news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siapa Pewaris Minangcabo

Realino Nurza
Team Leader dan Peneliti Lepas Institute of Religion and Sustainable Development (IRSAD.ORG)
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2022 9:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Realino Nurza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.pexels.com
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini penulis belum dapat menemukan garis keturunan kekaisaran Minangcabo (Minangkabau) yang sebenarnya. Klaim keturunan yang sekarang hadir pada ruang publik tidak cukup valid, jika dijadikan sebagai referensi dasar untuk saya telusur. Sebut saja Ranji, sebagai rujukan asal usul dari garis keturunan. Atau dalam konteks barat sering disebut dengan "family tree". Apa itu "family tree"? a genealogical chart showing the ancestry, descent, and relationship of all members of a family or other genealogical group.(sumber:dictionary). Atau dalam tafsir bebasnya adalah bagan silsilah yang menunjukkan leluhur, keturunan, dan hubungan semua anggota keluarga atau kelompok silsilah lainnya. Seperti sumber pemetaan sejarah juga berkata berbeda. Mengutip pada artikel ilmiah berjudul Minangkabo Di Atas Nagari pada beberapa waktu lalu oleh Alfa Noranda.
ADVERTISEMENT
Data di atas menunjukkan bahwa kelompok bangsawan berada di daerah Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Bukan seperti wacana selama ini berada di Desa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar. Data tersebut didukung oleh Oendang Oendang Adat Limbago (Sumber:manangkirang.org) sumber terbaru dan primer tulisan ini.
ADVERTISEMENT
Keturunan Adityawarman sebagai prakarsa Kekaisaran Minangcabo tidak terhubung sama sekali dengan garis keturunan yang sekarang seakan akan terafiliasi pada Kerajaan Pagaruyung. Dan tidak satu pun secara terbuka dari klaim keturunan Adityawarman mempublikasikan Ranji . Mungkin ini ada unsur benar, karena jika kita telusur dari garis gelar yang dibawa. Gelar raja tidak melekat pada diri sang raja alam Minangkabau sebelum diangkat sebagai Raja. Sejatinya tidak ada gelar yang secara waris darah bisa kita kenali dari genealogis. Selanjutnya temuan geografis dalam tulisan yang sama, berbunyi;
ADVERTISEMENT
Dua sumber terbaru ini, menurut penulis mesti ada penggalian lebih dalam oleh peneliti, pembuat kebijakan dan bahkan para pemimpin adat. Penulis sangat khawatir, ada misinformasi dan disinformasi yang secara terus menerus beredar dan justru mengarahkan generasi pada sesat informasi yang membuat kita kehilangan kebenaran serta kompetensi ilmiah kita. Selain itu ada persoalan kredibilitas yang nyata bagi keluarga yang merasa jadi penerima waris saat ini. Karena sudah menjadi aktor dalam sesat sejarah yang diyakini oleh publik. Dan lebih berbahaya lagi hal terkait informasi yang masih remang-remang ini turut disebarluaskan oleh institusi pemerintah seperti pada situs pemerintah provinsi sumatera barat (sumbarprov.go.id) dan situs dpr.go.id. Sungguh sangat miris, karena sejarah adalah penentu akar sebuah bangsa yang memperlihatkan masa depan bangsa tersebut. Kita bisa lihat dua perbandingan sumber yang satu didasarkan pada studi mendalam dan lainnya dari proses mensarikan tulisan lain.
ADVERTISEMENT
Sumber: