/Summer 2018 - Calvin Klein Spring/Summer 2018

Strategi Bisnis

Finale Prada Spring/Summer 2019/IMAXtree
Prada masih dalam tahap ‘pemulihan’ untuk menaikkan angka penjualan. Elizabeth Paton dalam artikelnya di situs The New York Times yang berjudul Critics Love Prada. Shoppers Haven’t. What Now? Menuliskan bahwa keuntungan Prada menurun pada tahun 2014, dengan sebesar 28 persen. Lalu tahun 2015 bertambah turun 27 persen, 16 persen pada tahun 2016 dan 7 persen pada 2017.
ADVERTISEMENT
Di awal tahun 2019, Prada melaporkan kenaikan pemasukan sebesar 2 persen dengan nilai mencapai 1,57 miliar Euro.
Track record Raf Simons dalam hal bisnis terbilang naik turun. Ketika mensupervisi Dior, ia berhasil menaikkan penjualan hingga 24 persen pada tahun 2012 seperti dikutip dari situs The Telegraph. Penjualan kian meningkat di tahun-tahun berikutnya. Namun ketika menjabat Chief Creative Officer Calvin Klein, garis desain konseptual Raf dinilai kurang cocok untuk label yang identik dengan gaya kasual dan seksi khas Amerika tersebut. Hanya dalam waktu dua tahun ia pun mundur.
Melihat besarnya antusias ketika kabar bergabungnya Raf diumumkan, diprediksi koleksi keduanya akan mendapat respon positif. Namun persaingan di industri fashion kian ketat. Tak hanya dipengaruhi akan maraknya desainer baru bermunculan tapi juga perubahan selera dan mindset konsumen itu sendiri. Semisal kepedulian konsumen akan isu sustainability seperti sekarang ini. Aspek kepekaan dan kepedulian sosial kini turut memegang peranan penting dalam industri fashion.
ADVERTISEMENT

Potensi Konflik

Miuccia Prada/IMAXtree
Tidak bisa dipungkiri sekalipun Prada menegaskan bahwa Raf Simons akan memiliki porsi kepemimpinan dan keleluasan dalam hal berkarya yang sama, namun potensi akan terciptanya konflik tidak bisa dihindari. Karena kerjasama berbeda dengan duo Jack McCollough dan Lazaro Hernandez dari label Proenza Schouler dan Dolce & Gabbana yang sama-sama pendiri. Atau Pierpaolo Piccioli dan Maria Grazia Chiuri ketika keduanya masih sama-sama menjadi creative directors Valentino. Karena tetap saja, Raf Simons direkrut oleh Prada.
Raf Simons dan Pieter Muller/IMAXtree
Selain itu sebelum Raf, Miuccia Prada memiliki rekanan lain yakni Fabio Zambernardi yang merupakan Design Director Prada sejak tahun 2002. Fabio memegang peranan krusial dalam mengelaborasi dan mengembangkan ide-ide kreatif Miuccia Prada secara komersial. Menjadi pertanyaan juga, akankah Raf turut serta membawa serta Pieter Mulier, yang selalu menjadi orang kepercayaan kemanapun ia bekerja?
ADVERTISEMENT

Akankah Raf Simons turut merancang Miu Miu?

Miu Miu Spring/Summer 2020/IMAXtree
Prada juga memiliki label sekunder yakni Miu Miu. Berbeda dengan lini sekunder label lain yang umumnya menjadi perwujudan akan versi yang lebih terjangkau dari lini utama, Miu Miu memiliki harga yang relatif sama dengan Prada. Perbedaan terletak hanya pada garis desain yang cenderung girly dan ekspresif. Prada tidak menyebutkan apakah Raf Simons akan turut serta merancang Miu Miu, namun penulis memprediksi kecil kemungkinannya. Karena jika Miuccia harus berbagi peran dalam mengembangkan Prada, mungkin setidaknya ia masih bisa memegang penuh kontrol atas Miu Miu. Tentu menarik akan melihat perbedaan antara koleksi Prada dan Miu Miu kedepannya pasca bergabungnya Raf.

Rencana Menjadikan Raf Simons Sebagai Penerus?

ADVERTISEMENT
Spekulasi bermunculan ketika Prada mengumumkan bergabungnya Raf Simons bahwa desainer asal Belgia tersebut sedang dipersiapkan untuk menggantikan Miuccia. Namun Miuccia Prada membantah rumor tersebut. Kepada kritikus fashion kenamaan Suzy Menkes di situs British Vogue, ia mengatakan “Ini bukan sama sekali tentang suksesi. Saya suka bekerja dan sangat bersemangat untuk mengajak Raf bergabung, tak lebih dari itu,”.
Koleksi perdana dari Miuccia Prada dan Raf Simons akan dipresentasikan pada Milan Fashion Week Spring/Summer 2021 pada bulan September mendatang.