Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
AI dan Computer Vision Bidang Kajian Utama Profesor Baru Udinus
19 September 2023 9:46 WIB
Tulisan dari Humas Udinus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan kecerdasan buatan, Prof. Pulung Nurtantio Andono S.T., M.Kom mampu menjawab berbagai tantangan untuk melestarikan budaya dan alam Indonesia.Hal itu yang disampaikan dalam pidatonya saat dikukuhkan sebagai guru besar Teknik Informatika.
ADVERTISEMENT
Prof. Pulung memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang, seperti teknologi tiga dimensi (3D), Virtual Reality (VR), dan Augmentation Reality (AR). Digitalisasi menjadi aspek utama dalam pelestarian budaya gamelan menggunakan kecerdasan buatan. Dengan menggunakan teknik pengolahan gambar dan suara, kecerdasan buatan memungkinkan digitalisasi instrumen gamelan yang kini dikenal dengan E-Gamelanku. Perkembangan rutin dilakukan oleh Mas Prof. Pulung dengan berbagai penelitiannya tentang AI. E-Gamelanku yang semula dapat dimainkan menggunakan gadget, kini beralih memanfaatkan teknologi VR dan AR.
Melalui teknologi tersebut, dapat digunakan untuk membawa pengguna ke dunia gamelan, memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan instrumen. Bahkan, menciptakan musik mereka sendiri dalam lingkungan virtual yang mendidik dan menarik. Gamelan yang memanfaatkan teknologi tersebut yakni Gamelan Metaverse.
ADVERTISEMENT
Pengembangan gamelan robot yang dikenal dengan Robot Sekar Nuswantoro, juga dapat melestarikan kekayaan budaya Indonesia dengan menggabungkan tradisi gamelan yang klasik dengan inovasi teknologi robotik.
Salah satu bidang Ilmu Komputer yang berfokus pada replikasi bagian dari kompleksitas sistem penglihatan manusia, computer vision terus dikembangkan dan menjadi fokus penelitian dari Guru Besar ke-12 Udinus tersebut. Teknologi itu menjadi salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang memberikan potensi besar untuk
pelestarian alam. Penelitian pun telah ia lakukan melalui pemanfaatan computer vision dengan mengambil objek terumbu karang. Penelitian itu terus dikembangkan dan kini hasilnya telah disusun dalam penelitiannya.
“Saat ini, kecerdasan buatan telah menjadi fondasi teknologi dalam revolusi industri terutama dalam konteks pelestarian budaya dan alam. Dalam konteks pelestarian alam, teknologi computer vision menawarkan janji metode pemantauan keanekaragaman hayati yang lebih efektif,” terang Guru Besar yang juga akrab disapa Mas Prof Pulung itu.
Di Indonesia sendiri, Tak banyak guru besar yang berkecimpung di bidang Teknik Informatika khususnya di bidang AI dan Udinus pun kini telah memilikinya. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh Prof. Pulung Nurtantio Andono S.T., M.Kom. pada kurun waktu 10 tahun saja, Guru besar yang lahir pada 10 September 1982 itu telah memiliki 45 penulisan artikel dalam jurnal ilmiah.
ADVERTISEMENT
Berbagai penelitian besar di Udinus juga tak lepas dari campur tangan Prof. Pulung, 5 penelitian telah dilakukannya. Salah satunya yakni Robot Gamelan Sekar Nuswantoro. Ia pun juga telah meraih pendanaan sebesar 360 juta rupiah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud). Total itu ia hasilkan dari berbagai penelitian yang telah dihasilkannya. Bahkan 19 karya tulis dalam bentuk buku telah diterbitkan dari rentang waktu 2020 hingga 2022.
Pada sesi wawancaranya, Guru Besar Teknik Informatika Udinus, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom mengatakan bahwa gelar tertinggi di jenjang Pendidikan di Indonesia yang diraihnya, bukan merupakan akhir namun merupakan awal dari sebuah perjuangan. Kedepan, Prof. pulung akan berupaya untuk terus meningkatkan jumlah inovasi yang mampu bermanfaat bagi masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
“Gelar Guru Besar merupakan sebuah amanah dan menjadi tanggung jawab besar. Saya harap dengan adanya tambahan Guru Besar ini, Udinus semakin maju dan kedepan mampu menjadi World Class University,” Tegas Guru Besar pertama pada bidang Ilmu Komputer di Jateng tersebut.
Ungkap Prof Pulung, berbagai tantangan dalam mempelajari AI dan menerapkannya. Hal itu dikarenakan AI bukan ilmu baru, namun juga ilmu yang lama. Menurutnya, saat ini referensi terkait AI yang terbatas, Kedepan, AI menjadi ilmu yang dipelajari oleh Prof. Pulung, akan dimanfaatkan untuk menangani permasalahan stunting di Indonesia khususnya di Kota Semarang.
“Dengan referensi yang terbatas, maka perlu jeli dalam melihat referensi. Permasalahan Stunting saat ini, masih hangat-hangatnya dan kita perlu membantu lewat AI agar masalah stunting cepat selesai,”tutupnya.
ADVERTISEMENT
Pengukuhan Profesor ke-12 Udinus, dilakukan di MAC Ballroom di Majapahit Semarang, dan dikukuhkan secara langsung oleh Ketua Senat Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom. Disaksikan juga oleh seluruh Guru besar Udinus dan juga Civitas Academica Udinus beserta tamu, satu diantaranya Direktur Kelembagaan Kemdikbud Ristek, Dr. Lukman, ST., M.Hum