Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
2 Juta Massa Hadiri Reuni 212 Sampaikan Kritik ke Jokowi
2 Desember 2018 19:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Jakarta – Sekitar 2 juta massa menghadiri unjuk rasa sekaligus peringatan dua tahun gerakan 212 yang anti Pemerintahan Presiden Joko Widodo, di ibukota Jakarta, Minggu.
ADVERTISEMENT
Kelompok yang menamai aksi mereka sebagai “Reuni Aksi 212” memenuhi kawasan Monumen Nasional, Jalan Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia, Tugu Tani dan kawasan lain. Mereka berorasi dan menyanyikan lagu-lagu bernuansa kritik terhadap Pemerintahan Jokowi.
“Orang-orang dibohongi, janji-janji diingkari, mandat dikhianati. Ganti Presiden 2019,” ujar mereka, merujuk pada Pemilihan Presiden yang akan digelar tahun depan. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (2/12/2018).
Peserta demonstrasi datang secara bergelombang datang ke Jakarta sejak malam baik dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
Mereka datang dari kota-kota sekitar ibukota, namun ada juga yang berasal dari Sumatera, Sulawesi dan pulau-pulau lain.
Sejak malam, mereka menggelar berbagai acara seperti Tahajud bersama, pembacaan Al-Quran, dan salat Subuh bersama.
Sebagian besar mereka menggunakan pakaian putih-putih dengan membawa bendera bertuliskan kalimat Tauhid.
ADVERTISEMENT
Aksi 212 merujuk pada tanggal pelaksanaan unjuk rasa 2 Desember- pada awalnya adalah demonstrasi yang menyerukan penuntutan Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Basuki Tjahaja Purnama, yang dianggap telah menodai agama.
Gubernur Ahok, kemudian dijatuhi hukuman dua tahun penjara.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, yang sekarang menjadi calon Wakil Presiden dari Presiden Joko Widodo, ikut membentuk gerakan ini dengan mengeluarkan fatwa MUI, bahwa Ahok telah melakukan penodaan agama.
Kelompok ini kemudian mendapatkan dukungan dari politisi-politisi Islam dan berubah menjadi gerakan anti-Presiden Jokowi.
Dalam pawai tersebut, calon presiden penantang Jokowi, yaitu Prabowo Subianto hadir dan memberikan orasi. Hadir juga politisi-politisi yang selama ini menjadi oposisi Pemerintahan Jokowi.
Kelompok ini juga sudah memberikan dukungan politik pada Pilpres 2019 mendatang pada Prabowo dan berharap agar Presiden Jokowi tidak bisa meraih jabatan keduanya. (AA)
ADVERTISEMENT
The post