Buah Siwalan dan Legen Manjakan Pengunjung Wisata Pantai Ropet Sumenep

Konten Media Partner
17 Juli 2017 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah Siwalan dan Legen Manjakan Pengunjung Wisata Pantai Ropet Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pengunjung di Pantai Ropet Giliyang Sumenep
PortalMadura.Com, Sumenep - Pengunjung wisata Pantai Ropet, Desa Banraas Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dimanja dengan buah siwalan yang masih segar.
ADVERTISEMENT
Daging buah dari pohon Lontar atau Borassus Flabellifer itu disajikan olen pihak pengelola. Rasanya hampir menyerupai kolang-kaling, namun sebagian orang mengatakan buah siwalan lebih enak daripada kolang-kaling.
Buah ini, memiliki sejumlah zat gizi penting, antara lain kadar karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga cocok bagi yang sedang menjalankan program diet.
Pengunjung juga mendapat minuman legen. Air nira dari pohon siwalan itu sangat menyegarkan. Dari air Nira inipun bisa dibuat gula merah. Di samping menjadi pendukung minuman untuk memperkuat daya pendengaran sampai meningkatkan produksi sperma bagi laki-laki.
"Ini menu sajian yang beda dengan daerah lain. Buah siwalan dan legen ternyata sangat disukai saat kami mengantarkan tamu wisata dari Surabaya, kemarin," terang Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Madura, Mohammad Fadel, Senin (17/7/2017).
ADVERTISEMENT
Pantai Ropet merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Pulau Giliyang yang dikenal dengan Pulau Oksigen terbaik kedua di dunia setelah Yordania.
Di pulau yang menjadi produk unggulan wisata Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam program Visit Sumenep 2018 itu, juga tersaji keindahan alam lainnya yang masih alami, seperti 10 gua yang tersebar di dua desa. Salah satunya goa Mahakarya dan tebing unik menjulang dibagian timur pulau.
Gazibo alami beratap ilalang dan modern beratap genting sudah dibangun oleh warga setempat disejumlah lokasi wisata. Kuliner khas warga setempat dengan ikan laut segar serta aksisoris hasil kerajinan warga setempat dengan mudah didapat.
Untuk sampai ke Pulau Giliyang membutuhkan perjalanan laut dari Pelabuhan Dungkek dengan menggunakan perahu. Biaya perahu reguler hanya Rp10 ribu sekali pergi. Selama di pulau dapat menggunakan motor roda tiga yang disewakan oleh warga setempat.(Harono)
ADVERTISEMENT