Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
3 Cara Pernapasan yang Tepat Saat Lari
2 Maret 2019 19:13 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com - Olahraga yang paling sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja yakni lari. Namun, tahukah Anda bahwa tehnik pernapasan yang tepat dalam berlari lari sangatlah penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tak perlu bingung, berikut cara mempraktikkan pernapasan yang tepat menurut pelatih lari tersertifikasi RRCA, Marni Wasserman.
Bernafas Melalui Mulut
Marni yang juga merupakan pelatih di Mile High Run Club menjelaskan, pada dasarnya kita harus bernapas melalui mulut ketika berlari. Alasannya, bernapas melalui mulut memungkinkan Anda untuk mendapatkan lebih banyak udara masuk.
Selain itu, bernapas melalui hidung terlalu keras juga bisa mengeraskan otot-otot wajah, khususnya bagian rahang. Padahal, kita selalu menginingkan rahang dalam kondisi tidak tegang. Ketika bernapas melalui mulut, rahang akan membuka sehingga lebih bersifat renggang.
Meski demikian, bernapas melalui hidung juga tidak dilarang terutama jika hanya melakukan lari ringan. Namun, usahakan membuang udara melalui mulut.
Ketika olahraga lari yang dilakukan cukup berat, bernapas melalui mulut cenderung lebih efisien untuk mendapatkan oksigen.
Tetapi, hal ini juga dipengaruhi kecepatan. Ia menjelaskan bahwa ketika berlari dengan kecepatan lambat dan pernapasan hidung lebih terasa nyaman, maka lakukanlah.
Ia juga menyarankan, agar mulut tidak terasa kering ketika berlari, maka aplikasikanlah sejenis lip balm atau permen karet untuk menjaga saliva. Namun, ia mencatat bahwa tidak semua orang suka melakukannya dan memilih berhenti sejenak untuk minum air.
Selain itu, kondisi cuaca juga berdampak pada pernapasan. Misalnya ketika suhu menurun drastis, maka Anda mungkin akan memilih bernapas dengan hidung.
"Jika di luar terlalu dingin, bernapas juga akan sulit karena udara dingin akan mengeras di paru-paru," kata Marni.
Bernapas melalui hidung memang bisa terasa sedikit hangat, namun udara yang masuk tidak sebanyak ketika bernafas melalui mulut.
"Lari di ruangan tertutup mungkin bisa terasa lebih hangat dan lebih mudah dilakukan," ujarnya.
Baca Juga:Â RSUD Bangkalan Tangani 300 Pasien Demam Berdarah Dengue Stabilkan Napas
Beberapa orang merekomendasikan agar napas dilakukan dalam tiga atau dua hitungan. Namun, Marni menyarankan setiap untuk membangun ritme nafas yang stabil, berapapun hitungannya.
Napas bisa juga disesuaikan dengan langkah kaki. Napas yang stabil ketika lari sudah mencapai tahap berat sangatlah penting karena kondisi tersebut akan menjaga kita tetap fokus. Namun, ketika Anda baru mulai berlari atau baru kembali memulai lari setelah berhenti lama, bernafaslah perlahan. Pastikan ritme pernapasan Anda baik terlebih dahulu.
"Bernapas terlalu terburu-buru bisa menyebabkan sakit tajam di bagian tulang iga," katanya.
Anda bisa juga menggabungkan lari dengan jalan kaki untuk menjaga pernapasan. Misalnya, bisa dengan variasi tiga menit lari dan tiga menit jalan kaki.
"Jika sudah terbiasa selama beberapa minggu, Anda akan menemukan durasi tersebut bisa lebih lama," ujarnya.
Tetapi, ketika Anda hanya melakukan lari ringan atau jogging namun sudah kehilangan napas, artinya level kebugaran Anda menurun dan Anda perlu berhenti. Jangan ragu memeriksakan kondisi Anda sebelum kembali memulai lari.
Tahapan Menjadi Pelari handal
Untuk menguatkan paru-paru, belajarlah untuk bernapas lebih baik dan mampu mengontrol nafas.
Menurutnya, cara yang baik yakni dengan renang. Renang adalah cross-training yang baik karena memaksa kita untuk fokus bernafas. Bahkan ketika Anda sudah menjadi seorang pelari, Anda tetap perlu melakukan renang sesekali.
Selain itu, renang menurutnya juga bisa menjadi olahraga ketahanan tanpa dentuman. Cara lain untuk mengaktifkan otot berbeda yang tidak diaktifkan ketika lari, misalnya lewat yoga dan latihan beban tubuh (bodyweight).
Namun, satu hal yang penting adalah bernapaslah dengan benar. Sebab menurutnya, banyak orang cenderung menahan napas mereka. Hal itu tidaklah baik.
Ketika Anda sedang berlari dan terus memikirkan tentang pernapasan, maka hal itu akan jadi aneh. Anda harus konsisten melakukannya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang alami," katanya.
Itulah beberapa cara pernapasan yang benar saat lari. Semoga bermanfaat.
ADVERTISEMENT