Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Dituduh Tak Netral Gara-gara Simbol Jempol, Ini Jawaban KPU Pamekasan
20 Februari 2018 16:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Pamekasan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku tidak ada maksud untuk mendukung salah satu bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati saat berfoto menggunakan simbol jempol pada acara Jalan-jalan Sehat (JJS) hari Minggu lalu.
ADVERTISEMENT
Acara yang dilaksanakan oleh alumni SMP Negeri I Pamekasan tersebut, Komisioner KPU berfoto bersama Bacabup-Bacawabup Pamekasan, yaitu KH. Kholilurrahman-Fathorrahman (Kholifah) dan Badrut Tamam-Raja’e (Berbaur). Mereka berfoto menunjukkan jempol.
Untuk Pilkada Pamekasan memang beda dari kabupaten lain, ada simbol tertentu yang dimiliki setiap paslon. Misalnya, simbol jempol milik paslon Kholifah, sementara paslon Berbaur bersimbol tangan di dada. Sehingga, bahasa gesture di Pamekasan bisa menjadi pertanda mendukung salah satu paslon.
“Demi Allah saya tidak tahu bahwa tanda jempol itu merupakan simbol salah satu pasangan calon. Saya tidak bermaksud mendukung salah satu pasangan calon. Tanda jempol saya kemarin itu merupakan tanda sukses atas pelaksanaan JJS yang memang diminta oleh pihak panitia,” tepis Ketua KPU Pamekasan, Moh. Hamzah, Selasa (30/1/2018).
ADVERTISEMENT
Hamzah menambahkan, pihaknya sampai sekarang belum menetapkan calon bupati atau calon wakil bupati, yang ada hanya bakal pasangan calon setelah mereka mendaftar ke KPU. Dalam pendaftarannya setiap paslon tidak menyertakan simbol-simbol.
“Sekali lagi, saya tegaskan bahwa tanda jempol di acara JJS alumni SMP Negeri I Pamekasan di lapangan Pendopo Bupati Pamekasan bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon, akan tetapi sebagai simbol atas suksesnya kegiatan,” tandasnya.
Pihaknya mengaku siap memberikan klarifikasi kepada masyarakat terkait simbol jempol dirinya dalam foto tersebut setelah beredar pemberitaan menuduh KPU tidak netral dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hanya gara-gara simbol jempol dalam foto tersebut. (Marzukiy/Putri)
The post Dituduh Tak Netral Gara-gara Simbol Jempol, Ini Jawaban KPU Pamekasan appeared first on PortalMadura.com.
ADVERTISEMENT