Kolaborasi Dengan UHB, Udinus Jadi Tim Pendamping Dalam Program Kosabangsa

Humas Udinus
Akun Resmi Humas Universitas Dian Nuswantoro
Konten dari Pengguna
22 November 2023 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas Udinus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dekan FIB Udinus, Dr. Raden Arief Nugroho (tiga dari kiri)  bersama perwakilan tim UHB Tin Utami, SST.,S.Kep.,Ners.,M.Kes (berkerudung merah) saat foto ebrsama selepas pengumpulan dan dokumentasi data program kosabangsa
zoom-in-whitePerbesar
Dekan FIB Udinus, Dr. Raden Arief Nugroho (tiga dari kiri) bersama perwakilan tim UHB Tin Utami, SST.,S.Kep.,Ners.,M.Kes (berkerudung merah) saat foto ebrsama selepas pengumpulan dan dokumentasi data program kosabangsa

Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berkolaborasi dengan Universitas Harapan Bangsa (UHB) dalam pelaksanaan program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) 2023. Kosabangsa merupakan program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Udinus sebagai tim pendamping akan mendampingi tim pelaksana dari UHB Banyumas dalam melakukan penguatan seni budaya lokal, yaitu Lengger Banyumasan dan Wayang Kulit Gagrag Banyumasan. Secara spesifik, desa yang dipilih sebagai mitra kegiatan adalah Desa Sudagaran. Hal ini dikarenakan desa tersebut memiliki potensi edukasi dan konservasi budaya lokal Banyumas yang perlu ditangani lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Ketua Pendamping sekaligus Dekan FIB Udinus, Dr. Raden Arief Nugroho, S.S., M.Hum., menyebutkan dalam mempersiapkan pendampingan, terdapat beberapa hal yang dilakukan. Di antaranya adalah diselenggarakannya Forum Grup Discussion pembekalan perintisan desa wisata berbasis kedayaan.
"Setelah itu, untuk menjamin keberlanjutan kegiatan kami membuat jaringan kerjasama yang kuat dengan pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Desa Sudagaran, Yayasan Rumah alengger Banyumasan Persatuan Pedalangan Indonesia Banyumas, dan Paguyuban Pecinta Wayang Kulit Gagrag Banyumasan BIMA Maneges," jelasnya.
Sementara itu, tim dari UHB, Tin Utami, SST.,S.Kep.,Ners.,M.Kes menjelaskan bahwa dalam program tersebut membawa misi edukonservasi budaya lokal dibantu dengan potensi teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Terdapat 2 bentuk kegiatan pendampingan, yakni edukasi dan konservasi.
Model Folktale Text Transformation diterapkan dalam kegiatan edukasi yang berfungsi mengubah bentuk cerita lokal di Banyumas menjadi bentuk lain. Misalnya kartun ataupun karakter lainnya.
ADVERTISEMENT
"Sementara itu pada kegiatan konservasi menerapkan model Folkloristic. Dengan model ini, kami berusaha mempertahankan bentuk cerita yang ada dalam wayang dengan menambah unsur cerita visual-dramatis," jelasnya.
Selama proses pendampingan, Udinus nantinya akan melakukan evaluasi dan monitoring kegiatan dengan maksimal.