Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengatasi Kenakalan Remaja dengan Self-Awareness
25 Desember 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rayosama Maldefta Raheshy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja menjadi masalah penting karena dapat mengganggu ketertiban masyarakat, mempengaruhi kesehatan mental dan fisik para remaja, serta berdampak negatif pada masa depan mereka. Di sisi lain juga dapat menyebabkan peningkatan kriminalitas, penurunan kualitas pendidikan, dan kerugian ekonomi bagi negara.
ADVERTISEMENT
Kenakalan remaja adalah perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh remaja di bawah usia dewasa menurut hukum. Istilah delinquen, biasanya mengacu pada kenakalan remaja dan juga digunakan untuk menyebut anak muda yang berperilaku tidak baik.
Di Indonesia, batas usia seseorang dianggap dewasa menurut hukum berbeda-beda tergantung konteksnya. Secara umum, individu dianggap cakap bertindak secara hukum pada usia 18 tahun atau jika sudah menikah. Hal ini ditegaskan dalam Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2012, yang menyebutkan bahwa seseorang yang telah mencapai usia 18 tahun atau telah menikah dapat dianggap dewasa secara hukum.
Namun, dalam konteks hukum perdata, Pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) menetapkan bahwa seseorang dianggap dewasa pada usia 21 tahun atau setelah menikah. Perbedaan ini menunjukkan bahwa batas usia kedewasaan hukum di Indonesia bisa berbeda, bergantung pada aturan dan konteks yang digunakan.
ADVERTISEMENT
Berbagai bentuk kenakalan remaja di Indonesia seperti:
Self-Awareness
Self-awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami perasaan, pikiran, serta perilaku dirinya sendiri. Hal ini mencakup pemahaman tentang kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, serta motivasi pribadi, termasuk bagaimana hal-hal tersebut memengaruhi orang lain.
Manfaat dari self-awareness antara lain:
1. Mampu mengelola emosi dengan baik,dengan memahami diri sendiri individu mampu merespons berbagai situasi dengan bijak.
2. Kualitas hubungan sosial yang lebih baik,memiliki kesadaran diri memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain secara empatik dan memahami perspektif mereka, sehingga dapat mempererat relasi interpersonal.
ADVERTISEMENT
3. Dapat membuat keputusan dengan tepat:memahami nilai-nilai dan tujuan pribadi, seseorang dapat mengambil keputusan yang selaras dengan prinsip hidup dan aspirasinya.
4. Dapat mengoptimalkan potensi diri,Kesadaran diri membantu individu mengenali keunggulan dan kelemahan mereka, sehingga mampu mengoptimalkan potensi diri
Strategi mengatasi kenakalan remaja melalui self-awareness
Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi kenakalan remaja dengan menekankan pentingnya kesadaran diri dan pengelolaan emosi:
1. Program Kurikulum: Sekolah dapat menyertakan kurikulum yang fokus pada pengembangan pemahaman diri, termasuk mengenali emosi, nilai-nilai, dan tujuan hidup. Hal ini bisa dilakukan melalui mata pelajaran seperti pendidikan karakter atau kesehatan mental.
2. Konseling dan Terapi:
Guru bimbingan konseling atau psikolog sekolah dapat memberikan dukungan melalui sesi konseling untuk membantu remaja meningkatkan kesadaran diri. Teknik seperti refleksi diri dan jurnal emosi bisa digunakan untuk membantu remaja mengenali diri mereka dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
3. Kegiatan Ekstrakurikuler:
Mengikutsertakan remaja dalam aktivitas yang menuntut kerja sama, kepemimpinan dan tanggung jawab dapat membantu mereka lebih menyadari kelebihan dan kekurangan diri, serta mengembangkan kesadaran diri.
4. Peningkatan Komunikasi Keluarga:
Menciptakan suasana keluarga yang terbuka, di mana remaja merasa nyaman,Pembicaraan rutin mengenai nilai-nilai dan harapan keluarga juga dapat memberikan kontribusi positif.
5. Pelatihan Keterampilan Sosial dan Emosional:
Menyelenggarakan workshop atau seminar yang fokus pada keterampilan sosial dan emosional, seperti empati, penyelesaian konflik dan pengaturan emosi.
6. Penggunaan Media dan Teknologi:
Memanfaatkan aplikasi atau video interaktif yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran diri dapat menjadi pendekatan yang kreatif untuk membantu remaja dalam cara yang mereka nikmati. seperti aplikasi "MyLife Meditation",Aplikasi ini menawarkan latihan mindfulness dan meditasi yang dapat meningkatkan kesadaran diri juga pengelolaan stres.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan :
Kenakalan remaja adalah masalah yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan mereka, masyarakat, dan negara. Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menumbuhkan kesadaran diri (self-awareness) di kalangan remaja. Dengan pemahaman diri yang lebih mendalam, remaja dapat mengelola emosi, memperbaiki hubungan sosial, dan membuat keputusan yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi perilaku negatif seperti kenakalan.
Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran diri pada remaja antara lain mengintegrasikan kurikulum yang fokus pada pemahaman diri, menyediakan layanan konseling, melibatkan remaja dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mengasah karakter, memperkuat komunikasi dalam keluarga, mengadakan pelatihan keterampilan sosial dan emosional, serta memanfaatkan teknologi dan aplikasi yang dapat mendukung pengembangan kesadaran diri. Dengan pendekatan ini, diharapkan remaja dapat lebih mengenali diri mereka dan membuat pilihan yang lebih positif untuk masa depan mereka.
ADVERTISEMENT
Dukungan terhadap self-awareness penting untuk membantu remaja mengelola emosi, membuat keputusan bijak dan memperbaiki hubungan. Langkah kecil ini dapat menciptakan masa depan yang lebih positif.
Live Update