Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Memburu Hikmah Muhibbah Spiritual, Eksan Institute Bedah Buku Muktamar Ramadhan
27 Oktober 2017 4:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari SantriNews tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Memburu Hikmah Muhibbah Spiritual, Eksan Institute Bedah Buku Muktamar Ramadhan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1509051365/buku_jvcvsc.jpg)
ADVERTISEMENT
Jember, SantriNews.com - Puluhan mahasiswa dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Liga Mahasiswa NasDem Jember berkumpul di Eksan Institute, Jember, 22 Oktober 2017.
ADVERTISEMENT
Mereka sedang mengikuti bedah buku ‘Muktamar Ramadhan; Muhibbah Spiritual Indonesia-Mekkah Moch. Eksan,’ karya dari Abdul Hady JM dan Ubaidillah Dzanoroyin.
Ubaidillah dalam pemaparannya menyebutkan bahwa buku tersebut menjelaskan kisah perjalanan Moch. Eksan bersama isterinya ketika menunaikan ibadah umrah pada bulan Ramadhan lalu. “Ini kisah pengalaman spiritual Moch. Eksan saat melakukan umrah beberapa waktu lalu,” kata Ubaid.
Menurut Ubaid, setiap perjalanan, apalagi perjalanan spiritual seperti umrah selalu menyimpan hikmah yang bisa diambil. Begitupun halnya dengan umrah yang dilakukan Eksan.
“Perjalanan itu sangat dianjurkan karena banyak hikmah yang bisa diambil. Termasuk perjalanan Moch. Eksan,” tambahnya.
Sementara itu, Eksan ketika memberikan sambutan menyebutkan bahwa umrah yang dilakukan pada bulan Ramadhan lalu menyimpan suka dan duka.
ADVERTISEMENT
“Sukanya karena bisa sampai ke Baitullah, ke Kota Nabi. Dukanya, tidak bisa merasakan idul fitri bersama keluarga besar,” cerita Eksan.
Ia juga bercerita, bahwa ketika melaksanakan ibadah umrah, ia merasakan sensasi kenikmatan yang tidak bisa dibahasakan secara gamblang. “Kenikmatan ibadah umrah itu bisa dinikmati, namun tidak bisa diceritakan secara gamblang,” pungkasnya.