Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Fenomena Langka, Paus Pembunuh Muncul di Perairan Indonesia
25 Mei 2018 16:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Makassar Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
makassar.terkini.id - Peneliti Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar menemukan fenomena langka di perairan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Fenomena menarik ini terjadi di perairan Pantai Botubarani, Provinsi Gorontalo pada tanggal 7 Februari dan 26 Maret 2018. Paus Pembunuh atau biasa disebut The Killer Whale (Orcinus orca) terlihat sebanyak 4 ekor di zona interaksi Hiu Paus.
Satu hari sebelumnya masih terlihat Hiu Paus muncul di zona tersebut. Namun setelah kedatangan Orca ini, Hiu Paus menghilang. Fenomena ini sangat langka terjadi di wilayah Indonesia, sehingga peneliti diharapkan bisa melakukan penelitian lebih mendalam. Mengungkap kenapa hal ini bisa terjadi.
“Peneliti melihat Paus Pembunuh saat melakukan pemantauan Hiu Paus,” kata Andry Indryasworo S Kepala BPSPL Makassar seperti dilansir BPSPL di website Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Hiu Paus adalah jenis ikan yang dilindungi. Mempunyai sebaran habitat sangat luas di perairan tropis yang hangat suhunya. Mampu bermigrasi ke berbagai penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Hiu Paus muncul pada periode tertentu di berbagai pantai dangkal yang terletak antara Australia dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, seperti di Pantai Nusa Tenggara Timur, Teluk Tomini, perairan Lembata, Pulau Solor NTT, Teluk Cendrawasih, Probolinggo, Talisayan Derawan, Bolsel dan pantai Botubarani Gorontalo.
Peneliti berupaya mendata dan mengetahui pola tingkah laku dan waktu kemunculannya di wilayah-wilayah tersebut secara periodik.
Jika data kemunculan Hiu Paus bisa diketahui dengan baik, pemerintah tidak hanya bisa mengeluarkan kebijakan perlindungan. Tapi memanfaatkan waktu ini sebagai musim ekowisata. Sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Hampir semua orang khususnya masyarakat Indonesia, memiliki ketertarikan yang sangat tinggi untuk melihat secara langsung dan menjumpai salah satu hewan terbesar ini. Menurut catatan dari Kelompok Sadar Wisata Botubarani pada 1 Mei hingga akhir Juli 2016, wisata watching di atas perahu 32.043 orang, wisata snorkeling 573 orang, wisata diving 197 orang.
ADVERTISEMENT
Hanya dalam 3 bulan lebih dari 30.000 orang berkunjung hanya untuk melihat Hiu Paus. Bahkan dalam satu hari bisa 1.000 orang yang datang berkunjung ke pantai Botubarani.
Angka yang cukup fantastis untuk mengangkat ekonomi masyarakat di Gorontalo dari sektor wisata saja.
Mulai awal Nopember 2016, BPSPL Makassar bersama Kelompok Sadar Wisata Botubarani mendata Hiu Paus yang muncul di zona interaksi wisata dengan cara mencatat secara langsung setiap harinya. Sehingga saat ini sudah bisa dilihat kecenderungan waktu-waktu musim migrasi Hiu Paus muncul di Botubarani.