Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Harga Tembakau Rajangan di Tingkat Petani Madura Capai Rp 50 Ribu per Kg
7 Agustus 2018 11:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Sumenep – Harga tembakau rajangan di tingkat petani Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada musim tanam tahun 2018 ini sangat variatif, tertinggi mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya.
ADVERTISEMENT
Di Kecamatan Guluk-guluk harganya berkisar Rp 35 – 45 ribu per kilogram, di Kecamatan Pasongsongan berkisar Rp 45 – 50 ribu per kilogram dan di Kecamatan Manding Rp 45-49 ribu per kilogram.
“Kalau di sini tertinggi mencapai Rp 49 ribu per kilogram. Itu sudah termasuk tembakau yang bagus,” kata salah seorang petani tembakau asal Desa Gadding, Kecamatan Manding, Sariri, Selasa (7/8/2018).
Menurutnya, petani di daerah Manding sudah banyak yang memanen tembakaunya karena sudah tua. Mayoritas petani di daerahnya merajang sendiri dan saat tembakau rajangan itu sudah kering, ada pembeli yang datang untuk membelinya.
“Pembeli yang datang, jadi petani disini tidak menjualnya ke gudang karena memang belum ada gudang yang buka. Kalau toh dijual ke bandul, itu malah lebih murah, tertinggi hanya Rp 45 ribu per kilogramnya, padahal kalau di dagang yang datang itu bisa mencapai Rp 49 ribu,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, kondisi cuaca terus membaik. Sebab, jika turun hujan, maka akan berdampak negatif pada kualitas tembakau. Bisa jadi tidak laku lagi untuk dijualnya. Kendala utama bagi petani tembakau ini adalah hujan, apalagi terjadi hujan terus-menerus.
“Kalau cuaca terus baik, harga tembakau tidak akan anjlok. Semoga aja terus membaik. Karena musim tembakau ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat Madura, termasuk Sumenep,” ucapnya. (Arifin/Desy)