news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hindari Makanan-Makanan Ini Jika Tak Mau Kena Asam Urat

KlikDokter
Konsultasi lewat chat dengan dokter umum dan spesialis, beli obat, vitamin, booking RS, dan cek kesehatan dengan Health Tools. Hidup sehat bersama KlikDokter.
Konten dari Pengguna
12 November 2018 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KlikDokter tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asam urat (Foto: Pengobatantradisional.biz)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asam urat (Foto: Pengobatantradisional.biz)
ADVERTISEMENT
Tak ada orang yang ingin memiliki asam urat tinggi. Oleh karenanya, konsumsi makanan setiap hari harus diperhatikan. Untuk mewujudkan ini, ketahui makanan tinggi zat purin yang bisa mengganggu kadar asam urat Anda.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Fiona Amalia, MPH, dari KlikDokter, purin merupakan zat yang secara alami diproduksi di dalam tubuh, dan ditemukan di sebagian makanan. Zat ini tidak sepenuhnya buruk, tetapi sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah besar.
Saat tubuh mencerna purin, maka akan diproduksi hasil samping atau limbah yang Anda kenal sebagai asam urat. Jadi, semakin banyak jumlah purin yang dikonsumsi, semakin tinggi pula jumlah asam urat yang mengendap di dalam tubuh.
Inilah daftar makanan yang bisa bikin kadar asam urat melonjak
Penting untuk dicatat, makanan dengan kadar purin tinggi mengandung lebih dari 200 miligram purin per 100 gram, sedangkan yang berkadar purin sedang mengandung 150-200 miligram purin per 100 miligram.
Untuk mencegah naiknya asam urat, hindari konsumsi makanan berpurin tinggi dan batasi konsumsi makanan berkadar purin sedang, di antaranya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Jeroan dan daging
Semua jeroan, seperti hati, pankreas, ginjal, otak, paru, lidah dan babat, mengandung kadar purin yang sangat tinggi. Daging bebek dan sapi muda juga tinggi purin, dan karenanya harus dihindari.
“Untuk daging sapi, babi, kambing, dan ayam―terlebih yang berlemak―batasi konsumsinya hanya 100 gram per hari. Air kaldu yang berasal dari daging-daging ini pun mengandung purin yang tinggi, sehingga tetap harus Anda batasi konsumsinya,” kata dr. Fiona menjelaskan.
2. Ikan dan seafood
Keduanya merupakan sumber purin. Di antara ikan dan seafood, kerang, ikan sarden, trout, haring, teri, dan kembung adalah yang mengandung kadar purin paling tinggi.
Jenis makanan laut yang kadar purinnya tergolong sedang adalah ikan tuna, cod, mas, pecak, kakap, salmon, serta seafood seperti tiram, lobster, kepiting dan udang.
ADVERTISEMENT
3. Produk susu tinggi lemak
Susu tinggi lemak seperti whole milk atau full cream, serta produk sampingannya, seperti keju juga tinggi kandungan purin. Sebaliknya, menurut dr. Fiona, konsumsi susu skim dan produk susu rendah atau bebas lemak (keju maupun yoghurt) tergolong rendah purin, sehingga cenderung aman dikonsumsi.
4. Sumber makanan nabati
Beberapa jenis sayuran seperti jamur, asparagus, kembang kol, lentil, kacang-kacangan, polong-polongan, dan bayam berkadar purin sedang dan konsumsinya dibatasi tidak lebih dari 2 porsi, atau 1 cangkir mentah atau ½ cangkir matang, per minggu. Meski demikian, penelitian terbaru membuktikan bahwa konsumsi sayuran ini tidak meningkatkan kadar asam urat.
5. Makanan tinggi gula
“Metabolisme gula memang tidak menghasilkan purin. Namun, makanan tinggi gula sederhana, seperti roti tawar putih, produk roti komersil, cake, kue-kue kering, produk minuman kemasan dan minuman bersoda, khususnya yang mengandung high-fructose corn syrup dapat meningkatkan kadar asam urat,” jelas dr. Fiona.
ADVERTISEMENT
6. Alkohol
Minuman beralkohol, khususnya bir dan minuman beragi, sangat tinggi purin. Sedangkan, liquor dan wine berkadar purin sedang dan karenanya masih bisa dikonsumsi dalam batas wajar.
Dengan membatasi makanan yang mengandung purin, diharapkan kadar asam urat di dalam tubuh Anda bisa terjaga di rentang normal, “2,4–6 mg/dL untuk wanita dan 3,4–7 mg/dL untuk pria,” kata dr. Fiona. Kombinasikan diet rendah purin dengan perilaku hidup sehat, olahraga secara rutin dan teratur, serta menjaga berat badan ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga dengan baik.
(RN/ RH)