Bangkitkan Ekonomi Warga Melalui Budaya Karapan Sapi Tradisional Sumenep

Konten Media Partner
5 Agustus 2018 20:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkitkan Ekonomi Warga Melalui Budaya Karapan Sapi Tradisional Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar lomba karapan sapi tradisional (pacuan) di Lapangan Giling, Sumenep, Minggu (5/8/2018).
ADVERTISEMENT
Lomba karapan sapi dalam rangkaian Visit Sumenep 2018 itu diikuti 48 pasang sapi dari empat kabupaten di Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep).
“Budaya karapan sapi itu memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Sebab, pada saat proses mencari juara itulah, ada nilai harga sangat tinggi bagi sapi Madura,” kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada sambutannya.
Menurutnya, tidak mudah merawat karapan sapi, pemiliknya membutuhkan ketelatenan dalam hitungan tahun dan modal besar. “Misalnya saja, harus diberi seratus butir telur setiap hari, kalau satu bulan sudah berapa juta. Belum perawatan lainnya,” katanya.
Budaya karapan sapi yang tidak ada di negara dan daerah lain kecuali di Madura juga mendorong nilai ekonomi yang sangat tinggi bagi sapi-sapi Madura. “Dan pusat sapi yang berkualitas itu juga ada di Sumenep. Sapi poday, ini kan luar biasa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan kelebihan yang dimiliki sapi-sapi Sumenep, maka pemerintah daerah sudah selayaknya untuk mendorong perkembangan produksi dan kualitas sapi karapan seiring dengan program tahun kunjungan wisata.
“Melalui lomba karapan sapi tradisional ini tentu salah satu cara untuk mendorong dan membangkitkan ekonomi masyarakat Sumenep,” ujarnya.
Karapan Sapi Itu Unik
Achmad Fauzi juga menilai, karapan sapi tradisional juga unik dan membutuhkan rasa satu jiwa. “Misalnya, yang menjadi joki karapan harus orang yang se-jiwa dan selaras dengan keinginan sapi. Jika tidak bisa dibawa kemana-mana,” terangnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengharapkan, karapan sapi tradisional yang sudah biasa digelar oleh masyarakat Sumenep terus ditingkatkan agar kaula muda ikut senang dan cinta dengan sapi.
“Karapan sapi mempunyai filosofi yang sangat tinggi dalam kehidupan masyarakat Madura dan budaya yang mengakar. Jadi, jangan sampai tergeser oleh budaya lain yang belum tentu baik bagi kehidupan masyarakat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menandai dimulainya lomba karapan sapi tradisional yang memperebutkan piala Bupati Sumenep 2018, diawali dengan proses penyerahan bendera start oleh pihak panitia dan dilanjutkan dengan pelepasan pasangan karapan sapi.
Hadir dalam even tersebut, jajaran Forpimda dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Sumenep.(Hartono)