Konten dari Pengguna

Stadion Luzhniki: Inspirasi Stadion GBK Tuan Rumah Final Piala Dunia

RBTH Indonesia
Suka dengan Rusia.
12 April 2018 18:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RBTH Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Uni Soviet memberikan pinjaman khusus sebesar 12,5 juta dolar AS untuk membangun Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta. Arsitek dan insinyur Soviet pun dikerahkan untuk pembangunan kompleks olahraga ini, yang masih merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Pada 1956, Soekarno berpidato di Stadion Luzhniki, Moskow. Soekarno diyakini begitu terkesan dengan stadion tersebut, sehingga memutuskan bahwa ibukota Indonesia memerlukan kompleks olahraga sejenis.
Uni Soviet memberikan pinjaman khusus sebesar 12,5 juta dolar AS. Arsitek dan insinyur Soviet pun dikerahkan untuk pembangunan komplek olahraga ini, yang masih merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
Kompleks Gelora Bung Karno dibangun untuk Asian Games 1962 dan stadion utamanya, yang awalnya memiliki kapasitas lebih dari 100 ribu penonton, menyerupai Stadion Luzhniki di Moskow.
Stadion Luzhniki Moskow dibangun pada 1956. Stadion ini dibangun di daerah yang indah di seberang gedung utama Universitas Negeri Moskow (MGU).
ADVERTISEMENT
Luzhniki merupakan stadion utama sepak bola Soviet dan rumah bagi Tim Nasional Uni Soviet. Luzhniki juga pernah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun 1980.
Setelah runtuhnya Uni Soviet, Luzhniki menjadi tempat konser papan atas di kota Moskow. Stadion ini telah menyambut artis-artis ternama dunia, seperti Michael Jackson, Madonna, Metallica, dan Red Hot Chili Peppers.
Pada tahun 1997, atap tembus pandang ditambahkan di atas tribun Luzhniki untuk melindungi para penonton dari terpaan hujan.
Kini, Luzhniki tengah menjalani "operasi kecantikan" yang diharapkan dapat tampil cantik pada pertandingan pembukaan dan final Piala Dunia FIFA 2018.
ADVERTISEMENT