Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
KRI Spica-934 Lanjutkan Survei Oseanografi Selat Sunda
26 Februari 2019 20:13 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
PortalMadura.Com, Jakarta - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengungkapkan Kapal Perang RI Spica-934 tengah menggelar survei lanjutan pengumpulan data hidrografi dan oseanografi di Selat Sunda.
Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro mengatakan survei ini merupakan kelanjutan survei yang digelar oleh KRI Rigel-933 pasca erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.
“Untuk investigasi potensi bahaya navigasi dan memastikan keamanan pelayaran setelah erupsi Gunung Anak Krakatau beberapa waktu lalu,” ujar Harjo, Senin malam, dalam keterangannya.
Harjo mengatakan data tersebut akan digunakan untuk mengetahui perubahan kontur kedalaman dan kandungan material longsoran akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Survei itu, lanjut Harjo, dilakukan karena posisi Gunung Anak Krakatau berdekatan dengan Archipelago Sea Lane I atau Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang memiliki intensitas pelayaran tertinggi ketimbang ALKI II yang berada di antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
Juga ketimbang ALKI III yang berada di wilayah timur Indonesia, tambah Harjo.
Rute itu, imbuh Harjo, merupakan jalur padat penyeberangan kapal dari Pulau Jawa menuju Sumatera. dilaporkan Anadolu Agency, Selasa (26/2/2019).
Pasca erupsi Gunung Anak Krakatau yang memicu tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, ujar Harjo, kontur kedalaman sebelah selatan gunung tersebut mengalami perubahan.
Hasil survei Pushidrosal pada 2016 dan akhir 2018 saja, kata Harjo, ada perubahan kontur kedalaman 20-40 meter menjadi lebih dangkal karena tumpahan material longsoran Gunung Anak Krakatau.
Sebelumnya, KRI Spica-934 terlibat dalam penelitian geologi pasca tsunami Palu dan Donggala, juga operasi pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT 610 PK-LQP di perairan Karawang.
ADVERTISEMENT